WENZHOU'S STORY
Share The Same Destiny.
L: Bagaimana aku bisa menghabiskan sisa hidupku tanpamu?
Y: Bagaimana caranya aku menjalani sisa hidupku ketika mimpi sudah rusak dan kau telah pergi?
L&Y : Betapa kejamnya dunia ini karena tidak pernah mengizinkan kita untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk bersama-sama
Y: Aku akan menghabiskan seluruh sisa hidupku untuk berdoa agar kehidupan selanjutnya menjadi lebih baik
L&Y : Berharap kita akan bertemu sebagai pasangan burung, jatuh cinta dan bersama selamanya
~Lun Shang ft. Yi Dong - Share The Same Destiny~
(Ini lagunya ada di mulmed ya, salah satu lagu kesukaanku juga❤️)
.
Wen KeXing kembali menuangkan arak ke mangkuk yang sudah kosong untuk kesekian kalinya kemudian meneguknya nikmat. Lelaki itu menatap sebuah makam yang dibuatnya hampir 50 tahun lalu dengan tatapan yang sulit diartikan.
Ya, itu adalah makam kekasih hatinya—Zhou ZiShu.
Belahan jiwanya mengembuskan napas terakhir setelah berjuang bertahan hampir empat tahun lamanya. Dengan setengah tahun terakhir tidak bisa melakukan apapun selain berbaring di atas kasur (karena seluruh inderanya sudah tidak berfungsi) menunggu kematian menjemputnya.
Janji Zhou ZiShu untuk bertahan dan menemaninya sampai disisa hidupnya benar-benar ditepati. Kini giliran Wen KeXing yang harus menepati janjinya kepada Zhou ZiShu agar tidak larut dalam kesedihan setelah dia tiada.
Jujur, itu sangat berat.
Rasanya seperti ada sebuah batu yang mengganjal dalam hati Wen KeXing hingga sulit baginya untuk lapang dan menerima kenyataan bahwa Zhou ZiShu kini tak berada lagi di sisinya meski waktu sudah berlalu sangat lama.
Angin hangat berhembus, menggugurkan daun-daun pohon plum yang memenuhi segala penjuru desa empat musim. Wen KeXing sengaja memakamkan Zhou ZiShu di tempat kelahiran lelaki itu sesuai dengan wasiat yang diberikan kepadanya.
Pada awalnya, Wen KeXing tidak tahu harus melakukan apa selama sisa hidupnya. Bagaimana pun juga, mimpinya untuk menikahkan A-Xiang hancur dan kekasih hatinya pergi.
Ingin rasanya menyerah pada hidup dan segera mungkin menyusul orang-orang terkasihnya di keabadian. Namun dia sangat yakin jika Zhou ZiShu tidak akan senang dengan keputusannya. Jadi, yang bisa Wen KeXing lakukan adalah menunggu hingga kematian menjemputnya.
Namun Langit begitu menyayanginya. Bahkan sampai di usianya yang sudah melebihi tujuh puluh tahun, Wen KeXing masih tetap hidup meski rambutnya sudah memutih sepenuhnya.
Entah berkah atau kutukan karena Langit membuatnya berumur panjang. Wen KeXing tak tahu. Dirinya bahkan pernah berpikir jika Langit begitu membencinya karena itulah tidak mengizinkannya bersatu bersama A-Xu dengan cepat di keabadian.
Langit membuatnya terus menunggu dan menunggu entah sampai kapan waktu itu tiba.
Mungkin sampai kulitnya mengendur, kemudian punggungnya akan membungkuk?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story [END] ✅
FanfictionKumpulan Fanfic/Ficlet/Ficsong/Drabble about Wen KeXing dan Zhou ZiShu (terselip juga sedikit cerita Gong Jun dan Zhang ZheHan) from Word of Honor (Faraway Wanderers by Priest) aka Shan He Ling.