Episode 82

13 0 0
                                    

Suasana Malam hari dengan di hiasi langit malam bertabur bintang dan pemandangan malam terlihat dari atas balkon kamar risot tersebut sangat indah dengan angin yang berhembus dengan sepoi-sepoi menerbangkan rambut yang di sapu dengan begitu lembut, terlihat seorang pria sambil melihat keindahan malam tersebut dengan jarak pandang yang kosong.

(Banyak yang terjadi akhir-akhir ini, tapi kenapa aku tidak merasakan apa-apa, tidak ada yang berubah dalam diriku, aku masih tetap hampa dan merasa kosong walau di tempat yang ramai sekali pun, apa yang sebenarnya yang hilang, apa yang belum aku temukan, dan apa yang aku cari. Tujuan apa yang ingin aku capai, seperti kerja keras ku salama ini tidak ada hasilnya, semua terasa sia-sia aku mempertahankannya, setiap orang dekat dan peduli padaku salalu pergi meninggalkanku. Apa yang sebenarnya yang terjadi apa sebabnya.) Rintihan hati dalam benak dan renungan Reno saat melihat pemandangan malam.

Keesokan paginya Aluna mendatangi kamar kakaknya yang masih tidur saat ini, duduk di tepi ranjang sambil menatap wajah kakaknya.
Mendekatkan wajahnya, dan memainkan hidung kakaknya.
"Kak, bangun kak udah siang. Aluna laper, kak Aluna mau makan masakan kakak." Ujar Aluna yang saat ini asik sekali menyentuh hidung hingga mencubitnya.
"Ada apa sih Aluna, kamu ini pagi-pagi juga ribut saja." Ujar rintian Reno, dan malah membalikan tubuh menungging Aluna.

"Ih kakak, di suruh Bangun malah balik badan doang, kak ayo bangun, Aluna laper. Mau makan, nih perut Aluna sudah pada demo." Ujar Aluna sambil menggoyangkan tubuh kakaknya.
"Kamu sudah mandi." Tanya Reno, mata masih merem.
"Sudah, makanya kakak buka mata coba lihat Aluna. Udah rapi dan cantik begini, ayo kak bangun. Kakak ayo kak, Kakak juga harus cepat mandi sana." Sambil menarik tangan Reno, akhirnya mau tidak mau Reno bangkit dari ranjang dengan rambut yang berantakan dan mata memejam.

"Yaudah bentar, tunggu kakak di luar saja sana, nanti kalo kakak udah siap kita pergi." Ujar Reno sambil mengambil handuk dan masuk kamar mandi.
Aluna keluar dari kamar kakaknya dan menuju halaman depan sambil melihat pantai, shanez juga terlihat disana.
"Aluna..." Panggil shanez dai jauh, dan sedang berjalan mendekati Aluna.

"Kak shanez." Membalikan badan kesumber suara.
"Kamu masih di sini, mana kakak kamu." Ujar shanez.
"Iya, kakak lagi mandi. Jadi aku lagi nungguin dia keluar kamar, kak shanez juga masih disini emang belum selesai." Tanya Aluna.
"Hem iya nih masih ada satu sesi lagi, semalam kakak kamu pulang malem banget yah." Tanya shanez penasaran.

"Nggak tahu." Ujar Aluna yang emang tidak tahu apapun soal kakaknya.
Shanez tidak mau melanjutkan ucapannya akhirnya shanez mengalihkan pembicaraan. "Eh, lun kita cari makan yuk, kamu udah makan belum." Tanya shanez.
"Belum, nih lagi nunggu kakak karena mau makan." Ujar Aluna sambil menengok kearah pintu keluar risot.

"Yaudah gimana kalo kita bareng aja, SMS kakak kamu biar dia yang Dateng ke tempat." Saran shanez.
"Okelah. Aluna juga gak bisa nunggu lama udah keroncongan banget." Ujar Aluna emang udah nggak kuat sama perutnya.
Akhirnya mereka pergi bersama ke sebuah tempat makan yang tidak jauh dari lokasi mereka menginap,  beberapa menit kemudian Reno keluar kamarnya tak sempat mengecek phonselnya ia langsung berjalan keluar risot, tapi saat di tengah jalan ia di kagetkan oleh Raul yang mencegat jalannya.

"Maaf tuan Reno bisa ikut dengan saya, karena tuan besar ingin bertemu dengan anda." Ujar Raul.
"Ada apa lagi yah, ini hari terakhir saya di sini jadi tidak usah khawatir aku tidak pergi meninggalkan tempat ini." Tebak Reno yang mungkin mengira begitu.
"Bukan begitu, mari ikut dulu."
Akhirnya Reno mengikuti Raul kesebuah lestoran bintang lima yang sangat mewah, disana terlihat seorang wanita dan pria tua sedang duduk bersama.

"Tuan, tuan Reno sudah datang." Ucap Raul meminta izin.
"Reno silakan duduk." Ujar Alberto yang menyiapkan tempat untuk Reno.Kaget bukan main, saat melihat siapa wanita yang duduk di sebelah yah ternyata itu adalah jenny.
"Maaf Reno aku mengundang mu kemari karena ada yang ingin aku bahas dan ku tanyakan padamu." Ujar Alberto.

"Soal apa?." Tanya Reno bingung.
"Reno kamu tahu tidak kenapa kamu di panggil di kesini."
"Tidak."
"Itu Karena ada hubungannya dengan yang ingin aku bahas denganmu." Ucap serius.
"Soal apa?."
"Bisnis dan kelancaran pelaksanaan yah."

Bersambung...

Terimakasih atas kunjungan Anda ke cerita saya jangan lupa untuk like share and masukan komentarnya.

Jumat 26 Maret 2021.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang