Chapter 4 - "Tau"

15 3 2
                                    

SETELAH SAMPAI DI RUMAH

"Haduhhh!! Sial banget sih hari ini" Yoona pun mendorong sepedanya dengan perasaan kesal, dan buru buru masuk kerumah.

"Hey hey heyy...bukannya salam atau apa ini malah marah marah, ouh ya ini uang belanjamu tadi Abang liat ketinggalan di meja makan" datanglah Kak Tio dan memberi Yoona uang yang ketinggalan tadi di meja makan.

"Suka suka lah! Nyah belanjaannya aku capek!" Yoona pun langsung mengambil uangnya dan tiduran di dalam kamar bersama kasur kesayangannya.

"Loh! Kok udah ada belanjaannya? Jelasin dulu Yoona ada apa yang terjadi" tanya Kak Tio yang kebingungan.

"Tadi di bayarin temen ku! Besok ku kembaliin uangnya" jawab Yoona dengan intonasi suara kesal.

"Haishhh ada ada aja anak itu" gerutu Kak Tio.

CEKREKKKKKK -suara buka pintu

"Siapa?" Tanya Kak Tio sembari celingak -  celinguk.

"Huhhhh capek banget sih meeting di Seoul" gerutu Kak Mirsa yang langsung lemas terbaring di sofa.

"Ayo makan dulu, YOONAAAA!!" Teriak Kak Tio yang menyuruh Yoona untuk segera makan.

"HMMMMM OTW!" Yoona pun dengan secepat kilat turun ke ruang makan dan makan siang bersama ke-3 kakak nya.

SETELAH SELESAI MAKAN

"Huhh...Yoona kamu cuci ya piring nya, minggu lalu Kak Angga sudah cuci piring" Kata Kak Angga sembari memakai jas lagi.

"Iyaa" dengan nada malas Yoona pun langsung mencuci piring.

"Yasudah ayo berangkat keburu sore, nanti sore aku mau ketoko alat tulis buat beli bahan skripsi" Kata Tio yang sudah siap dengan jas di bajunya.

"Hm? Mau kemana kak? Kok pada rapih?" Tanya Yoona yang tengah cuci piring.

"Pemakaman Orang Tua" kata Kak Angga dengan sangat singkat.

"Ya, aku tau dari usia 10 tahun gaboleh ikut ke pemakaman karena alasan aku mencoreng nama keluarga" Yoona pun langsung menuju kamarnya lagi setelah cuci piring.

"Nah itu tau, ayo sekarang berangkat" kata Kak Mirsa

"Ck, Kakak gila" Cicit Yoona dalam hati.

"Yoona...jaga rumah , jangan lupa kunci pintu okay?" Ketiga Kakaknya pun segera pergi dari rumah dan bergegas menuju pemakaman.

"Yaa...lagi lagi dunia terasa gelap dan tak adil bagi diriku" dengan cepat Yoona mengunci pintu dan langsung pergi ke kamar untuk menyendiri lagi.

|| dunia terasa cepat dan kejam baginya, sampai sampai ingin tidur malam setelah belajar saja dia harus membutuhkan 2-3 pill penenang dan pill tidur supaya dia bisa relaks saat tidur. ||

|| yaa begitulah, betapa menyedihkannya kisah hidup seorang Yoona. Namun kesialan dan kegelapan itu akan terus menerus ada disisinya sebelum dia mengenal dengan Nenek yang sangat baik dan ramah, cuman dia mungkin yang dia rasa paling baik di dunia ini. ||

|| Yoona sangat berharap bahwa dia ingin menjauh sejauh jauhnya dari kakaknya tersebut bagaimana pun caranya, dan berbahagia dengan salah satu lelaki tampan yang kelak akan menikahinya dan membawanya pergi sejauh mungkin dari Daegu tempat asalnya. ||

Stories created by : YooraGucci
Revised by : grnvez
||~bersambung~||

Mafia? Maybe..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang