Please, Don't Change [Countryhumans] [End]

Chapter 4

Sepertinya kalian dendam ama Panca ya 🗿

Tapi kok marah ke U.K? Dia gak ngapa-ngapain 🗿

Dia kan cuma disuruh Indo 🗿

Cem mana lah 🗿

Oh ya yang masalah neth ngamok gara gara tulip doang, maafkan saya 🗿

Chapter 4: Kehilangan.

______________

"Jaga Indonesia ya, dia bukan anak kecil lagi" ucap PKI.

Indonesia tersenyum biasa pada PKI.

PKI ingin memeluk Indonesia, tapi pasti tak bisa.

"Kau tetap pangeran kecilku, sampai kapanpun"

...

"Hey Indo kau ini sudah besar masa mau disuapin?"

"Hilih, aku bakal tetep jadi anak kecil selamanya!"

"Lah"

"Jadi anggep aja aku masih mini mini ya bang"

"Iye dah"

...

Katanya Indo mau dianggep anak kecil terus.

Kok sekarang bilang sudah besar?

Indo maunya jadi kecil atau besar?

PKI bakal ikutin apa kata Indo deh,

Yang penting Indo senang!

"Um... Indo... bisa kah kamu ngomong pake kata "aku" saja? Soalnya jadi agak aneh kalo kamu ngomong saya" ASEAN menggarus kepalanya yang tak gatal.

"... baiklah papa." Indonesia nurut aja, toh itu masih kata kata yang sopan.

Indonesia berbalik kearah PKI dan TNI untuk mengucapkan salam perpisahan sementara, dan ia masuk ke Mansion bersama ASEAN.

"Pasti berat untuk mu PKI"

"Haha... tidak... aku akan terus tersenyum untuknya"

Didalam Mansion, suara langkah kaki yang bergerumbul terdengar. Indonesia tau itu pasti saudara-saudaranya.

"ABANG INDOOOOO"

"ABANG DAH BALEEEKKKK"

"INDO LU MASIH IDUP TERNYATA"

Yap, mereka semua memeluk Indonesia, Indonesia sudah seperti tenggelam dalam pelukan saudaranya. Ya... Indonesia sebenarnya masih suka dipeluk, tapi entah mengapa ia terus memaksa orang yang memeluknya menjauh darinya.

Mereka semua duduk disofa, mata Indonesia tertuju ke Malaysia yang tadi berjalan menggunakan tongkat.

"Malaysia... kau memakai tongkat? Mengapa?"

Malaysia pun mencoba mencoba mencari alasan yang logis, dan ia pun berbohong.

"Hahaha... iya bang, sempet jatuh tangga :D"

Indonesia biasanya saat melihat kaki temannya terluka, ia akan menedang kakinya agar tau apakah itu benar atau tidak. Bahkan tidak segan segan ia memukulnya seperti ingin membelah batu bata.

Tapi karena Indonesia sudah menjadi sopan sekarang, dia hanya mengucapkan gws dan kembali memainkam jarinya.

Kelakuan Indonesia membuat semua saudaranya yang melihat kaget sekaget kagetnya.

"Indo? Tumben kamu gak banyak tingkah"

"Memangnya kenapa?"

"Ya aneh aja gitu, tapi bagus lah, teruskan jadi alim" Singapore yang tadi khawatir menjadi memuji Indonesia, lantas membuat yang lain ingin menonjok dirinya.