"TEMAN TEMAN, SEKARANG KITA DI SURUH PAK HERI KE RUANG LABORATORIUM BIOLOGI!!" Teriak si ketua kelas Zelin yang menggelennggar di dalam kelas.
Murid murin yang mendengar nya pun bersorak gembira karena sebentar lagi mereka akan melakukan praktek.
Mereka senang, karena sebentar lagi mereka bisa menenangkan otak mereka, dan tidak akan bosan pelajaran karena mereka sudah akan punya aktivitas yang cukup tidak membosankan.
Para murid pun bersiap siap untuk menuju ruang laboratorium.
Mereka bersiap siap, dan membawa barang seperlunya, seperti alat tulis buat mencatat hasil kerja mereka nanti. Kalian pasti bertanya kok anak IPS ada praktek mapel IPA? Walaupun mereka anak IPS tapi di mata pelajaran mereka ada mapel nya anak IPA walau hanya mapel biologi saja dan tidak dengan lainnya, dan itu pun hanya pelajaran minat.
Para murid pun langsung masuk ke ruangan yang ternyata pak Heri telah ada di dalam nya.
"Oke anak anak, hari ini kita akan melakukan praktek. Jadi bapak harap kalian melakukannya dengan sungguh-sungguh, agar nilai kalian bagus." Ucap pak Heri memberitahukan jika ini adalah praktek yang akan menentukan nilai muridnya.
Para murid pada mendesah kecewa, niat hati ingin refresing otak, tapi malah dapat beban otak.
"Sekarang kalian ambil mikroskop satu kelompok satu!! Kelompok kalian masih kayak Minggu kemarin!" Titah pak Heri kepada muridnya.
Lalu para setiap perwakilan mengambil alat tersebut. Setiap kelompok akan di ketuai oleh murid laki laki. Zelin beruntung ketua kelompoknya adalah anak kutu buku, pasti dia orang yang rajin. Zelin nggak tahu jika saja ketua kelompoknya orang yang malas atau seperti Nino bisa hancur kelompoknya.
Yuni dan Nila satu kelompok dengan Zelin, entah bagaimana bisa mereka bisa satu kelompok padahal yang memilih adalah gurunya sendiri.
"Oke, sekarang salah satu kelompok maju ke depan untuk mengambil cairan yang ada di depan saya!" Perintah dari pak Heri lagi.
"Maju gih Nil!!" Pinta Yuni sambil mendorong dorong bahu Nila.
"Iya iya, nggak perlu Lo dorong dorong!" Marah Nila yang tak terima akan tindakan Yuni barusan.
"Idih ngambekan." Cibir Yuni setelah Nila berjalan menuju ke depan.
"Nggak ngaca." Balas Zelin sambil memutar bola matanya malas.
Setelah semua alat dan bahan ada, praktek pun di mulai. Yuni mulai meneteskan air ke kaca yang telah di sediakan. Lalu dia mulai memasangnya di mikroskop.
Si kutu buku mulai mengamati hasil dari tetesan air tersebut. Lalu dia mulai mencatat hasil amatannya.
Si kutu buku tidak bertanya terlebih dahulu hasil tamatannya kepada kelompoknya, karena memang Zelin sudah menyerahkan tugas kepadanya. Si kutu buku hanya diam di sepanjang kerja kelompoknya.
Yuni sama Nila memang ikut mengamati, tapi itu hanya untuk bermain main saja.
"Eh Nil lihat deh, bakterinya gemoy gemoy." Ucap Yuni yang sedang mengamati air tetesan tadi. Matanya terpejam satu, sedangkan satunya lagi bergerak kesana kemari untuk melihat objek nya.
"Bakteri Lo bilang gemoy, terus gue cute donggg!!" Balas Nila muka yang di buat seimut mungkin.
"Lo bukan imut tapi jatuhnya ke amit amit!!"
"What,,,,, muka jelmaan Dasha Taran Lo bilang amit amit!? Terus apa yang cocok sebutan buat Lo?" Tanya Nila dengan jengkel. "Suara aja kayak tikus kejepit." Lanjutnya lagi dengan pelan, tapi masih bisa di dengar oleh Yuni.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED
Teen Fiction# rank 1 goodboy, (22,23 -9-2021) # rank 2 sma (28-9-2021) # rank 5 ceritapendek(29-9-2021) Dia yang mendapat julukan The Queen Of Bullying, si troblemaker, dan si bad girlnya SMA Pancasila. Dia mempunyai kecantikan di atas rata rata, walaupun mem...