"Kok bisa sih, Mbaaaaakkkkk?????!!!!!!"
Suara melengking Adel memenuhi seantero ruangan BIB. Beberapa pengunjung sontak menoleh ke sumber suara di balik kasir. Gemma memasang senyum maklum yang membuat mereka memalingkan muka dan beraktivitas seperti biasa, seolah tidak mendapat gangguan sebelumnya.
Untuk beberapa waktu, tidak ada yang berbicara. Keduanya sibuk melanjutkan aktivitasnya masing-masing. Adel sedang menghitung uang tunai yang ada di kasir karena tidak lama lagi ia akan break dan digantikan oleh pegawai lainnya. Sedangkan Gemma sibuk meracik hot chocolate untuk dirinya sendiri. Tentu saja bercerita dengan Adel tentang semua yang dialaminya kemarin lusa membutuhkan banyak tenaga. Dan segelas hot chocolate mampu mengembalikan fungsi otaknya yang kelelahan dan membasahi tenggorokannya yang sekering Gurun Sahara.
"Terus gimana reaksi dia waktu tau kalau ada mantan suaminya Mbak di rumah?"
Gemma menyeruput minumannya, "Ya nggak gimana-gimana sih, Del. He just walk off."
"Kesel deh itu pasti."
"Terus saya harus gimana dong?"
"Ya jelasin lah yang sebener-benernya. Kalau Mbak udah membuang mantan pada tempatnya."
"Nah itu dia masalahnya." Gemma meneguk hot chocolate-nya banyak-banyak. Kepalanya berdenyut mendengar kata 'mantan' disebut dan jelas dia butuh minuman itu untuk meningkatkan kadar serotonin dalam dirinya.
"'Nah itu dia' gimana maksudnya?" Adel menutup laci di kasir kemudian menatap Gemma dengan penuh curiga, "Mbak belum membuang mantan pada tempatnya?"
"Sembarangan! Ketemu Harris itu udah kayak bencana di hidup saya. Belum lagi tinggal satu atap. Tiap hari saya ngerasa satu tahun lebih tua saking stresnya." jawab Gemma geregetan.
"Ya terus?"
"Ya gimana mau jelasin kalo kemarin Biru nggak ke kafe."
Adel mendelik, bola matanya nyaris keluar saking terkejutnya, "Ya temuin ke tempat kerjanya dong, Mbak." seolah-olah itu hal paling jelas yang harus dilakukan.
Gemma terdiam. "What? Jangan bilang Mbak nggak tau dia kerja dimana?"
"Kinda."
"No freaking waaayy!! Terus selama ini Mbak ngobrolin apa sih kalo ketemu dia?"
"Banyak ngobrol tentang saya pas masih di Jakarta, sih. Terus kenapa mendadak pengen bikin coffee shop disini. Ya seputar itu, lah."
"Astaga, Mbaaak. Mbak ini lagi pdkt apa ikut pelajaran sejarah sih? Yang dibahas kok masa lalu."
"Idih! Kamu daritadi ngeledekin saya terus. Bantuin kek."
Adel mengeluarkan ponsel dari apronnya, mengutak-atiknya sebentar, "Nama lengkapnya siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Lining ✅ END ✅
RomansaPerjuangan seorang Gemma Andriana dalam menjalani hidup setelah kejadian memilukan 5 tahun lalu. Kedatangan Biru mengubah hidupnya dan memberikan secercah kebahagiaan yang pantas ia dapatkan. Ketika ia mulai mengizinkan Biru untuk masuk ke dalam keh...