Hal.02

2 2 0
                                    

Author Ver.

Seorang gadis menekuk wajahnya, menatap tidak berminat pada buku pelajaran yang ada dihadapannya begitupun guru yang sedang menjelaskan.

Alasan gadis itu menekuk wajahnya karena moodnya yang hancur karena banyak alasan, salah satunya bagaimana dengan tidak sopannya adiknya membangunkannya dengan menyiram air ke wajahnya. Menyiram. Tahu bagaimana tanaman disiram? Begitulah dia disiram.

"Liv..." Gadis itu menoleh merasa teman sebangkunya memanggil. "ada cogan tuh." ujar teman sebangkunya menunjuk seorang laki laki berdiri didepan kelas entah dari kapan. Yang pasti laki laki itu sedang dimarahi gurunya.

"Sudah. Saya sudah membuang waktu mengajar saya hanya untuk memperingati kamu." Guru tadi menyilangkan kedua tangannya. Laki laki itu masih menundukan kepalanya merasa bersalah, dia juga tidak ada niat terlambat sama sekali di hari pertamanya bersekolah.

"Ada apa? Mau saya marahi lagi?!" tanya guru itu dengan wajah garangnya.

"b--"Oh saya lupa. Kamu anak pindahan itu ya? Yasudah perkenalkan dirimu dulu." ujar Guru itu mengibaskan tangannya. Laki laki tadi mengulas senyum yang membuat banyak gadis di kelas itu terpesona, "Kenalin nama gue devano samuel daniyel. Panggil aja semau kalian, semoga kita semua jadi teman yang akrab." ucap Samuel mengakhiri perkenalannya dengan membungkukan badan.

"panggil sayang boleh?"

"dih. Homo lo?"

Tatapan geli seorang gadis pada teman sebangkunya dan ucapan yang di lontarkan laki laki yang menjadi teman sebangkunya itu membuat murid lain didalam kelas tertawa.

"Adnan! Olivia!"

Setelah memberikan tatapan maut kepada Adnan dan Olivia, Guru itu mempersilahkan Samuel duduk di kursi kosong di belakang Olivia.

Adnan mengerucutkan bibirnya tidak terima dengan ucapan Olivia, "oliv kalo cemburu bilang," Olivia langsung merinding mendengar kata kata Adnan. "gue tarik deh kata kata gue, tarik juga kata kata lo barusan." ujar Olivia yang malah tidak didengar Adnan karena laki laki itu sedang berbalik ke belakang untuk mengajak Samuel berbicara.

=====

"jadi olivia, kenalin dia devano samuel daniyel, temen satu sd gue dulu. Terus sam, kenalin ini olivia azahra andreas, ketua ekskul basket dan gue wakilnya." ucap Adnan dengan senyuman lebarnya. Sekarang mereka ada di pojok kantin. Sengaja supaya gadis gadis di kelas tidak menemukan Samuel. Tadinya sebelum diseret Adnan kesini, Samuel harus berurusan dengan gerombolan gadis gadis yang mengajaknya kenalan dan meminta nomornya.

"jadi olivia ini pacar lo?" Tanya Samuel membuat Olivia membelalakan matanya, sedangkan Adnan menatap sahabat lamanya itu tidak percaya. "lo.. Gimana lo bisa nyimpulin kaya begitu? Lo liat dia baik baik." Adnan menunjuk Olivia, Olivia yang tidak terima menepis tangan Adnan yang digunakan laki laki itu untuk menunjuknya. "gue kenapa?!" sambar Olivia dengan wajah kesalnya.

"tuh liat." ucap Adnan menghembuskan nafasnya. Samuel terkekeh, "habisnya lo berdua akrab banget." ujar Samuel sedikit merasa bersalah setelah melihat wajah tidak terima Olivia begitu juga Adnan. "maafin gue deh." ucap Samuel pada akhirnya.

"Gapapa bro, lo kok pindah di waktu sebulan lagi ulangan kenaikan kelas?" Adnan melontarkan pertanyaan sejak awal melihat Samuel didepan kelasnya. Kenapa Adnan masih mengenalnya? Itu karena mereka aktif berkomunikasi sampai sekarang. Tapi untuk kepindahan Samuel kesekolahnya sama sekali tidak diketahui Adnan.

Samuel menatap Adnan meminta pengertian tidak bisa memberikan jawaban apapun. Adnan yang mengerti mengalihkan topik pembicaraan, "udah ketemu rey?" Samuel menggeleng. "anak itu juga sekolah disini?" tanya Samuel semangat dan diangguki Adnan tidak kalah semangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We In ZoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang