40. Unpleasant Truth

4.1K 420 195
                                    

Ada kalanya manusia tidak mau mengaku dan menerima kesalahan.

Karena kebenaran yang pahit jadi disalahkan, sedangkan kebohongan yang manis jadi pembenaran.

Karena kebenaran yang pahit jadi disalahkan, sedangkan kebohongan yang manis jadi pembenaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










"Sebelum sidang beneran, kalian ingat-ingat aja beberapa pertanyaan yang saya ajukan tadi dan latihan supaya lebih lancar. Beberapa pertanyaan seperti kenapa kalian angkat fenomena tersebut, kenapa pilih tempat yang kalian tuju ini, bagaimana populasi, bagaimana teknik pengumpulan data yang kalian pake itu semuanya pertanyaan dasar. Sisanya gimana penguji, jadi latihan dengan baik dan pahami skripsi yang udah kalian selesaikan. Terus kalau penguji udah ngasih nasihat atau saran, jangan nyela, ya.

"Dengarin aja kata penguji karena itu salah satu bentuk sopan sama mereka. Pokoknya saya yakin kalian bisa. Percaya diri saat jawab pertanyaan adalah kunci penting, karena ada kalanya penguji bertanya cuma mau lihat gimana cara kalian menjawab. Dari cara itulah mereka bisa lihat apakah kalian jujur atau bermain curang. Tapi kalian jujur, kok. Ini saya buktinya."

Kalimat terakhir Jaehyun dibalas tawa oleh Rianti, Gilang, dan Suryaㅡtiga mahasiswa bimbingannyaㅡyang melakukan bimbingan terakhir sebelum sidang. Bimbingan kali ini adalah simulasi sidang untuk menyiapkan ketiganya agar ada bayangan bagaimana jika sidang sebenarnya berlangsung. Sebelumnya Jaehyun juga sudah meminta mahasiswanya untuk membuat PPT sidang. Jadi, bila ada yang kurang atau terlalu padat bisa direvisi agar tampilan saat sidang sesungguhnya lebih baik. Bimbingan dilakukan di ruangan Jaehyun agar lebih nyaman dan akses juga mudah karena masih di area kampus.

"Tapi, Pak, kira-kira pas sidang bakal dibantu sama Bapak nggak?" tanya Gilang. "Khususnya saat jawab pertanyaan penguji."

"Pasti saya bantu, kok. Saya nggak akan lepas tanggung jawab saat sidang. Pokoknya kalian jawab dulu, nanti ada waktunya saya bantu."

Ketiga mahasiswanya bisa mengembuskan napas lega mendengar jawaban Jaehyun. "Pak, kira-kira PPT yang udah direvisi mau dikirim ke Bapak lagi atau nggak buat diperiksa?" Giliran Rianti yang bertanya dengan binar mata penuh rasa kagum pada dosennya. Maklum, Rianti adalah salah satu mahasiswa yang jadi penggemar Jaehyun dan merasa beruntung karena bisa dibimbing olehnya.

"Sekaligus sama skripsinya, Pak. Mau yang hard cover atau gimana?" sambung Surya saat ia hampir lupa menanyakan hal yang tidak kalah penting untuk skripsinya.

"PPT nggak usah dikirim. Untuk skripsi bisa kirim soft file aja ke email saya, tapi tetap siapin buat dosen penguji, ya. Ada dosen penguji yang suka minta hard cover skripsi."

Rianti, Gilang, dan Surya manggut-manggut paham sambil menyiapkan budget untuk print serta hard cover skripsi yang jumlahnya bisa lebih dari satu. Bimbingan selesai setelah tiga jam dan semuanya telah pulang. Jaehyun tidak langsung pulang ke rumah karena dia akan menemui mertuanya, Tiara, yang hari ini menghubungi Jaehyun lebih dulu setelah Johnny memberi tahu kalau Davin telah menyerahkan foto-foto Tanisha pada Tiara. Alih-alih bertemu di kediamannya, Tiara mengajak bertemu di tempat lain karena merasa percakapan ini lebih baik hanya diketahui oleh beliau dan Jaehyun.

Second Lead (OPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang