Simsalabim Suna nyata prok prok prok!
Vote + comment dulu brader sister[Author POV]
"Tes tes, satu, dua, tiga. Sel-"
"BU, TEH TAREKKK TIGAAA!"
Shirabu mendelik tajam ke arah Terushima yang baru saja berseru ke arah ibu kantin yang lewat. "Si anying, belum kerja udah pesen minum bae," Komentar Futakuchi terkekeh pelan. "Btw, Ter. Gue nitip juga ye satu."
"Yeee, si Yanto tadi ngeledek malah ngelunjak," Cibir Terushima namun sedetik kemudian bibirnya mengatup kala mendapat pelototan tajam dari (Name).
"Anjir, bapak gue udah jadi mayat masih dinistain," Ucap Futakuchi berbisik pelan.
"Sekali lagi bacot, gue lempar golok lu berdua." (Name) menatap dingin keduanya hingga dua cowok akhlakless itu diam sempurna.
Siang ini mereka dipulangkan lebih cepat sehingga di waktu yang terik ini, OSIS mengumpulkan murid yang mendaftarkan diri di bidang tertentu untuk menggelar rapat persiapan acara pagelaran seni budaya itu.
Shirabu berdeham pelan guna menetralkan tenggorokannya. "Selamat siang semua. Kalian semua disini gue kumpulin buat ngediskusiin dan ngerencanain persiapan untuk acara sen-"
"AAAA BANG TSUMU GANTENG BANGET ASTAGA!"
"AJSKLSJ, RAHIMKU ANGET NIH BANG!"
Oknum yang dipuja oleh dua adik kelas yang berdiri di luar ruang rapat itu tersenyum menggoda ke arah keduanya. Heran, padahal sudah di dalam ruangan masih ada yang ngintip.
"Halo dek~"
"Ngebuaya tros ampe tuh gigi kering senyumin degem mulu," Sindir Noya sambil menekuk lututnya.
"Bisa gue lanjutin?" Ucap Shirabu, namun kedua matanya menatap tajam kedua adek kelas yang langsung kabur dari depan ruangan.
Tatapan cowok itu melunak kala akan melanjutkan ucapannya. "Jadi, kalian semua sudah gue bagi sesuai bidang masing-masing dan gue har-"
AIYAYA SAKUSA SUKA JABLAY! AIYAYA SAKUSA DEMEN JANDA!
"COBAAN APALAGI INI YA ALLAH!?"
Seluruh atensi murid-murid yang dikumpulkan itu seketika teralihkan ke arah Komori yang sedang meringis bersalah. "Sori, emak gue nelpon. Udah gue matiin kok."
Lalu Komori menoleh ke arah cowok berambut ikal di sampingnya yang tengah menatapnya tajam seolah melihat buronan yang duduk tepat di sebelahnya. "Hehe, sori Sak, gue lupa belum ganti ringtone."
"HALAH WES EMBOH! Intinya lo pada harus kerja yang bener! Awas bikin kacau acara besok!" Ancam Shirabu mengakhiri pemberitahuannya. Tangannya mengusak kasar wajahnya yang terlihat frustasi tersebut.
Akaashi menepuk pelan pundak ketua OSIS itu. "Hai, cape ya?"
"MENURUT LO?" Balas Shirabu ngegas.
"Sans, pakdhe. Duduk terus seruput kuah popmie dulu biar kalem," Kata Akaashi namun tidak dihiraukan oleh Shirabu.
"Pembagian bidang akan gue sebarin dan lo pada udah bisa mulai kerja dari sekarang!" (Name) mengambil alih acara dan membagikan selebaran masing bidang yang dibantu oleh Mai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey, Babe | Suna Rintarou
Novela Juvenil"Admin lambe kek lo bisa apa, huh?" "I'll make sure you fall into me." OSIS yang kelakuannya absurd, sumber gosip terpercaya yang antek-anteknya ngalahin paguyuban emak komplek, dan bocah seantero sekolah yang 90% akhlakn't. Herannya, masih ada 2 ek...