Chapter 3 ( Again )

105 10 0
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





......

Rintik hujan terdengar nyaring ditelinga. Malam itu hujan turun begitu derasnya disertai petir dan suara guntur yang menggelegar. Pria berbadan tinggi itu berjalan pelan dibawah payung menyusuri jalan setapak yang terlihat sepi.

" Aaaaaaaaaaa "

Suara teriakan itu terdengar begitu jelas, pria berbadan tinggi itu menghentikan langkahnya dan menoleh kearah gang gelap yang ada disampingnya. Dia berjalan pelan masuk kedalam gang tersebut, semakin dia masuk semakin gelap keadaan ditempat itu. Dia, pria itu hampir saja berteriak saat melihat mayat seorang wanita muda tergeletak tepat dibawah lampu tiang. Pria itu berlari sejauh mungkin dari tempat itu. Dia berlari sekuat tenaga melepas payungnya dan membiarkan dirinya basah kuyup ditimpa hujan.

○○○

" seorang wanita paruh baya ditemukan tak bernyawa dengan banyak luka luka di salah satu tempat dikawasan Guryong. Diduga wanita tersebut adalah korban dari pembunuh berantai yang meneror kota sekitar 3 bulan terakhir "

Wanita berambut hitam itu mematikan televisi yang menampilkan berita tentang kasus pembunuhan. Dia menghela napas panjang kemudian memijat pelipisnya. Setiap hari channel televisi hanya menampilkan tentang kasus pembunuhan berantai dan itu benar benar membuatnya bosan.

" Jisoo !! " sahut Seokjin yang baru saja keluar dari kamarnya. Gadis bernama Jisoo itu menoleh kearah tunangannya menampilkan senyum tipis penuh makna. " aku harus pergi, jaga rumah baik baik dan jangan keluar apalagi saat malam " gumam pria berbahu lebar itu lalu memakai jaket kulitnya. Wanita yang tengah duduk disofa ruang tengah itu mengangguk sambil tersenyum. Pria itu membalas tersenyum kemudian keluar dari rumah yang cukup besar tersebut.

○○○

" dia mengambil nyawa orang lain lagi " sahut gadis yang berprofesi sebagai Reporter itu. " iya dia... ck " gadis itu mengusak rambut panjangnya kemudian turun dari tempat tidur. " kau darimana semalam? " sahut seseorang yang tiba tiba masuk kedalam ruangan serba putih itu. Gadis yang merasa diajak bicara itu menoleh dengan tatapan datar. Dia tersenyum tipis, " aku pergi ke kantorku " gumamnya pelan lalu mengambil sebuah ponsel berwarna hitam dari saku piamanya. " antar aku kekantor polisi sekarang " sahutnya lagi. Dokter itu tertawa kecil, " apa aku terlihat seperti supir? " sahutnya kemudian membalikan badannya hendak keluar dari ruang rawat tersebut. " kumohon.... " sahut Reporter itu sambil menunduk. Dokter itu berbalik lalu menatap pasiennya itu dengan datar lalu membuang napas kasar. " setidaknya ganti pakaianmu "

" kalian mau kemana? " tanya seseorang yang baru saja masuk keruangan itu. " kebetulan kau ada disini, bisa kau antar Reporter itu ke kantor polisi? " sahut pria berpakaian layaknya seorang dokter itu. " dia mau mengantarkan ponselnya " sambung Dokter tersebut. Pria berpakaian serba hitam itu mengangguk mengiyakan permintaan sang Dokter. " kau siapa? " gadis itu baru saja selesai mengganti pakaiannya dan mendapati sang Dokter sedang berbicara dengan seorang pria yang wajahnya agak tidak asing. " oh.. Reporter Park, saya Opsir Jeon Jungkook " sahut pria itu. " dia yang akan mengantarmu, aku sibuk " gumam si Dokter langsung meninggalkan ruangan tersebut. Dia memang pernah melihat wajah Opsir itu entah dimana ternyata dia Opsir yang dilihatnya di TKP.

The Case | Blackbangtan ( complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang