Chapter 18 Bagian 3 "Wawancara"

132 69 2
                                    

*Putar Lagu di atas

"Are you lost... in your lies?
Do you tell yourself I don't realize?
Your crusade's a disguise,
Replaced freedom with fear, you trade money for lives

I'm aware of what you've done.

No, no more sorrow!
I've paid for your mistakes!
Your time is borrowed!
Your time has come to be replaced!"
-
"No More Sorrow" oleh Linkin Park

POV Tantri

Aku tidak bisa tidur semalam karena memikirkan sesi wawancara yang akan aku lakukan hari ini. Wawancara, aku benar-benar benci wawancara karena potongan ucapan yang keluar dari mulutku kepada awak media bisa mereka penggal beberapa kata dan kalimatnya untuk menggiring opini publik dengan dijadikan sebagai headline berita serta meme ketika kata-kata yang aku kemukakan terdengar konyol dihadapan mereka. Tidak ada cara lain lagi, aku harus nekat menolak diwawancara kecuali wawancaranya diadakan secara live dan tubuhku dipasangi oleh lie detector serta pergerakan mimik wajahku selama wawancara harus disaksikan oleh seorang psikiater dan hasil dari lie detector serta analisa psikiater ditunjukan di hadapan para awak media saat wawancara live selesai dilaksanakan sebagai bukti bahwa aku tidak berbohong dan apa yang aku sampaikan adalah yang sesungguhnya.

Waktu terus berputar hingga akhirnya tiba saatnya untuk aku diwawancara. Beberapa awak media mendatangi kamarku, memperkenalkan diri mereka dan mengemukakan alasan mereka mengunjungiku tapi setiap mereka akan memulai wawancara mereka aku selalu menolak untuk diwawancara dan mengemukakan alasannya. Para awak media itu berjanji padaku bahwa mereka tidak akan memelintir kata-kataku bahkan bersumpah atas nama Tuhan bahwa mereka akan menyampaikan apa yang telah aku ucapkan tanpa dipelintir sedikitpun tapi aku tetap menolak.

Aku menjelaskan kepada mereka mengenai aku yang tidak peduli dengan sumpah mereka. Persetan dengan sumpah mereka walau menggunakan nama Tuhan karena aku tahu jika atasan mereka menuntut mereka untuk memelintir apa yang aku katakan supaya aku terdengar konyol dan terlihat seperti seorang pembohong mereka akan tetap melakukannya termasuk kejadian di mana aku menolak untuk diwawancara mereka pasti akan memelintir beritanya dan menganggap aku takut diwawancara dan pada akhirnya apa yang telah terjadi hari ini akan mereka sampaikan sedemikian rupa hingga pada akhirnya aku hanya akan terlihat sebagai pembohong juga dan pada akhirnya akan sama saja. Jika aku bersedia diwawancara mereka akan memelintir jawaban yang aku berikan dan jika aku tidak bersedia diwawancara maka aku akan dianggap takut dan keduanya hanya akan memperburuk reputasiku.

Pada akhirnya, setelah bersilat lidah dengan seluruh awak media massa yang mendatangiku hari ini mereka menyerah dan memutuskan untuk kembali beberapa hari setelah hari ini dan akan menyampaikan permintaanku pada para atasan mereka serta memuat tuntutanku di berita yang akan mereka sampaikan untuk hari ini.

Sore harinya, aku memeriksa mesin pencarianku di smartphone milikku dan artikel berita perihal aku yang menolak untuk diwawancara sudah menjadi topik yang trending untuk hari ini. Salah satu judul yang membuatku sedikit tersenyum adalah berita yang berjudul "Tantri Annie Dekker, Polwan Yang Diskors Dengan Alasan Penyebaran Informasi Palsu Menantang Awak Media Massa dan Kepolisian Untuk Mengungkapkan Kebenaran Rekaman Suara Penyiksaan Yang Dialaminya.", bukan hanya judul itu saja, ada artikel yang berjudul "Polwan Cantik Yang Diskors Karena Tuduhan Penyebaran Informasi Palsu Tantang Kepolisian dan Awak Media Untuk Ungkapkan Kebenaran Terkait Penyiksaan Yang Telah Dialaminya.", serta artikel-artikel lainnya yang judulnya bernada kontroversial yang kurang lebih isinya adalah tuntutanku.

Antara Darah Dan Hati 2 Dream RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang