Setelah Viani dan Bella bergabung, aku bersiap-siap untuk pergi. Viani dan Bella atau dipanggilnya Leviella sedang mempersiapkan beberapa sihir. Jadi aku sedang menunggunya sembari memakan kue yang disiapkan. Di saat ini juga, aku mempelajari berbagai kemampuan yang kumiliki. Aku juga mencari tahu dengan keadaan di dunia yang akan kuhancurkan. Itu sangat penting untuk dilakukan.
<<Jumlah malaikat jatuh yang berada di Fallen World dengan kode 1.987 adalah delapan miliar lebih>>
Jadi begitu. Berarti ada delapan miliar lebih Fallen Angel yang merupakan pemberontakan. Delapan miliar itu sangat banyak menurutku. Itu membuatku sedikit ragu apakah bisa langsung membunuh mereka sekaligus atau tidak. Jika tidak, itu akan sangat berbahaya. Aku tidak mau memperburuk keadaan yang ada.
Apakah sihir instant death ini benar-benar akan berhasil?
<<Kemungkinan gagal adalah 0,0001%>>
Itu sangat luar biasa jika kegagalannya sekecil itu. Tapi itu tetap saja ada kemungkinan gagal. Walau itu sangatlah kecil, itu bisa saja. Diantara 0,0001% kemungkinan gagal, aku tidak bolehlah lengah. Jika saja 0,0001% itulah yang terpilih, maka selesai sudahlah. Jadi, aku meminta otak keduaku untuk menyempurnakan kembali sihir instant death. Aku tidak akan bisa tenang jika kemungkinan berhasilnya adalah seratus persen.
<<Merancang kembali sihir instant death skala Fallen World dengan kemungkinan seratus persen ... menunggu!>>
Harus menunggu ya? Baiklah.
Di sisi lain, Azazel dan yang lainnya menunggu di sini juga. Mereka semua menyaksikan Leviella yang sedang menyanyikan mantra sihir. Beberapa orang kagum karena itu adalah sihir yang sangat rumit untuk dipahami, tapi itu juga terlihat sangat indah. Ada juga yang kagum karena energi yang digunakan oleh sihir itu bukanlah main-main. Ya , itu adalah energi yang sangat besar, cukup untuk membangun dunia seperti Fallen World.
"Sihir apa yang akan mereka gunakan?" tanya Azazel kepadaku sembari melihat ke arah Leviella.
"Itu adalah sihir penarikan," jawabku memakan kue coklat yang disediakan.
Sebenarnya, aku sendiri tidak mengetahui sihir apa yang Leviella gunakan. Apa yang aku ketahui adalah bahwa itu adalah sihir yang akan menarikku. Jadi, aku menjawab pertanyaan Azazel kalau itu adalah sihir untuk menarikku. Entah aku salah atau tidak, aku juga tidak memperdulikan itu. Jika aku benar, itu bagus. Jika aku salah, aku tidak akan memperdulikannya.
<<Sihir instant death telah berhasil dirancang.>>
Kerja dari otak keduaku ternyata cepat juga, ya. Itu sedikit membuatku takut sebenarnya. Aku pikir itu setidaknya akan memakan waktu lima belas menit. Namun itu bahkan tidak memakan waktu sampai lima menit dan sihirnya sudah jadi. Ya, aku cukup bersyukur karena sihirnya sudah jadi dengan cepat. Itu juga akan mempercepat banyak hal, jadi aku tidak akan mempermasalahkannya.
<<Kegagalan dari sihir ini adalah 0%>>
Umu umu
Eh? 0%? Serius?<<Itu karena inti dari sihir diubah. Sihir [Deather] sebelumnya menggunakan inti kehancuran sebagai inti sihir. Untuk sihir ini, inti kehancuran diekstrak dan dibuat untuk menjadi lebih efisien dan efektif>>
Jadi, aku sudah membuat suatu inti yang sangat berbahaya. Ketika di Hebell, aku membuat inti kekacauan. Itu adalah inti yang mengerikan hingga dapat mengacaukan segalanya di alam semesta hingga berujung pada keruntuhan alam semesta. Lalu, aku menggunakan inti kehancuran untuk melenyapkan tubuh dari Raphael. Itu adalah sihir yang mengerikan karena bahkan Fallen World akan benar-benar terlenyapkan dari dunia. Aku tidak tahu inti apa yang aku buat dan gunakan kali ini, tapi itu pastilah sesuatu yang menyeramkan lagi.
Di seluruh alam semesta ini, ada banyak inti. Pada dasarnya, inti adalah hal yang membentuk sesuatu. Seperti inti kekacauan yang membentuk kekacauan. Jadi, segala sesuatu di dimensi yang tidak terhingga ini memiliki inti yang membentuknya, bahkan inti alam semesta. Ini bukan sesuatu seperti pusat, pembentuk sesuatu. Jika tidak memiliki inti, maka sesuatu itu tidak akan tercipta.
Salah satu contohnya adalah inti keberadaan. Inti keberadaan adalah sesuatu yang membentuk keberadaan. Ini adalah yang membuat suatu eksistensi untuk ada atau eksis, bisa dikatakan kalau ini adalah suatu aspek pembangun atau suatu konsep diri. Jika inti keberadaan hancur atau lenyap, maka keberadaan dari suatu eksistensi akan lenyap. Itu karena tidak ada lagi hal lain yang membentuk suatu keberadaan. Sebenarnya, ada beberapa eksistensi yang mampu beregenerasi setelah inti keberadaan mereka dilenyapkan. Salah satunya adalah Lazuaril yang kuketahui.
"Tuan! Kami sudah siap!" Leviella mengatakan itu kepadaku. Membuatku melihat mereka yang tersenyum.
"Baiklah! Aku pergi dulu!" Aku berdiri dan berjalan beberapa langkah menuju para Fallen World yang siap untuk membuka gerbang dimensi.
"Hati-hati!" Azazel menepuk pundakku. Aku hanya bisa menengok ke arahnya sebelum gerbang di buka.
Itu lebih seperti portal dibandingkan gerbang. Itu karena ini tidak seperti gerbang dari sihir [Gate] yang Viani gunakan. Ini hanyalah lingkaran sihir yang besar dan menghubunhkan antar dimensi. Itu tidak masalah selagi itu aman. Lagipula, tidak ada cara lain yang lebih estetik. Jadi, aku mau tidak mau harus tidak mempermasalahkannya. Ya, ini juga tidak akan berlangsung lama.
Kemudian, aku berjalan melangkah menuju gerbang itu. Hanya butuh beberapa langkah sebelum aku tepat berada di ambang gerbang. Aku langsung dapat melihat sesuatu pemandamgan yang menakjubkan menurutku. Dengan beberapa langkah lagi, aku menginjakan kaki di tempat para pemberontak ini.
Apa yang ada di depanku adalah pemandangan kosmik yang luar biasa indah. Ada banyak kabut luar angkasa di depanku. Aku bahkan dapat melihat ledakan bintang di berjuta-juta tahun cahaya dari depanku. Pemandangan kosmik ini berbeda dengan Centra Fallen World yang nampak seperti Agartha.
"Eh? Ini beneran luar angkasa?"
Tidak ada atmosfer di planet ini. Membuatku terkejut karena dapat bernapas di tempat tanpa udara. Itu juga membuatku tersadar karena bisa melihat galaksi dengan jelas. Karena jika ada atmosfer, tentunya pemandangan tidak akan sejelas ini.
"Baiklah! Mari kita mulai saja!"
Aku merapatkan kedua telapak tanganku seperti berdoa. Mencoba mengkonsentrasikan diri terhadap sihir yang akan kugunakan. Laiu, aku mengeluarkan energi dan memusatkannya di tengah telapak tangan. Mencoba membentuk suatu inti yang dikatakan oleh otak keduaku. Kemudian, cahay keluar dari sela-sela telapak tangan. Itu adalah cahaya merah gelap yang menyeramkan.
"Engkau adalah Dewa Jurang Besar yang juga merupakan Dewa Berburu. Bentuk abau-abu dan mengerikan, Lord Of The Great Abyss."
Aku mengucapkan mantra yang sebenarnya hanya sebagai hiasan saja. Sembari menunggu waktu sampai sihirnya bisa dilepaskan, aku mengucapkan mantra untuk mengisi waktu. Itu juga agar aku tidak bosan.
"Burulah setiap jiwa yang ada dan bawalah kematian di alam semesta ini. Penguasa dari Jurang yang hebat dan Dewa pemburu yang tidak terkatakan. Hancurkan alam semesta ini dengan kekuatanmu. Tunjukan keagunganmu kepada mereka yang membangkang!"
<<Sihir siap dilepaskan!>>
Aku tersenyum begitu otak keduaku mengatakan itu. Karena ini adalah waktu yang sangat tepat sekali.
"JURANG KEMATIAN, NODENS!" Dengan begitu, aku melepaskan sihir instant death yang mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana Mungkin Aku Adalah Raja Iblis?
FantasiSeorang siswa SMA bernama Devan Steviano menjalani kehidupan sekolahnya yang monoton. Ia menyukai kehidupan klise yang ia jalani setiap harinya. Suasana damai adalah yang ia nikmati. Merasakan damai dengan setiap bagian dari tubuhnya. Namun, itu sem...