3 (B). Eilaria Claypole

1.3K 289 8
                                    

Yang belum FOLLOW silahkan FOLLOW, karena aku bakalan BLOKIR kalau kalian ketahuan BACA tapi GAK FOLLOW AKUNKU!!

Btw yang tiba-tiba gak bisa lagi baca ceritaku, berarti aku udah blokir karena gak follow. Udah itu aja infonya

Buat yang gak sabar baca ceritaku sampai selesai, semuanya sudah selesai dan bisa kalian pesen baik cetak, ebook dan PDF untuk beberapa cerita. Bisa hubungi no 081917797353.

List historical Romance :
1. Second Chance
2. Drunk on Love
3. Beautiful Rose
4. Love Me, Pleasee!!
5. Finally, I Found Someone
6. My Fiance
7. Run to You
8. Myrtle
9. I Choose You (Season Series #1)
10. Baby's Breath (Season Series #2)
11. Healer (Season Series #3)
12. Stole His Heart (Season Series #4)

Yang butuh semua cerita di atas bisa hubungi aku di nomer di atas yah (tapi untuk beberapa cerita tidak menjual pdf)

Jangan lupa tinggalkan jejak and happy reading




💗💗




"Kau sangat indah. Kau memiliki tubuh yang sangat luar biasa indah."

Eilaria tersenyum samar ketika ia tiba-tiba teringat ucapan pria itu. Satu-satunya pria yang mengagumi tubuhnya. Satu-satunya pria yang pernah melihat tubuh telanjangnya dan satu-satunya pria yang akan pernah menyentuhnya. Sayangnya Eilaria tidak akan pernah bertemu pria itu lagi dan ia juga tidak menginginkan pertemuan itu lagi. Itu akan menjadi pertemuan pertama dan terakhir mereka. Pria itu akan menjadi kenangan yang akan selalu diingat Eilaria.

Eilaria buru-buru menyingkirkan senyuman di wajahnya ketika menyadari Gabriella masih menunggu jawabannya.

"Aku sudah berusia 27 tahun saat ini Gabby, sedangkan kau baru saja menginjak 20 tahun. Para pria di luaran sana sudah pasti akan memilihmu daripada aku. Kau memiliki wajah yang cantik, tubuhmu langsing dan indah. Kau adalah persentasi dari kecantikan yang selama ini diinginkan para pria bangsawan di luaran sana dan aku hanya perlu mendorong mereka dengan menaikkan sedikit maskawinmu dari yang mendiang Papa tinggalkan," Eilaira tersenyum. Ia mengedipkan matanya. "Lagipula, bagi para pria di kalangan kita, seorang wanita lajang pasti akan menjadi pilihan utama mereka daripada seorang janda."

"Kau juga memiliki tubuh yang indah Eil. Tubuhmu padat berisi, tubuhmu berlekuk dengan indah. Kau terlihat sangat seksi. Aku bahkan sangat ingin memiliki tubuh sepertimu. Tapi kau tidak percaya diri dengan keindahan tubuhmu sendiri. Dan kita sama-sama kau bukan janda, Eil," Gabriella menatap Eilaria tidak suka. "Sedari awal aku tidak setuju dengan apa yang kau lakukan ini. Memalsukan identitasmu sendiri hanya agar aku bisa menghadiri pesta dansa, itu terlalu berlebihan, Eil."

Eilaira kembali tertawa. Ah ia lupa kalau Gabriella memang selalu mengagumi keindahan tubuhnya. Jadi sekarang ada dua orang yang memuji tubuhnya.

"Terima kasih untuk pujianmu, Gabby, tapi sekarang kita harus fokus agar kau bisa bertemu pria yang kau inginkan di season ini agar aku bisa lebih tenang dan bisa segera kembali ke desa untuk mengurus Alger. Kasihan Bibi Callie kalau harus mengurus Alger lebih lama. Dan mengenai statusku, kita sama-sama tahu kalau keuangan kita tidak memungkinkan untuk membayar seorang Governes untuk menemanimu menghadiri pesta dansa, dan Bibi Callie terlalu tua untuk menjadi pendampingmu. Jadi jalan satu-satunya hanyalah dengan memalsukan statusku. Dengan begitu aku juga bisa menilai langsung para pria yang mendekatimu."

"Aku tahu kau keras kepala, tapi kadang kekeras-kepalaanmu itu sering kali membuatku kesal," Gabriella mendesah. "Terlepas dari semua itu, aku dengan tulus mengatakan terima kasih atas semua pengorbanan yang kau lakukan untukku dan Alger. Entah bagaimana caranya aku bisa membalas semua yang telah kau lakukan demi kami. Kau mengorbankan masa mudamu demi aku dan Alger. Kau bukan hanya seorang kakak, tapi kau adalah malaikat kami, Eil. Terima kasih banyak."

Eilaria tersenyum lembut. "Kau bisa membalasnya dengan menikah dengan pria yang tepat dan bahagia selamanya. Setidaknya kau bisa mendapatkan hidup yang lebih baik setelah menikah nanti. Jadi aku bisa fokus dalam pendidikan Alger. Dia masih terlalu kecil untuk mengemban tanggung jawab besar di pundaknya."

"Aku dan Alger sangat beruntung memiliki seorang kakak sepertimu, Eil. Mama dan Papa juga pasti sangat bangga padamu. Kau membuat kita semua tetap berdiri di tempat yang sama setelah apa yang menimpa keluarga kita," lirih Gabriella.

"Sudahlah, jangan di bahas lagi. Setidaknya Paman Sam sudah mendapatkan balasan atas apa yang dilakukannya pada keluarga kita," Eilaria memotong, tidak ingin Gabriella membahas kepahitan yang menimpa keluarga mereka. "Istirahatlah. Malam nanti ada pesta dansa yang harus kau datangi. Jaga kecantikanmu agar kau bisa menemukan pria yang menarik hatimu."

"Aku mengerti," Gabriella berdiri. "Sekali lagi terima kasih, Eil. Aku menyayangimu," Gabriella memeluk Eilaria sebelum berjalan menuju kamarnya.

Tidak ada yang bisa Gabriella lakukan selain mematuhi apa yang Eilaria katakan. Bukan karena Eilaria adalah kakaknya, tapi karena ia tahu apa pun yang Eilaria lakukan semata-mata demi kebaikannya. Selama ini Eilaria sudah berkorban terlalu banyak untuknya dan ia tidak ingin mengecewakan sang kakak.

Eilaria menyesap tehnya sampai habis. Ia menghela napas panjang begitu melihat Gabriella menghilang di balik kamarnya.

Eilaria sangat tahu kalau Gabriella tidak sepenuhnya setuju dengan apa yang dilakukannya selama ini, tapi Gabriella tidak pernah bisa membantahnya atau mungkin Gabriella tidak pernah benar-benar ingin membantahnya karena dia tahu apa yang di lakukannya demi kebaikan Gabriella sendiri.

Seperti yang pernah di janjikannya pada sang Papa, Eilaria hanya menginginkan yang terbaik untuk kedua adiknya. Kedua adiknya harus hidup dengan baik meskipun keuangan keluarga mereka tidak seperti dulu lagi dan Eilaria tahu Gabriella mengerti akan hal itu.

Eilaria kembali menghela napas. Kembali teringat apa yang beberapa saat lalu dikatakan Gabriella.

Apa yang menimpa keluarganya memang karena kesalahan sang Papa yang terlalu menyayangi adiknya. Papa terlalu percaya pada Paman Sam hingga tidak sadar kalau adiknya telah menipunya. Terlepas dari semua itu, Eilaria tidak ingin menyalahkan siapa pun lagi. Paman Sam sudah mendapatkan balasan dengan kehilangan nyawa akibat kecelakaan kereta dan Papa hanya terlalu menyayangi adiknya seperti yang terjadi padanya saat ini.

Satu-satunya yang Eilaria sesali dari semua peristiwa menyedihkan yang menimpa keluarganya adalah kehilangan sang Papa karena serangan jantung yang di alaminya. Mungkin Papanya tidak menyangka kalau orang yang selama ini dia percaya dan sayangi tega melakukan hal sekejam itu padanya.

Beruntung mereka masih memiliki beberapa simpanan untuk bertahan hidup. Apa lagi sekarang Eilaria sudah mulai melanjutkan usaha sang Papa di tanah mereka yang tersisa.

Eilaria hanya berharap, setelah semua hal yang di lakukannya selama ini, Tuhan memberikan kebahagiaan untuk kedua adiknya. Ia ingin mereka bahagia dan bisa hidup dengan baik. 





💗💗
08042021

(PO) Sang Viscount (Season series #5)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang