Ecstasy 2 ( Paman)
Ini lanjutan cerita Ecstasy sebelum nya, ini hanya pemikiran Jimin yang sebenarnya mau gue masukin kecerita awal, cuma males kepanjangan jadi teronggok jadi draft. Monggo boleh dibaca dulu yang sebelum nya.
YoonMin
WARNING (!)
BL boy x boy
Incest
Rate M 15 tahun
.
.
.
.
.
.
Semua nya masih aku ingat. Entah bagaimana akhirnya mengalir begitu saja bagai film jadul yang memiliki aroma kayu jati. Berawal ketika malam kelam melebihi gelapnya saat aku memejamkan mata.
"Jimin~". Suara Ayah terdengar tidak jauh. Mataku beberapa kali berkedip untuk menyesuaikan keadaan dalam gelap.
"Jangan takut. Ayah akan segera mencari senter".
Aku masih duduk berdiam diri di atas karpet tebal yang pernah Ayah beli di Timur tengah, tetapi kegelapan membuat ku tidak nyaman. Tangan ku berusaha meraba sesuatu sebelum berdiri.
Tetapi aku langsung bisa merasakan sebuah jemari langsung meraih pinggangku dari belakang.
"Shhh... Jangan takut".
Aku tahu suara siapa itu.
"Paman?" Panggilku memastikan.
"Iya, tenanglah". Tangannya mulai mengelus rambutku. "Ayahmu akan segera datang membawa senter". Ucapnya kembali. Setelah itu aku bisa merasakan tangan nya menarik tubuhku untuk duduk di pangkuan nya, lalu dengan ringan dia mulai mengendus ubun-ubun ku..
Entah suara jangkrik atau hangat nafas nya membuat kan diri ku mulai mengantuk. Dadanya yang cukup membuat ku menyamankan sandaran, sebelum tiba-tiba ada cahaya senter mengarah kepada kami berdua.
"Ah Jimin sudah mengantuk sayang?" Tanya Ibu yang kini sudah berlutut sambil mengelus pipiku.
Aku langsung menggelengkan kepalau. "Tidak, aku masih ingin melihat Paman bermain piano".
Ayah ku langsung tertawa ringan. "Paman Yoongi akan menginap malam ini. Jadi besok pagi kamu bisa mengajak nya bermain piano setelah sarapan. Jadi malam ini lebih baik kamu tidur Jimin". Ucap Ayah ku sembari menghidupkan beberapa lilin.
"Baiklah". Jawabku pasrah. "Tapi aku..." Aku terdiam, tidak mungkin aku bilang bahwa aku takut gelap.
"Apa kamu mau menemaniku tidur?" Tiba-tiba aku mendengar paman mulai angkat suara. "Kamu tahu, tidur sendirian dalam gelap itu tidak enak". Ucapnya sambil mengelus dagunya seolah berfikir.
Bukan nya menjawab, aku langsung menatap Ayah dan Ibuku seolah meminta persetujuan.
Ayah ku langsung terkekeh pelan. "Baiklah Ayah izinkan. Tetapi bukan berarti kamu boleh mengompol ya".
Mendengar itu muka memanas kesal. Kenapa orang dewasa suka menggoda ku?
"Aku bukan anak kecil lagi Ayah".
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonMin Ero/Porn Collection
Fanfiction[ONE SHOOT COLLECTION] WARNING BL (+17) Isi nya cerita YoonMin yang mengandung unsur Ero atau Porn. Satu chapter langsung kelar. Challenge from me to me Atas pembicaraan mesra gw bersama Racikan Tentang Ero dan Porn Dan YoonMin sebagai kelinci perco...