12. Help

155 22 153
                                    



🌸True Beauty🌸




Hari ini CZK High School ramai. Bukan karena anak-anak tengah melaksanakan hari terakhir Ujian Semester ganjil, melainkan kedatangan tamu yang begitu istimewa untuk sekolah—tepatnya para petinggi sekolah.

"Yaaak, tampan sekali ahjussi itu."

"Aigoo, aku meleleh dibuatnya."

"Beruntung sekali anaknya memiliki Ayah sepertinya,"

Bisik-bisik terdengar dari kelas 3-3 setelah test pelajaran kedua selesai—saat ini tengah jam istirahat. Tadi seorang pria paruh baya namun dengan tubuh gagah dan wajah tampan, masuk ke kelas hanya untuk melihat siswa-siswa Ujian.

"Aish, seperti tidak pernah melihat pria tampan saja." Cibir Diana.

"Yak, tapi ahjussi tadi sangat tampan." Respon Yongmi.

"Kudengar dia adalah pemilik sekolah ini," Asri menimpali.

"Mwo? Bukankah pemilik sekolah ini adalah Kim Suho?" Diana mengeryitkan keningnya.

Asri menggeleng, "Beliau hanya ketua Yayasan, tapi pemiliknya adalah ahjussi tadi."

"Kalau tidak salah namanya Yunho, dia juga pengusaha sukses. Mungkin Appa-mu kenal?" Asri melirik Diana.

Dengan cepat, Diana menggedikkan bahunya, "Molla. Aku tidak pernah ingin mencampuri urusan Appa. Membayangkan wajahnya saja aku sudah malas."

"Yak! Dia Appa-mu, bodoh!" gertak Yongmi.

Diana mendecih. Memang Ayahnya, tapi tetap saja ia sebal dan kesal setiap ada yang membahas Ayahnya atau kekayaannya. Semua telah berubah setelah ia tahu kalau hampir seluruh kekayaan—tepatnya perusahaan Ayahnya masih milik Kim Hyunbin yang tidak lain adalah Ayah Mingyu.

Di meja Jean, Brina duduk bersama Yumna dan Nina. Setelah makan tadi, mereka sibuk ngemil sambil sesekali membaca pelajaran Sejarah yang akan dibuat Ujian setelah ini.

"Pulang sekolah nanti ada yang mau ikut aku karaoke tidak?" ajak Yumna.

"Di traktir, hm?" tanya Brina.

Yumna tersenyum, "Aku traktir jika hanya satu jam, tanpa pesan makan atau minum."

"Aish, pelit sekali, eoh?!" Protes Nina.

"Wae? Masih bagus aku traktir room-nya."

"Iya, tapi 80% kau pakai sendiri." Rungut Nina.

Yumna hanya nyengir dan tidak bisa mengelak. Memang sudah seperti itu kenyataannya. Jika di dalam ruang karaoke, dia seakan lupa diri dengan yang lain. Ia akan menguasai ruangan dan teman-temannya hanya akan ikut nimbrung pada lagu yang dipilih Yumna.

"Oh, Jean-ah, kulihat kemarin kau dijemput seorang pria tinggi dan berbadan kekar. Nuguya?" tanya Brina.

Jean yang saat itu tengah membaca buku sejarah, menoleh ke arah Brina, "Oh, itu Hyunbin Oppa."

"Neoui namjachingu?" tebak Yumna dan Nina kompak.

Gadis yang tengah memegang buku itu menegang, matanya sedikit melotot, tapi kemudian ia menggeleng.

"Lalu?" Brina memicingkan matanya, "Ahh, apa dia yang selalu membuatmu menolak ajakanku pulang bersama, hm?"

"Eung... itu benar, tapi... dia bukan kekasihku." Tunduknya.

"Aigoo, apa kau terjebak dalam adik-kakak zone?" tiba-tiba saja Baekhyun ikut nimbrung. Kebiasaan.

"Yak, Byun Baekhyun!" Tegur Yumna.

TRUE BEAUTY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang