chapter 7

26 8 6
                                    

"renjun?" teriakku

Terlihat laki laki tersebut panik dan melihat sekitar, aku pun jadi ikut panik karena ternyata gadis gadis disamping kami melihat laki laki tersebut dan ikut meneriaki laki laki jtu yakni renjun.

Laki laki itu segera memakai maskernya kembali dan bergegas pergi berlari meninggalkan Supermarket itu dengan disusulnya gadis gadis yang mengejar laki laki tersebut sambil meneriakinya,Aku jadi merasa bersalah. Gerombolan gadis itu menabrak ku, karena saking banyaknya aku pun terjatuh karena ditubruk oleh banyak gadis

Tiba tiba
Lia, ryujin, yeji, caca dan yuna menghampiriku

"Eh ren, gapapa?" Tanya yeji

"Itu kenapa bisa kayak gitu sih?" Tanya ryujin sambil membantu ku berdiri

"Emang itu siapa ya?" Tanya caca

"Iya deh kaya kenal" sahut yuna lagi

"Renjun" kata lia

Dengan kompak kami menatap lia bersamaan, kami tidak mengerti apa yang dimaksud lia. Plis ya otak ku belum konek kalau spontan spontan kayak gini.

"Yang tadi itu renjun" kata lia dengan santai

"Ren?"

Segera aku membentukan mulutku lebar berbentuk o, aku kagef dan schok.

"Itu beneran renjun li?" Tanya ku balik

"Kan kamu yang liat" bales lia

"Iya itu renjun" kataku

"Renaaaaaaaaaaaa"

~

Malam hari ini aku sedang berada di kamar kak doyoung untuk menceritakan kejadian tadi siang yang aku alami, terlihat kak doyoung yang sedang sibuk dengan laptopnya. Sebenarnya aku tidak ingin menggangunya, hanya saja mulutku gatal ingin bercerita.

"Kak"

"Hm"

"Kak serius deh, tadi tu adik ketemu renjun kak di super market" ucapku antusias

"Halumu dek, kurangin napa" sindir kak doyoung

"Enggak kak, ini tu gak halu ini beneran" ucapku lagi sambil menggoyang goyangkan bahu kak doyoung

"Iya iya, terserah lo aja lah" kata kak doyoung yang juga tak menghiraukan ku

Kak doyoung itu sibuk sekali dengan laptop didepannya, ini lah mengapa aku tidak setuju kalau ia menjadi ketua himpuan. Tapi gapapa sih, dari pada dia gabut kan lebih baik mengisi waktu yang lebih bermanfaat dari dapa dengerin curhatan adiknya ini. Tapi-

"Adik, jangan ganggu kakak yuk sini. Kakak mu lagi sibuk itu" teriak mama dari arah balkon

Aku pun hanya segera menghela nafas dan meninggalkan kak doyoung yang sedang bergutit dengan laptopnya itu.

"Kak doyoung jelek" ucapku yang segera meninggalkannya dan menutup pintu keras keras

Bruk

Sejujunya aku kesel dengan kak doyoung, jadi aku ingin mengacangi nya. Bodo amat deh, lagi pula siapa suruh duluan tidak menghiraukan curhatan seorang adik. Ya memang karena dia sibuk sih, tapi kan..

"Sini dek, ada nanas nih" kata mama

Segera aku menghampiri mama dan papa yang sedang asik berbincang di balkon tersebut. Aku pun mulai mengambil potongan nanas yang berada di piring atas meja, aku memasukan potong per potong buah kemulut ku.

Love Backstage | Hwang Renjun • Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang