1🤍

1 1 0
                                    

Cuaca yang tak terlalu panas,
duduk di pinggir danau dimana banyak kenangan yang tersimpan di tempat ini.
Sambil membaca buku,
Semilir angin sesekali menerpa wajahku yang tengah asik membaca buku sambil mendengarkan lagu-lagu kenangan, yang sering kami nyanyikan saat sedang ngumpul dan menghabiskan waktu bersama semasa SMA.
Buku diaryku semasa sekolah SMA yang mulai agak lusuh karna termakan oleh waktu.

Sesekali aku tertawa kecil saat membaca lembar demi lembar diary itu, dan mengingat beberapa kejadian konyol yang dulu pernah aku lakukan bersama mereka, teman-temanku tapi sudah ku anggap seperti keluarga, ntahlah mungkin karna sangking akrap nya. Hampir semua momen kami, aku abaikan di buku ini mulai dari foto dan tulisan-tulisan tentang kami.
Buku ini juga menjadi bukti seberapa solid nya kami.

Sekarang mari kita sedikit bernostalgia, untuk mengingat kembali masa-masa itu.
Dan dengan itu kalian akan tau seberapa indahnya kebersamaan kami dulu.

📖     🧭🧭🧭     🏝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📖 🧭🧭🧭 🏝

~~~~~~~~~~~~~~*******~~~~~~~~~~~~

Enam siswa SMA sedang berjalan mindik-mindik bak maling dari luar gerbang belakang sekolah, lantaran terlambat datang sedangkan waktu bel masuk sudah lewat 10 menit yang lalu.

"kita udah telat 10 menit, fiks manjat lagi" usul salah satu dari mereka

"gak ada pilihan lain "

" kuy" ucap yang lain menyetujui

namun tinggal satu siswa lagi yang baru mau melompat dari atas pagar semen itu, suara guru menghentikan pergerakan mereka.

"BULAN AURELISTA!, lagi-lagi kamu terlambat! " teriak buk Sri sambil mengacungkan penggaris panjang andalannya

'Mampus gue'


" tap-"


"nggak ada tapi-tapian kalian sekarang ikut saya ke lapangan! "


pupus sudah harapan bisa masuk kelas tanpa di hukum, mereka hanya bisa pasrah mengikuti instruksi dari bu Sri.

Dengan terpaksa dan berjalan malas-malasan mereka harus siap akan mendapat siraman rohani dari bu Sri.


" ah elah napa pake ketauan segala dah" keluh salah satu siswa laki-laki


"ia padahal dikit lagi pake acara ketauan, mana bu Sri lagi yang mergokin, panas ni kuping pasti ntar" jawab temanya, dan di balas anggukan teman yang lain


"kenapa telat?! "
"kalian kira ini acara amal telat rame-rame segala lagi!" omel bu Sri sambil modar mandir di depan keenam muridnya yang berjejer di lapangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TKP [ The Kocak Pren ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang