Chapter 3

4.4K 491 144
                                    

Pengetik: Yukki.
Ide: ayem

[Gak sengaja kehapus sumpah ni chapter]

Ai kombek eaaaaaak.
Ku ngebuat chapter ini dengan segenap paksaan dan kegajean.

🤗 ide habis ya gini. Indo bakal berubah nya di chapter selanjutnya mungkin? 😀 sebelum kita siksa, biarkan Indonesia kita ini bahagia sejenak.

😌👌🏻 lalu baru kita siksa. Kulkas lets gooo.

Chapter 3: Aib :v
____________

Hm?

Apa ini?
.
.
.
.
.
.
.
"Indo, kau-"

"Pffff, bwahahahahaha"

"Ada apa Indo? Kumat?"

"Seriously? Abang PKI masih main Teddy Bear sampe sekarang, pfffff"

Indonesia mengangkat sebuah boneka Teddy Bear yang bertuliskan nama "PKI". Wajah PKI memerah, ia tertangkap jika ia masih bermain dengan boneka masa kecilnya.

"Bukan hanya aku kau tau! Di bawah meja Panca juga masih bertumpuk Boneka! Kalau kau lihat Panca tak ada di ruangannya, sebenarnya iya sedang bermain boneka di bawah mejanya!" Jelas PKI yang mengumbar aib abangnya itu

Pffff

Bagaimana reaksi Nesia, TNI, dan Petrus melihat kelakuan PKI dan Panca yang MKKB?

"BANG, LIAT TULISAN ABANG INI HAHAHAHA" Indonesia tertawa terbahak-bahak melihat tulisan di boneka yang dia pegang.

"Pki lov- SIANJING SAHA YANG NULIS" PKI menatap jijik ke tulisan itu

"ELU LAH wkwkwkwkwk, PKI love Petrus wkwkwkwkwk"

Pki dan Indo pun terus berdebat, 2 orang yang memakai jas dan baju tentara tiba² masuk keruangan.

"Selamat si- .... ang....Tuan Indonesia..."

Orang yang berseragan tentara itu kaget melihat tingkah laku Indonesia dan abangnya. Ada yang berdiri diatas meja sambil megang boneka, ada yang terbang ngeluarin panci.

Orang berjas itu hanya bisa menepuk jidatnya.

"HEY TNI, LIHAT, TERNYATA BANG PKI MASIH MAEN BONEKA" Teriak Indonesia sambil menunjukan boneka yang dia pegang kearah 2 orang itu.

"Jangan malu maluin gua didepan TNI anjip" PKI terbang membawa panci yang siap meluncur kearah kepala Indonesia.

"Bagaimana reaksi Ayahanda dan Ibunda melihat mereka?" Tanya TNI ke orang disebelahnya.

"Serangan jantung."
.
.
.
.
.
"Tuan Indonesia, apa tuan mengenal saya?"

"Iyalah, bang TNI. Bang bang, liat dah bonekanya bang PKI" Indonesia menjawab pertanyaan TNI tapi tak menatapnya. Ia hanya sibuk memainkan boneka yang ia pegang diatas kepala PKI.

"Ah iya, jika kau mau datang, kau juga harus memberi tahuku. Apapun yang terjadi, ini tetap negaraku" nasehat Indonesia.

"Saya memberikan pesan ke tuan, tapi tidak dibaca"

"Ah benarkah, sebentar, dimana hp ku?" Indonesia melepas boneka yang ia pegang, lalu boneka itu jatuh tangan PKI.

Indonesia mengacak-acak laci mejanya, dan ia menemukan hp nya dibawah tumpukan kertas.

"Pantes kagak denger, dibawah tumpukan beban gini"

"Ah iya, maaf aku tidak memeriksa hp ku beberapa hari ini" lanjut Indo.

"Tidak apa tuan, karena tuan sudah lama tidak mengecek hp anda, nikmati waktumu" TNI membungkukkan badan dan pergi bersama yang lain kecuali PKI.

"...banyak banget yang chat..."
.
.
.
.
.
.
.
"Bahagianya hidup ini tanpa ada yang rusuh" Singapore merebahkan dirinya di sofa.

Please, Don't Change [Countryhumans] [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang