Saat ini Gun tengah berada di loby hotel dengan gelisah menanti sang suami yang terlambat dari waktu yang mereka sepakati. Sekarang sudah pukul 03.30 mereka harus segera ke bandara sebelum pesawat take off. Ribuan pesan dan telepon tidak ada balasan dari sang suami. Gun sudah bersiap untuk menyusul sang suami sebelum telepon genggamnya bergetar dengan segera Gun mengangkatnya.
“’Halo P’Tay.. kau dimana?”
“Maaf sayang.. kau pulanglah lebih dulu, ada pekerjaan yang tertunda membuatku harus disini.”
“apa? Kenapa? Apa ada yang terjadi? Apa aku perlu membatalkan tiketnya”
“ tidak sayang.. kau pulanglah dulu”
“ tapi aku mau pulang denganmu”
“ kau besok sudah ada jadwal.. kumohon pulanglah dulu, aku akan menyuruh orang mengantarmu ke bandara. Maaf aku tutup, aku mencintaimu”
“tap..”
‘tuttutut..’ belum sempat Gun berkata panggilan mereka sudah berakhir.
Gun menghela napas besarnya. Ia meragu apa ia harus pulang lebih dulu seperti perkataan sang suami. Tapi hatinya berkata untuk menanti suaminya, ada sesuatu yang tidak baik terjadi pada suaminya bagaimana ia bisa meninggalkan suaminya begitu saja. Tapi benar perkataan sang suami, ia sudah memiliki jadwal dan tidak mungkin, lagi, ia mengganti jadwal sesuka hatinya karena itu akan merepotkan semua orang. Jadi ia memutuskan untuk pulang lebih dulu. Ia keluar menyeret kopernya dengan berat hati.
************************************
.
.
.“Tay..”
Tay menganga melihat sosok New di depannya.
.
.
.***********************************
Flashback
10 hari yang lalu
New banyak menghabiskan waktunya dengan menangis dan minum alkohol. Ia tahu tidak mungkin Tay bisa pergi tanpa menghubunginya. Ia tahu saat ini Gun dan Tay sedang berada di Chiang Mai.. mungkin Chiang Mai tidak lah jauh untuk menyusul kesana, tetapi New mempunyai sedikit trauma untuk kembali ke kampung halamanya. Banyak hal buruk yang terjadi disana sebelum ia memutuskan untuk mengikuti sang kakak ke Chiangrai.Ia sangat ingin menyusul, dan menanyakan kepada Tay secara langsung kenapa ia tiba tiba pergi tanpa kabar satupun. Ia tidak dapat menerima itu semua. Tapi lagi dan lagi ketakutan lebih banyak menghantuinya.
Selama kepergian Tay pula, New mulai berteman dengan alkohol. Saat ia mabuk ia selalu meracaukan satu nama, ‘Tay’.
New adalah orang yang sangat tegar dan kuat, tapi ketika menyangkut hati dan kekasihnya sungguh ia sangat lemah. Batinnya terus tersiksa karena merindukan sang kekasih. Tak lama muncul notifikasi dari layar handphonenya.
‘Tay sent you message’
New tersenyum melihat nama sang kekasih terpampang di layar telepon genggamnya. Hingga senyum itu hilang begitu saja tergantikan linangan air mata yang mulai berjatuhan.
‘Aku ingin kita mengakhiri hubungan ini’ – Tay.
New membanting botol alkohol di depannya dan menangis tanpa suara. Ia sudah kehilangan tenaga hanya untuk mengeluarkan kekesalannya akan isi pesan singkat dari Tay. New tidak bisa menerima keputusan sepihak dari Tay. Jadi ia memutuskan untuk menemui Tay dan menghilangkan semua ketakutannya.
Ia harus bertemu dengan Tay, segera.
************************************
Kini Tay dan New tengah berada di hotel tidak jauh dari kantor Tay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Left
FanfictionCast : - Tay Tawan - New Thitipoom - Gun Atthaphan - Off Jumpol - Other Genre : Rate-M, Married Life Summary : Ketika kehidupan pernikahanku yang masih berumur jagung ini, sebelumnya berjalan mulus...