♡.Kesalahan dan Penyesalan.

19 8 32
                                    

Sejak tadi Laisya dan Putri terus saja menatap ke depan bukan memperhatikan pelajaran melainkan mengikuti arah jarum jam yang beberapa detik lagi bel istirahat akan berdenting.

Kringg...

"Oke, sampai disini dulu pelajaran nya, nanti sesudah istirahat kita sambung kembali ya"ujar sang guru di depan.

"Siap bu, terimakasih"jawab seluruh siswa sebelum sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing.

"Sya, lo mau jajan apa di kantin?"tanya Putri sambil merapihkan buku-buku ke kolong meja.

"Gak tau, liat nanti aja di kantin ada jajanan apa"jawab Laisya.

"Ayok guys lets go to the kantin"ajak Laura bersemangat.

"Sya"

Panggil Tio ketika Laisya akan pergi bersama teman-teman nya. Putri sudah menampil wajah malas, dia tau pasti Tio akan mengambil Laisya untuk berbucin ria dengan nya.

"Kenapa Yo?"

Tio mengangkat totbag yang ia pegang"Mamah masakin bekel buat lo, mau makan bareng?"tawar Tio membuat Laisya tersenyum lalu mengangguk.

Ia menatap teman nya satu persatu lalu menampilkan cengengesan nya"hmm... sorry nih guys, gue makan sama Tio gak papa kan?"tanya Laisya ke pada ke empat teman nya.

"Gak papa Sya, santai"jawab Citra di angguki Laura dan Ghina tidak dengan Putri.

"Put boleh ya, gue makan sama Tio"bujuk Laisya.

Putri menatap sebal pada Laisya yang menatap memohon padanya"huftt... yayaya makan sono sama yayang bebep lo"putus Putri ketus.

"Thank you, nanti balik sekolah gue traktir oke"

"Iye iye udah sana sebelum gue berubah pikiran"usir putri.

"Ya jangan dong, ini gue pergi. Ayok Yo"Laisya menarik Tio pergi meninggalkan kelas menuju taman sekolah.

~•~

Mereka sudah menyelasaikan makanan nya sejak tadi. Kini pandangan Laisya tertuju pada lapangan olahraga dekat dengan mereka.

Laisya menoleh pada Tio yang sedang memejam kan mata bersender pada bangku taman dengan headset terpasang di kuping nya.

Ia menoel lengan Tio membuat Tio membuka matanya"kenapa?"

Laisya mencopot headset dari kuping Tio dengan wajah yang sebal"harus nya gue yang nanya, kenapa sih lo selalu bawa headset atau earphone lo kemana-mana seakan akan mereka itu soulmet lo"kesal Laisya.

"jangan cemburu sama headset Sya, gak lajim itu?"

"Ya habis nya headset lo itu kayak orang ketiga, setiap kali kita berdua pasti tuh headset selalu ada di leher lo, terus habis itu lo demus ngacuhin gue kan gue sebel Yo. Lo juga selalu bawa benda itu kemana-mana"cerocos kesal Laisya malah membuat Tio gemas ia menguyel pelan kedua pipi Laisya lalu melepaskan nya.

"Ya karna ini penting bagi gue Sya"

"Terus gue gak penting gitu"

"Engga-

"Ih.. jahat banget"Laisya memberenggut sebal pada Tio.

Tio menahan senyum lalu perlahan merangkul Laisya yang masih cemberut padanya"engga kok Sya. Lo itu penting dari yang terpenting lo prioritas gue hmm...puas"ungakap Tio membuat Laisya mengulum senyum nya.

"Ish... gombal"

"Salah mulu gue jadi cowok"keluh Tio karna sikap Laisya.

"Ya emang lo salah"

WHY I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang