Berhari-hari sudah aku memikirkan untuk memberi tau chan soal ancaman hyunjin dulu, tapi aku takut kalo chan tau persahabatan nya dengan hyunjin bisa hancur.
Tapi aku gak bisa ngebohongin chan terus, dia harus tau kebenaran nya bahwa aku dulu mencintai nya secara terpaksa tapi karna kasih sayang chan membuat aku jatuh cinta padanya.
Aku masuk ke kamar, ku lihat Chan lagi mencari sesuatu di lemari lalu aku hampiri dia.
"Cari apa sayang?"
"Cari berkas yang kemarin malem aku ketik. Kamu liat gak."
"Map berkas nya warna biru?"
"Iya."
"Tebel."
"Iya."
"Tuh." Aku menunjuk kearah meja disamping kasur.
"Astaga." Ucap nya sambil mengambil berkasnya
"Kebiasaan. Dia yang naruh dia yang lupa."
"Maklum banyak kerjaan."
"Ohh ya. Kamu lagi sibuk gak?"
"Enggak. Ada apa?"
"Aku mau ngomong sesuatu."
"Ngomong aja."
"Tapi gak di sini. Kita ke balkon aja."
"Pasti mau manja-manjaan."
"Issh ge-er. Buruan ikut."
Chan menaruh berkasnya diatas meja kantornya lalu mengikuti ku ke balkon.
Sampai di balkon aku ajak chan duduk dan menatapnya sejenak.
"Aku mau jujur." Ucap ku sambil menundukan kepala
"Tentang apa?"
"Aku, kamu dan...... Hyunjin."
"Hyunjin?" Tanya nya heran.
"Tapi kamu jangan marah ya sama hyunjin dan Jangan memutuskan persahabatan kalian."
"Sebenarnya ada apa?"
"Hmm... Kamu inget waktu kamu nembak aku?"
"Iya."
"Waktu itu aku di bawa hyunjin ke sebuah hutan, dia nyekap aku dan mengancam kalo aku gak nerima kamu dia bakalan habisin ayen. Dan saat itu Ayen juga di sekap di tempat yang berbeda."
"Lalu?"
"Hyunjin nyuruh aku buat nelfon kamu dan ketemuan di danau buat nerima cinta kamu."
"Jadi? Waktu kita pacaran itu hanya terpaksa? Terus kenapa kamu waktu itu nangis waktu appa kamu nolak aku?" Ucap chan dengan wajah kaget campur kecewa
"Itu karna aku udah terlanjur cinta sama kamu."
"Lalu? Cinta itu masih ada sampai saat ini?"
"Masih." Ucap ku sambil menganggukkan kepala
Chan menarik nafas panjang.
"Jika cinta itu masih ada sampai saat ini kenapa masalalu kamu ungkit?"
"Aku ngerasa gak enak udah ngebohongin kamu."
"Sayang. Kamu gak salah. Ini semua salah hyunjin gak semestinya cinta itu di paksa."
"Aku mohon kamu jangan marah sama hyunjin ya."
"Gak. Aku gak akan marah sama hyunjin justru akan berterima kasih."
"Terima kasih?" Tanya ku heran
"Iya. Terima kasih untuk cinta yang terpaksa namun sekarang menjadi cinta yang seutuhnya."
Chan mendekat lalu mengalungkan lengannya di pinggang ku.
"Sayang... Terima kasih udah bisa mencintai aku dan memberikan anugrah terindah dalam hidup aku. Jangan pernah tinggalin aku ya." Ucap nya sambil memeluk erat tubuhku
"Maafin aku udah bohongin kamu."
"Gapapa. Seenggaknya kamu udah jujur walaupun terlambat."
"Makasih ya sayang. Sekarang aku udah lega banget bisa jujur sama kamu."
"Iya sayang.... Jangan pernah bohongin aku lagi yaa."
Aku mengangguk pelan dan chan memeluk erat tubuh ku lalu chan mendaratkan bibirnya di bibir mungil ku.
Chan mencium ku penuh kasih sayang dia gak pernah mencium dengan perasaan nafsu.
Itu yang membuat aku selalu nyaman dengan perlakuan nya.
Chan menghentikan ciumannya lalu menatapku.
"Sayang." Ucapnya
"Apa?"
Chan menaik turunkan alisnya.
"Apaan sih chan?"
"Si christ minta adik."
"Gak gak gak. Belum siap buat hamil lagi."
"Kenapa?"
"Gak kuat ama Morning sickness nya."
"Cuma mual doang."
"Bukan mual aja tapi kepala sakit badan lemes. Nanti aja nunggu christ udah 10 tahun."
"Lahh kelamaan. Udah ahh sekarang aja."
Chan langsung menggendong ku ala bridal menuju ke kamar.
"Chan turunin aku."
"Gak. Siapa suruh cantik dan sexy di depan aku."
"Ayo chan lepasin aku."
Saat aku mencoba turun dari gendongan chan dia langsung melempar ku ke atas kasur lalu menindih tubuhku.
"Chan apa-apaan sih ihh."
"Apa? Ini kesempatan mumpung christ gak ada."
"Ya tapi gak sekarang nanti malem aja ya."
"Gak! Mau nya sekarang."
Belum sempat aku menjawab chan udah melucuti pakaian ku dengan paksa.
Aku hanya bisa diam dan menerima perlakuan chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Threat of Love || Bang Chan × You🔞🔞|| 18++ AREA
FanfictionY/n diancam oleh hyunjin untuk menjadi kekasih chan. Hyunjin adalah sahabat semasa kecilnya chan, chan selalu berkorban untuk hyunjin dulu. Dan sekarang hyunjin mencoba membalasnya dengan mengabulkan cinta pertama chan. Cinta pertama itu pun di dapa...