33 - a story : III .

78 15 0
                                    

Tuan Axxarell menghapus air matanya ia tersenyum lagi lalu mengelus kepala ku sebelum akhirnya pergi ke kamarnya.

malam ini adalah malam yang tak akan pernah aku lupakan. malam dimana aku pertama kalinya melihat orang dewasa menitikkan air mata dan tersenyum disaat yang bersamaan.

“Aku mengantuk..” gumam ku lalu bersiap untuk pergi ke dunia mimpi dimana aku bisa menjadi apapun yang aku mau. akupun terlelap hingga fajar tiba dan seseorang membangunkan ku.

pagi ini pelayan keluarga Axxarell meminta ku untuk segera datang dan duduk di meja makan karena sebentar lagi sudah waktunya untuk sarapan.

aku hanya menurut lalu duduk disana, kursi yang ku duduki dan kursi yang Tuan Axxarell duduki terpaut oleh meja makan yang cukup panjang.

“Gaffrion?.. kenapa tidak dimakan?” tanya tuan Axxarell memecah keheningan. aku hanya berdeham sebagai jawabannya.

“cepat makan makanan mu...” nasihatnya sembari menyuapkan potongan kentang kedalam mulut nya. lagi-lagi aku hanya berdeham.

pagi menjelang siang, saat ini pelayan keluarga Axxarell tengah memandikan ku, padahal aku bisa melakukan nya sendiri tapi mereka bilang ini adalah tugas seorang pelayan.

setelah selesai mandi, tuan Axxarell menyuruhku untuk pergi ke halaman belakang. katanya hanya sekedar menghirup udara segar sembari menikmati makan siang.

setelah sampai disana, aku disambut dengan senyuman hangat dari nya.

“ah gaffrion, kemarilah duduk di sebelahku...” titahnya seraya menepuk kursi kosong yang tepat berada disebelah nya. aku menurutinya, aku juga duduk disebelah nya seperti yang dia minta.

beliau memberi ku secangkir teh hangat. aku.. tidak terlalu suka teh. rasanya pahit.

“nah gaffrion, ayo ceritakan tentang kehidupan mu sebelumnya..”

“ehh?”

“berapa usia mu?”

“t--tujuh tahun...”

“apa hal yang kau sukai?”

“tak ada.. dunia ini terlalu kejam untuk ku sukai.” beliau terdiam saat aku berkata demikian. kemudian beliau tersenyum dan mengusap rambut ku pelan.

“ah.. kau benar, dunia ini kejam.. maka dari itu kau harus bertahan di dunia yang kejam ini.. ya?” ujarnya lalu tersenyum tulus kepadaku. entah kenapa tapi.. aku senang saat melihat senyumnya.

“seperti apa orangtua mu sebelumnya?”

pertanyaan yang selama ini aku takuti. jangankan untuk memberitahu, mendeskripsikan mereka saja sangat sulit bagiku. pasalnya aku dan ghea tak punya kenangan indah bersama orangtua kami.

“aku t--tidak tertarik untuk membahasnya” jawab ku dengan nada lesu. Tuan Axxarell yang mendengar hal tersebut langsung meminta maaf padaku. lagi-lagi beliau mengusap kepala ku dengan penuh kasih.

apakah itu kasih sayang? atau mungkin kasih-an?... tentu saja pilihan yang kedua, mana mungkin dia menyayangi ku, aku ini hanya orang asing yang dipaksa masuk kedalam kehidupannya!.

malam tiba, saat ini aku tengah berada di kamarku. menatap langit-langit dengan penuh tanda tanya di kepala. seperti... kenapa aku ada disini? untuk apa? kapan aku akan bebas? hidup menjadi orang kaya itu sangat tidak enak!

saat aku sedang melamun, aku melihat sosok hitam berlalu dengan cepat. apa itu?.. tidak mungkin jika itu adalah salah satu pelayan disini, mengingat kalau aku sudah mengunci pintu kamarnya.

pria itu menipumu... dia menjadikan mu sebagai tahanan nya agar dia bisa memotong kaki mu..”

suara siapa itu? sangat besar dan menggema di seluruh penjuru ruangan. menakutkan.

Make A Contract With Devil  [ NOREN ]✔ Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang