Bagian Sad menurut ku si, tapi entah jika menurut kalian gimana?
Kanglim pun sampai di rumah sakit dimana hari dirawat,kanglim pun langsung menanyakan suster rumah sakit dimana kamar hari.
"Permisi suster,pasien yang bernama Koo Hari berada di kamar mana?" kanglim bertanya pada suster rumah sakit untuk bertanya dimana ruangan hari berada.
"Oh atas nama Koo Hari,dia sedang berada di UGD."jawab perawat tersebut.
"A-apa U-UGD."kanglim membulatkan mata terkejut mendengarnya.
"Iya,benar."
"Dimana UGD nya?"tanya kanglim lagi
"Adik lurus saja terus belok kanan."kata perawat itu.
"Terimakasih." Kanglim bergegas ke ruang UGD.
"Iya."
Kanglim pun langsung menuju UGD, hatinya sangat perih dan rapuh seketika. Tubuhnya seperti tak memiliki tenaga sama sekali, pikiran nya entah kemana-mana padahal raganya tetap disini.
Kanglim pun tunggu sampai dokter keluar dari ruangan UGD,dia sangat mencemaskan keadaan hari sekarang..
"Hari bertahanlah demi aku, jika tidak demi orang-orang yang peduli dan di dekatmu. Aku yakin jika kau kuat, doaku selalu menyertai mu." Batin Kanglim menatap kaca ruangan.
"Oh iya aku telpon Gaeun, Hyun-Woo, dan Leon dulu."
Kanglim pun memutuskan untuk menelpon Gaeun, Hyun-Woo dan juga Leon meskipun ia sering berdebat dengannya namun jika keadaan mendesak seperti ini dia akan selalu memberi tahu.
Kanglim: Halo Gaeun, segera ke rumah sakit 'Haewoon' Hari dirawat disini.
Gaeun: A-apa? B-baik aku dan yang lain akan kesana.
Kanglim mematikan telponnya lalu dokter pun akhirnya keluar dari ruangan UGD
"Dok gimana keadaan Hpari."kanglim langsung menanyakan keadaan hari ke dokter.
"Dia membutuhkan darah,namun di rumah sakit darah B sedang kosong dan tidak memiliki stok lagi." Ucap Dokter.
"Lalu apa aku boleh menjenguknya."
"Sementara ini tidak boleh dulu, tunggu sampai dia keadaan tidak kritis."kata dokter
"Aku kekasihnya dia dok, boleh saya menemuinya kumohon."kanglim pun memohon pada dokter agar dia diizinin untuk menjenguk hari.
"Baiklah,tapi kalau ada terjadi sesuatu pada pasien tekan tombol dekat brankar." Kata dokter
"Baik dok."
Kanglim Pun langsung masuk ke ruangan UGD dan menemui hari.
"Hari!!!sadarlah!kumohon....."
"Ini aku kanglim....aku udah datang jadi bangunlah....Hari!"
Kanglim sangat sedih melihat keadaan belahan jiwanya seperti ini, dia sangat menyesal dia tidak mengantarkan Hari tadi. Ia merasa bodoh tidak bisa menjaga nya dengan baik.
"Kenapa aku tida mengantarnya dia pulang, kalau aku mengantarkannya pulang waktu itu Hari pasti gak akan seperti ini." Ucap kanglim dengan penuh penyesalan.
"Aku akan selalu berada di sampingmu terus,dan aku akan mencari pendonor darah untuk mu."
Kanglim pun langsung berdiri dari tempat duduk,dan langsung keluar untuk mencari pendonor darah untuk hari...
Pas kanglim keluar dari UGD, Gaeun dan yang lainnya datang...
"Hey! choi kanglim!"Leon tiba-tiba langsung memegang kerah baju kanglim seakan akan dia marah pada kanglim.
"KALAU KAU TIDAK BISA JAGA HARI BIAR AKU SAJA!" Leon sangat marah pada kanglim
"KENAPA kAU DIAM!"
Kanglim hanya terdiam dan tidak bisa berkata apa apa lagi, memang ini salahnya ya meskipun tidak sepenuhnya tapi yang dikatakan Leon memang benar adanya.
"Sudah jangan berantem ini kan rumah sakit." Gaeun memisahkan Leon dan Kanglim
"Untung ada Gaeun kalau tidak tamatlah riwayatmu sekarang juga!."
"Gimana keadaan Hari sekarang?" Tanya Gaeun
"Dia membutuhkan darah."ucap kanglim
"Apa, golongan darahnya apa?"
"Golongan darah Hari B, aku tidak bisa karena golongan darah ku ab+."jawab kanglim
"Aku golongan darah A, lalu siapa yang golongan darah B"
"Aku golongan darah nya B."jawab salah satu anak yang berada di belakang gaeun.
"Kau?tapi kenapa kamu ingin menolong Hari?"kata Gaeun
"Waktu itu kakak itu yang telah menolongku, kalau tidak ada kakak itu aku tidak berada di sini."jawab anak itu
"Terima kasih, kau udah mau mendonorkan darahmu."kanglim sangat berterima kasih pada anak itu karena dia sudah mau mendonorkan darahnya untuk hari.
"Iya kak, kakak pacarnya ya?"tanya anak itu pada kanglim.
"iya."kanglim menjawab sambil tersenyum.kanglim kalau senyum manissss banget^^
"Kakak sangat perhatian dengan kak Hari.."
"hutss...kau masih kecil,kau belum tau tentang itu.."kanglim menyarankan pada anak kecil itu.
"Aku udah bukan anak kecil...umurku udah 16 tahun!"kata anak itu sedikit marah ke kanglim.
"Dia hanya bercanda kok." Jawab Hyun-Woo.
"Ya tidak apa-apa kok kak,untung kakaknya ganteng." jawab anak itu.
Anak itu saja mengaku jika Kanglim tampan, apalagi yang jadi fans nya beuhhh heboh abis.
"Dia ganteng, Tidak seperti kakak yang pakai topi."dia mengejek Hyun-Woo.
"Apa! sini kau biar aku cubit tu pipi!" Hyun-Woo langsung marah karena anak itu mengejeknya.
Hyun-Woo mengejar anak itu, dia terlihat sangat kesal sekali karena dibedakan antara dirinya dan Kanglim. Menang si Kanglim lebih tampan tapi ya..gitu deh.
"Hahahaha." Semua pada tertawa.
Mereka tertawa lepas seakan-akan mereka lupa jika sedang bersedih karena musibah yang dialami Hari, dan berharap kedepannya akan seperti itu terus, tersenyum, tertawa dan bergurau bersama. Hanya itulah yang diinginkan Kanglim, selalu berada di sisi orang terdekat nya. Baik Hari maupun Teman-teman nya yang memberi support.
"Terima kasih udah membuat kakak senang.." Batin Kanglim.
"Lihatlah Hari mereka tampak menunggumu, dan mereka benar-benar menghawatirkan dirimu. Jadi cepatlah sadar aku menunggumu."
Sampai sini dulu ya^^
Jangan lupa vote...^^
Sebelum baca wajib follow,vote & komen! Ok👌
Wah Hari diperebutkan Dua cowok Ganteng nih...
Kira kira Hari pilih siapa ya???
Menurut kalian gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Hari & Kanglim (End)✔
Fantasía[Sebelum baca wajib follow +vote cerita] (Cerita ini merupakan karangan saya sendiri, dari pemikiran saya sendiri.) Sekarang Hari sudah berumur 20 Tahun.Dia sekarang kuliah di salah satu universitas yang ada di korea. Dia memiliki 5 sahabat,tetapi y...