"Nalla! Dengerin! Saya ini mamah kamu!" Teriak Dini (Mamah Nallarick dan Clell)
"Mamah? Setelah anda membilang saya anak sialan? Ibu macam apa yang berani bicara jika anaknya sialan?" Balas Nallar sambil tersenyum pahit.
Plak!
"Mamah!! Apa-apaan sih?! Dek lu gakpapa kan?" Teriak Clell sambil menuruni anak tangga.
"Gak. Urus aja nih mamah lo!"
Nallar pun berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas."Maafin mamah Clell. Mamah gak bermaksud ngomong anak sialan ke adik kamu." Ucap Dini sambil berlutut di depan Clell.
"Jangan minta maaf ke Clell! Minta maaf sama Dek Nalla!" Clell memilih untuk mengejar adiknya ke kamar.
Tok...Tok...Tok
"Nalla? Kakak boleh masuk gak dek?" Tanya Clell di depan pintu kamar Nallar.
"Urusin noh mamah lu!" Balas Nallar. Clell yang mengerti keadaan pun memilih untuk melanjutkan nonton basket di kamarnya.
"Arrgghh!!" Geram Nallarick sambil melemparkan barang-barang yang ada di sekitarnya.
Prang!
Suara vas bunga yang pecah akibat di bantingnya.
"Papah? Kenapa papah ninggalin Nalla secepat ini pah? Nalla masih butuh papah!"
"Nalla! Ini mamah. Tolong buka pintunya. Mamah mau bicara!" Ucap Dini sambil mengetok pintu kamar Nallar kasar.
"Ngapain anda kesini hah? Mau buat keributan? Mau buat anak kandungnya stres?!" Balas Nallar dari dalam kamar."Jangan kurang ajar ya kamu jadi anak! Saya yang sudah melahirkan dan membesarkan kamu. Saya yang membiayai keperluan sekolah kamu!"
"Anda tidak ikhlas membesarkan saya?"
"Bisa gak sih kamu itu kalo berbicara kepada orang yang lebih tua sopan sedikit? Bisa gak?!"
"Saya akan sopan dan menghormati kepada yang lebih tua dari saya. Asalkan mereka juga sopan dan menghormati saya!"
"Terserah kamu, kamu mau jadi apa! Mamah udah gak perduli!" Dini pun masuk ke kamarnya dan langsung menutup pintunya dengan cara di banting.
Nallar yang keadaannya tidak baik-baik saja memilih mengajak Hervin menongkrong di cafe 'ku tunggu duda mu' cafe itu memang tempat pelarian Nallar saat keadaannya tidak baik-baik saja. Nallarick membawa mobilnya dengan kecepatan 70km/ jam. Tak butuh waktu lama untuk sampai ke cafe itu. Sesampainya di cafe, Hervin sudah duduk manis sambil bermain ponsel di tangannya.
"Hervin." Panggil Nallar seraya duduk di depan Hervin.
"Kadal kepitek!" Kaget Hervin.
"Somplak lo Lar! Bikin gue kaget aja. Gue lagi liat video cewe sexy nih!" Sungut Hervin
"Lo tuh yang somplak. Lo aja masih bocah. Masih di bawah umur." Balas Nallar sambil menoyor kepala Hervin.
"Ngapain lo ngajak nongkrong?"
"Biasalah."
"Berantem sama emak lo lagi?"
"Biasalah."
"Biasalah mulu!"
"Yaaa,"
"Lo masih aja diladenin. Udah tau mak lo emang gitu."
"Omaygat!!"
"Lo apaan sih Lar? Kek bocah tau ga?"
"Hm."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATA[HIATUS]
Teen Fiction[Follow sebelum baca] Gimana jadi nya seorang cowo yang cool, dingin, galak, dan famous di sekolah nya, jatuh cinta pada cewe yang juga dingin dan famous? Siapa nama cowo nya? Nama cowo nya adalah Nallarick Dasean, panggilannya Nallar. Tapi kalo sam...