06

588 75 7
                                    

.
.
.
(Flasback)

"Ino-chan aku mau ke Toilet dulu, kalian duluan Saja nanti aku Nyusul"
Para prince, Tenten dan Karin sedang menunggu Ino dan Hinata yang sedang membereskan Kelas Karna Hari ini jadwal piket kelas Ino dan Hinata.

Ino mengangguk, lalu kembali mengepel lantai kelas. "Jangan lama lama ,Hinata!" pekik Ino seiring Hinata yang berjalan ke luar kelas.

Di Toilet..

Ceklek

Huek! Hinata memuntahkan cairan putih kental di dalam closet duduk. kepalanya terasa pusing, Hinata memegang perutnya yang sakit sembari terus memuntahkan isi perutnya, pagi tadi Hinata tak sempat sarapan karna harus buru buru ke sekolah.

Magh nya kambuh lagi, Hinata tak mau merepotkan teman temannya yang lain karna kecorobohannya sendiri. Ia terus memuntahkan cairan kuning dan putih kental di kloset duduk.

Setelah mereda Hinata lalu mengelap bibirnya dengan tisu yang ia bawa di saku roknya. (bukan tisu toilet)

Namun kepala dan Perutnya masih terasa Sakit, sekuat tenaga Hinata menahannya, di sandarkannya punggungnya ke dinding yang berada di belakang tubuhnya.

Ceklek

"woah, lihat siapa yang ada di sini"
Ucap sebuah suara yang tak asing di pendengaran Hinata. siapa lagi kalo bukan tiga cewek kaya monyet yang berada di kantin tadi (Tayuya, Shion, dan Matsuri).

Awalnya si Tayuya pengen ke wc sekalian minta di kawani oleh Shion dan Matsuri, ternyata keberuntungan tak memihak pada Hinata melainkan Tayuya dan teman temannya.

Mata Hinata melebar saat melihat ketiga cewek yang ingin Hinata Hindari itu sudah berdiri tepat di hadapannya.

Hinata panik, bagaimana ini.

Tayuya dan gengnya yang memang dalam mood yang buruk ingin melampiaskan emosinya, dan beruntungnya mereka bisa bertemu Hinata si cewek lemah lembut ini.

"jangan kau pikir bisa menghindar dari kami!" Tayuya tersenyum sinis menatap Hinata yang menunduk takut.

Dari dulu Hinata memang selalu di Bully, tapi ia tak pernah melapor pada kakaknya dan teman temannya, itu karna Tayuya dan teman temannya yang selalu mengancam Hinata akan membeberkan rahasia terbesarnya, jika Hinata Mengadu.

Tayuya lantas menyuruh Shion dan Matsuri untuk memegang ke dua tangan Hinata agar dia tak memberontak.

"Gara-gara kau, aku jadi bahan ejekan teman temanku!"

"dasar anak pembawa sial!"

Plak plak

Tayuya langsung menampar kedua pipi Hinata keras hingga ke dua pipi Hinata memerah. Hinata hanya bisa diam menerima perlakuan Tayuya.

Dia tak berani melawan, dia takut.
Rasanya pipi Hinata akan bengkak setelah ini, mudahan kakaknya tak mencurigai bekas tamparan yang di berikan oleh Tayuya.

Setelah puas menampar Hinata beberapa kali Tayuya akhirnya berhenti karna merasakan tangannya yang terasa sakit karna terus menampar Hinata.

"dan kau harus jauhin Naruto-kun kalo kau tidak mau rahasia mu itu terbongkar" Ancam Shion dan melepaskan cengkramannya di tangan kanan Hinata.

Shion mengangkat tangannya dan mengepalkannya.

Buagh

Dengan keras Shion meninju perut Hinata hingga membuat cairan merah hangat ke luar dari sudut bibir Hinata.
Hinata meringis hingga terbatuk batuk.

Haruno Sakura Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang