11. Daemon

2.6K 220 16
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"NICE!" Semua orang berteriak saat Doyoung mencetak skor paling sempurna selama permainan menembak.

"Eh lo semua harus traktir gue yah habis ini!" Paksa Doyoung.

"Soal itu sih gampang, lo pikir temen lo pada miskin apa?" Ujar Winwin.

Semua orang mulai merasa bosan dengan kegiatan mereka yang baru saja berjalan selama satu jam. Jaemin selalu memperhatikan layar ponselnya, siapa tau Junhwa atau Sunhwa menelepon. Tapi sampai saat ini tidak ada panggilan masuk dari siapapun. Itu artinya Junhwa baik-baik saja.

"Jaem, main dong. Gue punya kenalan cewek cantik, mau gak?" Tanya Taeyong. Kalau salah satu diantara mereka sudah berkata seperti itu, itu tandanya mereka menawarkan seorang perempuan untuk diajak 'bermain' sebagai hadiah taruhan.

"Mana mau dia, orang semalem aja mesum sama Junhwa." Ujar Xiaojun.

"Pake pengaman gak lo?" tanya Yuta.

"Bacot lo, Jun!"

Jaemin beranjak dari kursinya, ia bersiap di depan target dengan posisi tubuh yang sudah siap menembak. Hanya tinggal menembaknya, maka Jaemin selesai.

Tapi dering telepon yang tiba-tiba terdengar dari ponselnya membuat Jaemin menurunkan lengannya. Sorak kecewa terdengar dari para penonton yang sudah menantikan bidikan Jaemin hari ini. Jaemin beranjak dari tempat membidik, menuju sudut tempat itu. Sementara sisanya melanjutkan apa yang sempat tertunda.

"Halo?"

"..."

Setelah mendapat sahutan dari orang yang meneleponnya, Jaemin bergegas kembali menuju mansion. tidak peduli kalau pistol yang dia gunakan sebelumnya ia banting ke atas tanah.

***

"Dikunci!"

Padahal kemarin Junhwa bisa masuk dengan mudah ke dalam ruangan yang ada si sudut lorong. Semua pelayan tengah membersihkan area halaman luar. Sebagian lagi bertugas membuat makan siang.

"Lo yakin masuk kesini kemarin?" Tanya Sunhwa.

"Helena narik gue bahkan. Sekarang gue gak tau dia ada dimana."

Sunhwa menggaruk pelipisnya, sedikit bingung memang karena Junhwa juga belum mengatakan inti dari rencananya.

"Dia di halaman kali?" Tebak Sunhwa.

"Sun, gue tau kita harus kemana."

Junhwa menarik tangan Sunhwa keluar mansion itu. Satu-satunya tempat yang belum Junhwa cek adalah rumah kaca. Tempat dimana Jaemin menumbuhkan jutaan mawar di dalamnya.

"Kok gue baru tau ada rumah kaca disini?" Tanya Sunhwa. Memang letaknya yang tidak terlalu menonjol, sehingga orang tidak akan mengetahui kalau Jaemin memiliki rumah kaca.

[✓] Acquisitive Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang