23. Meet

10 6 34
                                    

Dua bulan berlalu, dimana penantian Indra tergantikan dengan sosok yang tengah duduk di dalam ruangan Rumah sakit itu, Prabu teman baiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua bulan berlalu, dimana penantian Indra tergantikan dengan sosok yang tengah duduk di dalam ruangan Rumah sakit itu, Prabu teman baiknya.

Prabu menyodorkan setumpuk kertas bukti di meja untuk di lihat Indra, mulai dari kasus pertama yang menjerat siswa-siswi di SMA negeri 00 Jakarta.

"Lo yakin ini sebuah siasat Bu?" Tanya Indra, Indra begitu bingung setelah mendapatkan beberapa bukti dari orang-orang yang pernah di katakan jadi korban X-silent.

"Gue masih bingung."

"Kemarin gue dapat info, kalau Cja dan Kamerun ngajar di sana, dan gue udah hubungin Cja untuk pertemuan kita, cuman Kamerun sama sekali belum respon pesan yang gue kirim ke dia," ujar Prabu.

"Apa karena Amanda? Amanda terlalu populer waktu dulu sehingga semua orang nyalain Lo atas kepergian dia!" Sorot prabu, Indra tidak merasa bersalah karena ia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang Amanda, mereka hanya sekedar teman dan sahabat Sivie.

"Gue gak tahu harus berbuat apa-apa, di sini gue cuma diam tanpa berbuat apa-apa, sementara anak gue berusaha mencari tahu siapa X-silent sebenarnya."

"Gue yakin, semuanya akan terungkap jelas!'

***

Nessa senang ketika sang ayah sudah pulang, gadis itu menyambut sang ayah yang kini memasuki rumah minimalis itu.

"Ayah, mau makan apa? Nessa udah masak sama bunda," Prabu tersenyum mengusap puncak kepala sang putri, ia sangat Rindu dengan sang anak.

"Makan apa aja, yang penting kita makan Bareng," Nessa menggeleng membuat Prabu mengerutkan keningnya bingung.

"Nessa gak mau makan apa aja, kalau kita di suruh makan batu Kotoran, atau sisa makanan hewan? Gimana yah?" Nanda terkekeh mendengar penuturan sang anak, ia senang ia bisa berkumpul lagi dengan suami dan anaknya.

"Gak gitu juga konsepnya," Nessa ikut tertawa.

"Hmm, besok kamu ada waktu?" Nessa menarik alisnya menatap sang ayah." Nessa free."

"Ayah mau ajak kamu ketemu sama teman ayah," Nessa terdiam beberapa detik, ia sedikit was-was ketika mendengar kalimat itu, seperti ada pada dialog novel bukan.

"Ayah, Nessa gak mau di jodohin kalau itu maksud ayah, pokoknya Nessa gak mau," Prabu mengeleng tidak menyangka anaknya bisa berpikir seperti itu.

"Papa cuma mau ketemu teman lama ayah, gak ada kok jodohin kamu sama anaknya," Nessa bernafas lega, seenggaknya ia tidak terjebak dalam cerita novel tentang perjodohan.

" Ya udah."

"Yah? Nessa mau nanya?" Nessa kembali bersuara ketika keheningan beberapa menit.

"Nessa nemuin buku karya tulis ayah di sekolah? Apa benar itu ayah yang nulis?" Prabu terdiam.

X-Silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang