🌄
Malam berlalu, pagi pun datang. Benar saja, aku bangun kesiangan hari ini. Aku bergegas menuju kamar mandi dan bersiap ke sekolah. Setelah itu, aku langsung berangkat.Aku memang hampir tidak pernah sarapan di rumah. Sebenarnya bukan tidak mau, tapi karna aku malas masak dan tak sempat membelinya.
15 menit kemudian...
aku sampai di sekolah. Suasana sudah ramai seperti biasanya. Namun, kali ini aku beruntung karena sampai tepat sebelum gerbang ditutup. Aku pun segera turun setelah memarkirkan motor."Re, tunggu!" Panggil seseorang yang kuhafal betul itu suara Sindi.
Akupun menoleh, "Baru berangkat juga? Mana motor lo?"
"Nah itu dia. Ban motor gue bocor tiba - tiba. Untung di deket bengkel sana" jelasnya dg nafas tersengal2 karena berlari.
"Trus, lo naik apaan?"
"Gue ketemu adek kelas tadi nggak tau siapa. Gue nebeng deh ke sini ,hehe"
"Uluh - uluh kacian" kemudian aku merangkulnya, "Yaudah, ke kelas yuk" ajakku.
Pelajaran hari itu berjalan seperti biasanya. Kami pun pulang tepat waktu, "Re, gue nebeng ya ke bengkel" kata Sindi.
"Ya" jawabku singkat.
"Emangnya lo nggak bawa motor Sin?" Tanya Bonita.
"Bocor lagi tadi pagi Bon".
"Berarti motor lo di bengkel?".
"Ya iyalah Bonita... Masa iya di rumah sakit" geram Sindi.
"Hehe, kali aja. Otak lo kan kadang begono"
"Enak aja lo kalo ngomong"
"Udah, nggak usah ribut. Pulang yok" leraiku. Kami pun menuju parkiran, menaiki motor dan meninggalkan area sekolah.
| | |
"Udah jadi Bang?" Tanya Sindi pada seorang montir setelah turun dari motor.
"Udah Mbak. Ini udah jadi dari tadi"
"Berapa nih jadinya?"
"Sepuluh ribu aja". Sindi menyerahkan uangnya dan mengambil motornya.
"Makasih ya Bang"
"Iya, sama - sama"
"Udah Re. Pulang kuy"
"Mampir beli makan dulu ya. Gue nggak ada stok makanan di rumah"
"Oke"
Arah rumah kami yang sama, membuat kami tak jarang pulang bersama.
Di rumah.... aku langsung membaringkan tubuhku di atas kasur.
"Capek juga. Padahal cuma duduk - duduk doang di sekolah" tak lama, terdengar notif dari ponselku.
'Ah paling juga notif grup' batinku. Aku beranjak dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Mengabaikan ponselku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say "No" to first love
أدب المراهقينBukan perihal urutan pertama, ke dua, dan seterusnya. Namun yang mampu berdiri di sisimu tanpa permainkan asa.