3rd pov
Saat ini, Yuno dan Asta tengah berlatih untuk mengikuti ujian masuk sebagai ksatria sihir. Ada sembilan pasukan ksatria sihir dan mereka ingin masuk sebagai ksatria sihir di salah satunya.
Tsukiko hanya menonton Asta berlatih. Ia tak tahu apa yang ia harus lakukan saat ini, yang bisa ia manfaatkan hanyalah grimoire hijau tosca dan system. Sejauh ini semuanya berjalan lancar.
Tsukiko mengamati grimoire biru gelap nya yang bertuliskan mantra campuran antara hurup kapital dan huruf kanji. Sepertinya ini adalah teknik kutukan.
Tsukiko mendesah berat. Tahu begini, kalau ia bisa memilih ia tidak akan melihat black clover dan ia akan dikirimkan ke Jujutsu Kaisen. Anime yang ia tonton sebelum Black Clover.
Disana jauh lebih sesuai dengan dunia nya dengan penambahan kutukan yang memang ada di dunia nyata. Ia mengakui kalau kutukan itu ada.
Tuk.. Tuk.. Tuk..
Seekor burung nampak bertengger di kepala Tsukiko dan mematuk rambut Tsukiko yang sedikit mencuat. Tsukiko tahu burung ini, kalau tidak salah namanya Nero atau aslinya Secre Swallowtail.
Gadis yang selalu bersama pangeran dan yang menyegel pangeran dalam wujud patung diatas kepala tengkorak.
Tsukiko merasa ini spoiler kalau ia tiba-tiba mengatakan hal aneh kepada burung itu dan membuatnya curiga.
"Asta.. Sampai kapan kau selesai berlatih... " tanya Tsukiko. Sepertinya ia sudah bosan menunggu.
"Maaf, mungkin sebentar lagi"
Tsukiko menghela nafas lelah saat mendengar penuturan Asta. Ini sudah ke sepuluh ia berkata seperti itu.
'Apa staminanya dari baja? Kapan dia lelah? Apa dia itu robot? ' batin Tsukiko.
Ia yang melihat saja sudah kelelahan apalagi Asta yang melakukannya.
Tsukiko menguap pelan kemudian mencari alas tidur yang nampaknya nyaman untuk ia tiduri. Ia tak peduli Asta selesai kapan, yang pasti ia hanya ingin tidur dan besoknya mengikuti Asta dan Yuno pergi ke ibu kota kerajaan.
"Semoga aku bisa bekerja menjadi koki" gumam Tsukiko pelan.
Ia melepas haori nya dan menggunakannya sebagai bantal. Burung tadi juga ikut tidur disamping Tsukiko.
"Nah, Tsukiko sudah selesai! Ayo kita lihat Yun-"
Asta menatap Tsukiko yang tertidur di rerumputan. Rambut blonde milik Tsukiko nampak bergoyang terkena angin senja. Asta tak tega membangun Tsukiko yang nampak tertidur sangat lelap.
Akhirnya ia memutuskan menunggu Tsukiko hingga terbangun.
"Ahh sudah malam. Asta.. "
"Selamat malam, Tsukiko" sapa Asta.
Tsukiko menatap Asta yang disamping nya ada Yuno. Ia merasa bersalah karna tertidur dan harus menahan mereka di sini hingga malam hari.
"Maafkan aku, aku tertidur tadi. Anu.. Kalian bisa pulang. Pasti paman gereja mencari kalian" ucap Tsukiko gemetar.
"Haha, tidak apa-apa. Tadi kami sudah kembali ke Gereja untuk makan dan kami kembali ke sini lagi. Ingin merasakan tidur di alam liar sepertimu " kata Asta dengan semangat.
"Haha, kalau begitu terimakasih. Padahal kalian masih punya tempat untuk tidur lho"
Ada nada kesedihan dari kalimat Tsukiko tetapi Asta dan Yuno berusaha menghibur teman baru mereka.
"Ini aku bawakan puding kentang dari desa hage. Mungkin ini memang berbeda dari makanan di negaramu, tetapi ini sangat enak! Benarkan Yuno?"
Yuno mengangguk pelan, tanda ia setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku Masuk Dunia Black Clover
FanficPerkenalkan, Namaku Tsukiko Hoshi. Aku hanyalah remaja sma kebanyakan di Jepang. kehidupan ku biasa saja, teman aku punya, dan hobiku memasak. Aku bukan manusia yang di Bully ataupun manusia otaku yang harus merasakan tertabrak truk dan pergi ke dun...