Hinata duduk termenung menatap lantai, dia tengah memikirkan tentang cara menjadi kuat meskipun tanpa Byakugou. Bukan apa-apa, hanya saja Byakugou bukanlah sesuatu yang mudah dicapai. Butuh banyak waktu dan dia harus menyimpan sebagian chakranya, sedangkan dia harus sering bertarung menggunakan chakra.
Hinata menghela nafas, kemudian membaringkan tubuhnya dengan kaki yang menggantung diujung kasur. Dia termenung sampai sebuah pemikiran terlintas diotaknya.
"Kantor Tou-sama!"
~~Sugar~~
Hinata berjalan mengendap-endap sambil melirik kanan-kiri, tangan dan matanya mulai aktif mencari sesuatu yang sepertinya akan berguna untuknya. Hingga matanya berhenti pada sebuah buku tua dengan judul 'Kinjutsu Hyuuga'.
Hinata membalik halaman pertama, gambar lukisan seorang wanita muda terpampang disana. Wajahnya sangat cantik dengan segel berbentuk bintang di dahinya.
"Dia cantik sekali...." Hinata bergumam pelan.
Tangannya bergerak untuk mengelus lukisan itu, "aku benci mengakui ini, tapi dia terlihat lebih cantik daripada Jisoo Unnie. Unnie, Mianhe~."
Hinata kembali membuka halaman selanjutnya,
Chapter 1
Kinjutsu klan HyuugaJauh didalam hutan kematian...
Ada rahasia kinjutsu klan Hyuuga...
Tidak ada yang bisa mencapainya, sampai sekarang..."Apakah aku juga tidak?" Hinata bertanya pada dirinya sendiri.
"Aku-- aku tidak bisa membacanya?! Kenapa jadi begini?!" Hinata memekik pelan, hampir berteriak.
Dia menggeleng dan mengaktifkan Byakugannya, "sedikit... sedikit saja..." Kata-kata itu terus dia ucapkan dalam hati seraya dia membaca tulisan yang tidak bisa dia baca itu, seakan-akan semuanya akan baik-baik saja jika dia terus mengatakan itu.
"Ugh!! Aku tidak bisa, byakugan-ku masih belum cukup kuat." Hinata berkata dengan kesal.
"Well, latihan tambahan sepertinya bukan masalah besar."
Hinata keluar dengan buku diperlukannya, dia menyembunyikannya dibawah jaket. Dan berjalan santai seolah hanya sedang menyilangkan tangannya. Hinata menggeser pintu Shōji dan segera meletakkan bukunya di dalam lemari, kemudian berbaring untuk beristirahat.
"Mari menjadi lebih produktif mulai besok."
~~Sugar~~
Hinata berjalan dengan senyuman diwajahnya, meskipun begitu wajah lelahnya masih terlihat. Jika tidak jeli memperhatikan pasti tidak akan ada yang menyadarinya.
Hinata tersenyum tipis ketika matanya menangkap Tsunade yang sedang duduk sambil membaca gulungan dan sesekali melirik Sakura dan Ino yang tertidur sambil tersenyum geli.
"Tsunade-sama, apakah aku terlambat?" Hinata menyapa ringan.
Tsunade tersenyum lebar, "tentu saja tidak. Mereka saja yang datang terlalu awal." Hinata tertawa mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reborn as Hyuuga Hinata
Fiksi PenggemarHidup hanya sekali. Mahiru sudah mendengar kalimat berisi 3 kata itu berulang kali. Tapi dia masih berharap untuk bisa hidup lagi di dunia lain setelah mati, seperti Novel-novel ber-genre transmigrasi yang dia baca. "Aku mati?" Gumaman Lirih itu dia...