7

28.2K 2.5K 259
                                    


Semenjak insiden 'jangan ganggu Erza' kemarin, Farel dan Reynard semakin acuh satu sama lain. Farel jarang pulang ke apartement dan Reynard juga sering pulang larut malam. Mereka benar-benar tidak peduli satu sama lain.

Kali ini Farel dan kedua temannya sudah siap dengan seragam olahraga dan berjalan kearah lapangan. Seperti remaja laki-laki pada umum mereka juga tertib jika mengikuti pelajaran olahraga. Setibanya di lapangan mereka celingukan mencari sang guru penjas yang biasanya sudah tiba sebelum waktu pembelajaran dimulai.

"Pak Dimas mana?" tanya Jordan pada gerombolan siswi yang baru tiba dilapangan.

"Istrinya lahiran, jadi Pak Dimas nggak bisa datang. Terus disuruh buat nonton anak basket latihan," jawab siswi berkacamata yang dikenal dengan nama Gita. Jordan dan Haikal hanya berhooh, sedangkan Farel berdecak malas mendengar kata anak basket.

"Rooftop yuk," ucap Farel berjalan berbalik arah akan menuju tempat yang ia ucapkan tadi, tapi Jordan dan Haikal memilih berjalan maju ke arah tribun.

"Ehhh.. mo kemana anjir?" tanyanya menahan kedua temannya.

"Nonton basket," ucap Jordan.

"Apaan yang mau ditonton. Cabut ajalah, ayoo." ucap Farel menarik masing -masing lengan kedua temannya. Tapi kedua temannya yang lebih kekar darinya itu tak beranjak dari tempatnya. Haikal malah memiting leher Farel dan menariknya menuju tribun.

"Kagak mau guee.. woy lepasin. Males gue nonton," Farel berontak mencoba melepaskan pitingan Haikal di lehernya.

"Bacot banget lo. Perasaan lo juga suka main basket, jangan karena lo nggak bisa masuk tim basket jadi dendam," ucap Jordan setelah mereka duduk di tribun baris paling atas. Farel juga hobi main basket, saat seleksi untuk jadi anggota tim basket ia dalam keadaan kurang fit, hingga akhirnya tak lolos.

"Ck. Gue nggak baperan. Males aja gue liat anggotanya," ucap Farel sewot. Haikal dan Jordan berdecak lalu menjitak kepala sahabatnya itu.

"Akh.. sakit begoo,"

"Hooooooooooo!!!!!!!"

"Huaaaaaa.... Leon ganteng banget!!"

"Reynard... Ya ampun!! Meleleh akuuu!!!"

"Aduhh Reynard.. Kyaaa!!!!"

Teriakan pada cewek-cewek menyambut datangnya tim basket sekolah. Sekitar 11 siswa berpakaian warna merah itu berjalan dengan gagah menuju lapangan. Sang kapten berada paling depan diikuti anggota lain. Reynard berada di paling belakang menjadi tempat jatuhnya semua pasang mata.

"Cih.. Sok ganteng.. " ucap Farel lirih sambil menujukkan wajah jengkel.

"Emang ganteng," ucapan Haikal membuat Farel dan Jordan menatap horor padanya. Haikal yang ditatap seperti itu mengrenyitkan kepala.

"Lah kenapa liatin gue gitu?"

"Bego," Farel menoyor kepala Haikal membuatnya mengaduh.

"Tapi, gue setuju," senyum Haikal merekah dan bertos ria bersama Jordan, sedangkan Farel membelalakan mata.

"Tai lo berdua,"

Pemanasan dilakukan oleh para anggota dilanjutkan sesi latihan. Farel menguap beberapa kali karena bosan sekaligus malas melihat ke arah lapangan. Reynard tengah mendrible bola dan berhasil memasukkan bola ke keranjang tinggi itu dan tentu saja dihadiahi teriakan para penonton.

"Rel," panggil Jordan.

"Hm," jawab Farel malas.

"Lo nggak pengen tanding sama musuh lo?" Farel mengrenyit bingung dengan pertanyaan Jordan.

TOO (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang