baca dulu part ini
•
•
.
.Pintu diketuk, suara kunci yang diputar terdengar, tak lama pintu terbuka tanpa menunggu jawaban ataupun persetujuan dari pemilik ruangan.
"Pagi, [Name]."
Wanita dengan jas putih itu melangkah masuk sambil tersenyum. Tangannya memegang sebuah buku.
Gadis yang tengah duduk di ranjang putih itu seketika melompat girang dan langsung merebut bukunya. "Weh, beneran lu bawain!"
"Kalau kemaren kau gak nangis-nangis sambil narikin kaki orang, aku juga gak bakalan repot-repot mau bawain tuh buku, sayang!" Wanita itu tersenyum manis sambil menggeplak kepala [Name].
[Name] menatap dengan cibiran. "Yeu, siapa juga yang nangis."
"Lupa diri. Kubuang juga kau lama-lama." Re balik mencibir.
"Jangan dong, langsung lompat dari lantai dua gua nanti, HAHAHA." [Name] mulai membawa bukunya ke meja belajarnya, duduk lalu mulai membuka halaman pertama.
Re kembali memukul kepala [Name] dari belakang.
"Astagfirullah, gua lupa ingatan nih lama-lama." [Name] menampilkan ekspresi emot batu sambil mengusap-usap kepala belakangnya.
"Bodo amat, jan aneh-aneh. Aku mau kerja dulu, besok aku datang lagi, bye~" Re melangkah keluar dan langsung menutup pintu, menguncinya.
"Iya-iya! Eh, Re! Gua titip beliin roti sama susu yang pernah gua bilangin duluuu!"
"Yoiii!" sahut Re dari luar.
[Name] menghela napas.
Lama dia terdiam.
'[Name]' mulai tersenyum kecil. Tangannya yang pucat mulai mengusap sampul bukunya. Lalu mulai membuka halaman pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elemental Sister ┇ END
Random━━━ [Name] adalah adik terkecil dari para Elemental. Kakak adik? Memang. Ribut? Oh, selalu. Keseharian yang dipenuhi ketololan dan kerandoman sudah menjadi makanan sehari-hari bagi seorang [Name]. Namun, ingat ... Tak ada kebahagiaan yang abadi, kar...