Chapter 30

3K 265 20
                                    

Plak .. plak

"Apa kamu sadar kalo kamu hampir memecah belah hubungan seseorang dengan caramu seperti itu?" Tanya Kana pada Marie.

"Tidak bisakah aku menjadi yang kedua?" Tanya Marie sambil memegang 2 pipinya yang ditampar Kana.

"Tidak. Umurmu masih muda dan kamu masih bisa mencari yang terbaik. Kenapa kamu mau menjadi yang ke 2" ujar Mew.

"Kamu tahu kalo aku mencintaimu, khun. Aku menginginkanmu. Aku......."

"Dengarkan aku Marie. Kamu cantik dan memang aku terpesona dengan kecantikanmu. Tapi aku sudah menikah dengan pilihan hatiku" ujar Mew merengkuh tubuh Kana.

"Tidak. Aku tahu khun terpaksa menikahinya karena dia mengejar khun terus. Aku bisa mengerti perasaan khun yang........"

"MARIE, HENTIKAN!!" Teriak Mew.

"P' Mew" panggil Kana.

"Sayang, kita pergi" ajak Mew.

"Khun Mew...." panggil Marie.

"Aku akan mengatakan pada temanku kalo aku sudah tidak bisa menjadi dosbing mu lagi karena aku ada urusan keluar kota" ujar Mew sambil melangkah pergi.

"AAAAAKKKKHHHHHH .... SHHHIIIITTTT. DASAR GAY SIIIIAAALLLLAAAANNNNNN. AAAAAAAKKKKHHHHHHH..." teriak Marie sambil membanting semua barang-barang yang ada di condo nya. Lalu dia mengambil hp nya untuk menelepon seseorang.

"Bagaimana Marie? Berhasil?" Tanya pria dengan suara berat tersebut.

"Apanya yang berhasil? Kenapa tidak kamu katakan kalo dia sudah menikah? Dan dia itu seorang gay?" Tanya Marie dengan nada yang semakin meninggi.

"Apa yang dilakukannya padamu? Kenapa kamu semarah ini? Tanya pria itu.

"Dia menamparku. Baru kali ini aku ditampar seorang gay. Sialan" kesal Marie.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan? Aku tahu kamu tidak akan pernah menganggap masalah ini kecil bukan?" Tanya pria itu.

"Tentu saja. Lihat saja apa yang akan kulakukan padanya" jawab Marie dengan mata memerah.

Sesampainya di mansion mereka disambut oleh Rain yang sedang menunggu di pekarangan sambil bermain dengan anjing piaraan Mew. Rain yang melihat ada yang tidak beres dengan kedua orang tuanya itu pun langsung menuju ke kamarnya setelah mengecup pipi papa dan daddy nya.

"Kana ...... p' K̄hxthos̄ʹ na" ujar Mew saat mereka sedang duduk di teras.

"P', Kana tidak menyalahkan p'. Justru sebaliknya Kana sangat berterima kasih pada p' yang sudah menjaga ikatan perkawinan ini dan menghargai Kana" jawab Kana.

"Itu yang seharusnya p' lakukan. Karena p' tidak mau kalo Kana akan menganggap p' telah berselingkuh dengan mahasiswi p' sendiri" ucap Mew sambil memegang tangan Kana.

"Kana percaya pada p' dan Kana tidak akan pernah menyesal telah menikah dengan p' Mew" jawab Kana.

Setelah mengobrol semalam suntuk, mereka pun ke kamar untuk beristirahat. Sebelum tidur Mew sempat mengirim pesan pada temannya kalo dia tidak bisa menjadi dosbing Marie lagi, dikarenakan dia harus keluar kota dalam beberapa hari. Mew juga meminta agar temannya mencarikan dosbing yang baru untuk Marie.

Keesokan paginya seperti biasa Kana bangun menyiapkan sarapan untuk ke 2 orang yang paling dicintainya itu. Tapi ada yang aneh dengan Kana pagi itu. Dia merasa tidak enak badan dan cepat kecapekan. Belum lagi dia selalu mengantuk akhir-akhir ini.

'Astaga ... ada apa denganku akhir-akhir ini. Aku sangat cepat lelah dan badanku juga tidak begitu fit. Apa yang terjadi?' Batin Kana.

"Pagi sayang" ujar Mew yang memeluk Kana dari belakang secara tiba-tiba.

"P' .. p' Mew. P' membuatku kaget saja" jawab Kana.

"Apa yang Kana lamunkan? Kenapa begitu serius wajahnya? Apa memikirkan masalah semalam?" Tanya Mew.

"Gak p'. Gak pa-pa. Oh ya, hari ini p' mau menghadiri seminar kan? Pakaian p' sudah Kana siapkan" jawab Kana.

"Baiklah. Khop khun tua-eng" jawab Mew sambil mencium kilat bibir Kana.

Selesai berpakaian dan sarapan pagi, ayah dan anak itu pun pergi. Tinggallah Kana dan maid di rumah. Kana yang merasa tidak enak badan itu memutuskan untuk berendam air panas di bath tub dan tidur sampai waktunya menjemput Rain dari sekolah.

Dalam perjalanan ke sekolah Rain, Kana merasakan pusing yang sangat dan perutnya juga tidak enak. Kemudian Kana berpikir kemungkinan setelah pulang dari condo Marie, dia melewatkan makan malam nya dan memutuskan untuk tidur.
Sampai di depan sekolah Rain, ternyata Alice sudah menunggu. Tapi Rain lebih memilih pulang bersama Kana dan hal itu membuat Alice berang.

Kana pun mengajak Rain untuk makan siang bersama di resto favorit Mew. Walaupun Rain bisa makan dengan lahapnya, lain dengan Kana yang tidak bisa makan karena masuk angin. Selesai makan Rain meminta pada Kana untuk membawanya pergi ke toko stationery membeli pensil. Kana pun mengabulkannya.

Selesai dari toko stationery mereka pulang ke rumah yang langsung disambut maid dengan membawa Rain untuk dimandikan, kemudian Kana juga membantu Rain mengerjakan pekerjaan rumah nya sampai pada waktunya Mew pulang untuk makan malam.

"Sayang, kamu gak pa-pa? Mukamu pucat" tanya Mew saat sedang makan malam.

"Gak pa-pa p'. Perut Kana tidak enak. Keanya masuk angin karena semalam sepulang dari condo Marie, Kana melewatkan makan malam" jawab Kana.

"Hmm .... bagaimana kalo p' buatkan bubur untukmu?" Tanya Mew.

"Tidak apa-apa p'. Besok juga Kana udah baik kembali kok. Hanya masuk angin biasa aja" jawab Kana mantap.

"Ya sudah kalo begitu p' akan memijatmu sebentar. Bagaimana?" Tanya Mew.

"P' Mew, apa tidak terbalik? Seharusnya yang melakukan itu Kana. Bukannya p'." Jawab Kana.

"Kamu pasangan hidup p' dan wajar saja kalo p' melakukan itu" ucap Mew.

"Tidak. Sekarang yang Kana butuhkan hanya tidur" jawab Kana sambil membenarkan bantalnya dan tidur.

"Fan dee na tua-eng" ujar Mew sambil mencium pipi Kana.

Keesokan harinya memang benar kalo Kana sudah segar kembali, tapi giliran Mew yang merasa tidak enak badan dan muntah-muntah terus sampai Mew terduduk lemas di lantai kamar mandi. Kana yang melihat itu langsung membopong tubuh besar Mew ke tempat tidur.

"P' kenapa bisa muntah-muntah seperti itu? Apa yang p' makan semalam?" Tanya Kana sambil memberikan air putih pada Mew.

"Entahlah. P' juga tidak tahu. Semalam siang p' hanya makan nasi kotak yang diberikan panitia seminar" jawab Mew terengah-engah karena capeknya memuntahkan semua isi perutnya.

"Bagaimana kalo kita ke dokter hari ini p'?" Tanya Kana.

"Tidak usah. Hari ini p' istirahat dan besoknya pasti sudah baik kembali" jawab Mew.

"Mudah-mudahan saja ya p'. Kana buatkan bubur untuk p' ya" ujar Kana yang berlalu ke dapur.

Sesampainya di dapur, Kana pun mulai mencuci beras dan meletakkannya di penanak nasi. Tak lupa Kana mengubah nya menjadi bubur. Bi Tin yang heran Kana memasak bubur, menanyakan nya pada Kana yang menceritakan kalo dia memasak untuk Mew karena perut Mew yang bergejolak. Tanpa disangka bi Tin malah mengatakan kalo yang dialami Mew itu persis seperti yang dialami wanita yang sedang hamil muda.

Post Traumatic Stress DisorderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang