3 || Mengstalk

2.4K 425 23
                                    

Jangan lupa vote + comment !

[Author POV]

"Kita sudah gak bisa sembunyiin ini lagi."

"Kenapa? Udah ketahuan?"

"Belum, tapi cepat atau lambat kita bakal keciduk juga." Ucapnya mendengus kasar sembari mengusap kasar wajahnya.

Keduanya terdiam sebentar hingga sosok di seberang sana berbicara lagi. "Gua ada plan B, terserah lo mau ikut apa enggak."

"Identitas dia gimana? Gua gak mau kalo dia sampe kena bahaya karna gue." Terdengar nada khawatir dari cowok itu.

"Tenang, gue bakal tetep jaga. Sebagai balas budi karena lo mau kerja sama gue. Udahan ye, gua dipanggil bang Kita."

*****

Suasana ruang OSIS sore itu lumayan ricuh karena persiapan acara pagelaran seni yang akan diadakan 1 bulan lagi di sekolah itu.

Pasalnya, tahun ini menjadi tahun pertama yang membuka pagelaran seni yang dibuka untuk umum. Tentunya segala persiapan harus dilakukan matang agar keamanan dan kenyamanan pengunjung terjamin sekaligus sebagai ajang promosi pendaftaran sekolah mereka.

Tahu sendiri lah sekolah yang 'kurang' normal, kalau nggak gercep promosi bisa-bisa bangkrut tahun depan.

"Semua panitia acara sudah dibentuk kan?" Tanya Shirabu selaku ketua OSIS kepada seluruh inti OSIS.

"Kurang tim dokumentasi sama keamanan sih. Lo tahu sendiri kan, kalo acara umum harus ekstra penjagaan." Jawab Mai mengecek lembaran data panitia di tangannya.

Semuanya sibuk berpikir keras kecuali Akaashi yang masih sibuk minum kuah mie gelas dengan menghadap ke arah senja dan membaca buku puisi yang tidak ia baca sama sekali. Berasa anak indie salah gaul kali ya.

"Heh, ngab, malah bengong waktu maghrib. Kesambet maung mampus lo." Cerocos Terushima dengan memasang raut kesal.

"Ah, udahlah, capek gue. Lanjut besok aja dah." (Name) menyerah. Otaknya sudah lelah setelah bertempur dengan pelajaran juga mengurus OSIS.

Semuanya mengangguk mengiyakan ucapan wakil ketua tersebut. "Gue jadi inget akun lamtur kemarin, keknya asik tuh dimasukin ke dokumentasi. Mayan bisa dapet aib bocah se sekolah." Tutur Terushima asal sembari merapikan mejanya.

"Oya, kemarin lo udah telusuri mereka, (Name)?" Tanya sang ketua OSIS. 

Yang ditanya mengangguk dan menunjukkan chat-nya semalam dengan admin tukang gosip sekolahnya. Semuanya terdiam dengan memasang wajah yang sulit diartikan membuat (Name) cengo dan memandang wajah satu persatu anggota OSIS.

"Napa lo pada? Gua gak salah kan?"

"Lo gak salah sih, cuma otak lo aja yang keknya salah server."

"Gusti, balik ajalah gua ke perut emak gue."

"Begini Nyai (Name) yang terhormat, orang asing mana yang gak risih lo dichat pakai typing jamet? Wajar aja sih dia ngatain lo bego." Cecar Mai menggelengkan kepala.

"Ye maap, kemarin gue cuma iseng aja sih ngetes dia pakai second account. Gue pengen tahu aja karakter orangnya siapa tahu gue kenal sama dia."

"Tapi ngeselin juga ya dia, udah nyolot bacot lagi." Timpal Shirabu memandang kesal ke ponsel (Name). "Udah keliatan sih, ni orang pasti doyan julid."

Di sisi lain, cowok sipit bernama Suna itu menggaruk keteknya karena merasa gatal di daerah itu. "Keknya lagi ada yang ngomongin gua nih. Fix, lo suka sama gue."

"Gue saranin lo coba DM adminnya pakai akun asli lo atau akun OSIS. Gue bener-bener pengen ketemu ni orang." Pinta Futakuchi. "Oh iya, plis jangan pakai bahasa jamet lagi. Alay jir."

(Name) yang hendak beranjak dari ruangan mengernyitkan dahi ke arah sang bendahara OSIS. "Buat apa? Lo yakin dia bakal semudah itu buat ketemu kita?"

Sang cowok yang ditatap hanya mengendikkan bahu. "Coba aja sih kalo kata gue mah." Ucapnya yang diangguki oleh Shirabu. "Sabi-sabi."

"Ya entar dah, gue coba."

*****

lambeturah_nosecret.

(Name account)

Halo, saya perwakilan dari OSIS ingin mengundang admin akun ini untuk bertemu secara langsung dengan kami di ruang rapat. Bila berkenan, bisa langsung DM saya.

Saya tunggu kabar baiknya.

lambeturah_nosecret.

Oke, kapan?

*****

TBC

Lamtur : lambe turah

maaf kalo pendek, next gue usahain lebih panjang.

Qil, 31 Maret 2021

Qil, 31 Maret 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hey, Babe | Suna RintarouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang