Farel terus saja menunduk dan clingukan di sepanjang koridor menuju kelasnya. Ia berangkat lebih awal untuk mencari keberadaan cincinnya. Ia mencarinya di dalam kelas, lapangan, dan berakhir di rooftop, cincinnya belum juga ketemu."Huhh.." Farel menghempaskan tubuhnya di sofa usang di dalam sana.
"Sial... cari kemana lagi nih," gumam Farel.
Farel kemudian bangkit dan keluar dari sana. Lalu masuk ke dalam toilet yang ada di lorong dekat kelasnya. Setelah selesai dari acara buang air kecil ia segera keluar dari sana, namun saat melewati toilet wanita ia mendengar percakapan dari beberapa siswi disana. Ia mundur kembali dan menguping pembicaraan mereka.
"Wah bagus banget Sa cincin lo," ucap siswa keturunan cina yang biasa di panggil Jepun.
"Iya dong," Queensa mengangkat tangan kirinya memamerkan sebuah cincin yang melingkar di jari tengahnya. Mata Farel tentu saja langsung terfokus pada cincin berwarna silver itu.
"Beli dimana itu?" tanya gadis rambut sebahu, Loli.
"Gue nemu di rooftop," Farel membelalakan mata dan kedua orang didalam sana juga terkejut. Ingin rasanya Farel memarahi anak itu karena berani masuk rooftop, tapi tujuan kali ini adalah cincin itu. Sudah pasti cincin itu adalah miliknya.
"Kok bisa sih lo masuk sana Sa, nggak takut ketahuan Farel?"
"Ya bisalah. Tapi gue juga takut sih, secara kan Farel galak," ucap Queensa diakhiri cengiran.
"Gue Galak? Sangar kali," batin Farel.
"Berarti itu cincin punya Farel?"
"Emm.. Bukan kayaknya. Soalnya di sini itu ada nama my baby," ucap Queensa girang.
"Reynard?? Kok bisa cincin tulisan Reynard disana??"
"Nggak tau juga sih. Tapi di sini juga ada ukiran R love F," Farel menepuk jidat kemudian meramalkan segala do'a, berharap mereka tak berfikir macam-macam dengan inisial R🖤F.
"R love F? Serius? Coba liat," Farel bingung sendiri mereka tidak boleh melihat ukiran itu. Ia segera mundur ke depan pintu toilet pria lalu berteriak.
"PERHATIAN-PERHATIAN. KEPADA SELURUH SISWA UNTUK SEGERA MASUK KE RUANG KELASNYA MASING-MASING!" teriak Farel dengan menirukan suara pak Tony (?).
Queensa dan kedua temannya langsung lari terburu-buru ke ruang kelasnya. Sedangkan Farel sekarang sedang berfikir untuk mendapatkan cincin itu. Jika ia memintanya langsung dari Queensa pasti dia dan kedua temannya tadi akan curiga, apalagi Queensa menemukan cincin itu di rooftop yang biasa ia tempati.
REYNARD R🖤F
~
Pukul 9 malam Farel terjaga duduk di kasurnya. Sedangkan Reynard tengah berkutik dengan laptopnya seperti biasa. Farel masih memikirnya cara untuk mengambil cincinnya dari Queensa. Ia menoleh pada Reynard lalu menganggilnya."Rey," dijawab dengan deheman oleh Reynard.
"Boleh minta tolong?" Reynard hanya mengangguk tanpa mengalihkan fokusnya dari laptop. Farel beringsut berpindah ke atas kasur Reynard dan duduk disamping remaja itu. Reynard mengerutkan dahi melihat tingkah Farel.
"Cincin gue kan hilang. Sekarang udah ketemu tapi nggak gue pegang. Gue minta tolong buat ambil itu cincin," ucap Farel sambil menunjukkan tangan kirinya.
"Nggak bisa," Reynard sejujurnya sedikit kecewa mendengar Farel kehilangan cincin itu, itu artinya Farel tak menjaga cincin itu dengan baik.
"Ck. Ayolah, itu cincin di pakek sama Queensa. Queensa kan suka sama lo, jadi kalo lo yang minta dia nggak akan curiga,"
KAMU SEDANG MEMBACA
TOO (BXB)
Novela JuvenilSlow Update (!)⚠️ Seorang badboy bernama Farelion Damasya dijodohkan dengan seseorang yang beku yang notabene adalah musuhnya sendiri.