Udara pagi ini terlihat sangat dingin dan menusuk membuat Prilly semakin menarik selimut untuk menutupi tubuh mungilnya. Disampingnya Ghina yang juga sedang tidur mulai merasa kedinginan karena Prilly menarik semua selimut yang menutupinya tadi membuatnya mulai meraba dan menarik selimut itu ke arahnya lagi.
Prilly dan Ghina terlihat berguman sambil saling menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka masing-masing, tidak ada yang mau mengalah dari keduanya karena udara pagi ini benar-benar sangat dingin.
"Prilly, Ghina kalian ngapain sih, berisik banget tau gak?" Mila yang juga ada diruangan itu namun tidur diranjang yang berbeda dengan mereka marah karena tidurnya yang nyenyak terganggu akibat gumanan mereka yang saling bersahutan dan terdengar berisik. Dia melemparkan bantal kearah kedua gadis itu membuat keduanya membuka mata terkejut.
"Kakak, apa-apain sih, pagi-pagi udah ganggu orang tidur, sakit tau?" Prilly berteriak marah karena bantal itu sukses mengenai kepala mungilnya yang sedikit sakit.
"Kalian yang apa-apan, masih pagi udah berisik, ngerusak mood pagi kakak aja" jawab Mila malas.
"OmG Hello, kakak gatau kalau sekarang ini dingin banget, heran deh koq bisa Jakarta sedingin ini, kutub utara uda pindah kesini ya" Prilly semakin berteriak membuat Ghina dan Mila menutup kuping keduanya.
"Illy, kamu apap-apain sih, mau buat kuping kakak sama Ghina tuli ya, lagian kamu ini oon atau gimana sih, kamu lupa semalam sore kita gerak ke puncak buat liburan? Sekarang kita lagi ada di puncak adikku yang bodoh" Jawaban Mila sukses membuat Prilly bengong dan mulai sadar dengan keberadaannya. Dia sekarang berada di sebuah kamar asing yang cukup besar dan berbeda dengan kamar nuansa doraemonnya. Kamar itu memiliki dinding dan lantai kayu kokoh, memiliki dua buah ranjang berukuran besar dan lemari kayu besar disudut ruangan, terdapat pula kamar mandi mewah diruangan tersebut lengkap dengan bathtubnya. Suasana kamar yang asing itu kembali mengingatkan Prilly bahwa semalam dia beserta keluarganya, keluarga Kevin dan keluarga Ali memutuskan untuk liburan ke puncak tanpa adanya perencanaan sebelumnya. Mereka yang sedang bersantai di rumah besar milik Kevin memutuskan sore itu juga pergi dan akan berada disini selama tiga hari kedepan untuk menghilangkan penat sekelak.
Prilly mengernyitkan dahinya heran seingatnya semalam mereka semua masih dalam perjalanan dan dia tertidur di mobil, lalu siapa yang membawanya kesini? Apakah papanya atau Kak Al? Karena Kakaknya atau kedua sahabatnya tidak mungkin sanggup mengangkatnya dan membawanya kesini walau diakuinya tubuhnya sangat kecil dan ringan.
"Ali yang mengendong loe kesini...semalam loe tidur pulas banget , kami nggak tega ngebanguni loe" ucap Ghina tiba-tiba menyadari raut bingung sahabatnya itu, Prilly yang terkejut menatap Ghina heran dan kemudian beralih ke kakaknya yang hanya mengangguk pelan kemudian bangkit berdiri.
"Sepertinya dia benar-benar sayang sama kamu, ly, kakak sempat marah waktu tahu kalau calon tunanganmu adalah Ali, karena waktu kamu ketemu sama dia beberapa minggu lalu kamu keliatan ketakutan, tapi liat cara dia perlakuin kamu beberapa hari belakangan ini kakak sedikit merasa dia memang orang yang tepat jagain kamu, ya walaupun kakak belum terlalu kenal sama dia, tapi kata Kevin dia orangnya baik juga koq, hanya sedikit egois saja" ucap Mila kemudian sambil mengambil handuk dan bergegas ke kamar mandi sedangkan Prilly masih terdiam ditempatnya. Semenjak insiden diteras rumahnya, Ali memang semakin intens mengunjunginya, memberinya perhatian didepan semua orang, selalu disampingnya dimanapun mereka berada, dan ditambah dengan pengakuan Ali yang mengatakan bahwa dia sangat menyukai Prilly semenjak pertama bertemu dulu membuat keluarganya senang dan merasa yakin dengan perjodohan itu.
"Heghh...sepertinya Ali udah benar-benar berhasil narik hati keluarga gue" ucapnya kemudian sambil menghela napas membuat Ghina hanya bisa mengelus pelan bahu Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Berbicara
FanficCinta, kata itu hanya terdiri dari 5 buah huruf yang jika dipisahkan tidak akan mengandung arti apa-apa tetapi ketika huruf-huruf itu dirangkai menjadi sebuah kata maka kata itu akan memiliki makna tersendiri bagi yang merasakannya. Ada yang mendesk...