"Masih lama?" Pertanyaan itu sudah ia ucapkan lima menit yang lalu, namun si ibu menggeleng, tanda mereka masih harus menunggu
Sore ini, cuaca mulai dingin. Anak kecil berusia 5 tahun itu sibuk memerhatikan sekelilingnya, mencoba menghilangkan rasa bosan. Dan tak sengaja ia melihat orang lain menggosok kedua telapak tangannya, menghangatkan diri mungkin?
Tentu saja hal tersebut membuat anak berusia 5 tahun itu penasaran, dengan ragu-ragu ia mulai menggosok kedua telapak tangannya dan ... percuma lebih baik ia memeluk ibunya
Apa tanganku saja terlalu gemuk?
"Wonnie mau jajan ngak?" Tawar ibu, dibalas dengan anggukan super cepat oleh sang anak
Keduanya memasuki mini market, berjalan melewati rak-rak makanan. Ibu mengambil dua cup mie, sedangkan si kecil mengambil jajanan kesukaannya
Setelah selesai membayar, keduanya duduk menunggu sang ayah di dalam mini market. Salju turun diluar, lebih baik mereka duduk tenang sambil makan mie saja disini
"Aku mau coklat pa—astaga!" Ia memekik, terkejut melihat anak sebayanya berjalan sendirian diluar sana
"Kenapa sayang?" Tanya ibu ikut menoleh keluar, lalu dengan cepat si ibu bangun dari duduknya, berlari mengejar anak itu
Setelah lima menit dibujuk, akhirnya anak kecil itu duduk tenang disebelah Jungwon. Diam, memilih menghabiskan coklat panas yang dibelikan ibu Jungwon
"Kamu Sunwo kan?" Ibu mulai membuka percakapan setelah mengirim pesan pada seseorang
Anak kecil yang dipanggil Sunwo itu mengangguk kaku, menatap Jungwon sebentar lalu kembali menyesap coklat panasnya. Jungwon yang tadi ditatap juga ikut menyesap coklat panasnya, ya ampun ia merasa canggung
"Ibu kenal dia," bisik Jungwon
"Dia tetangga kita, bukannya kamarin ibu sudah menceritakannya padamu?" Balas ibu berbisik
Jungwon mengangkat bahu, tak tahu. Mungkin saat itu masakan ibu lebih menarik dari pada topik yang diceritakan.
—
"Kalian bisa tunggu disini sebentar? Ada yang perlu ibu urus." Keduanya menoleh, menatap ibu dengan wajah tak percaya
Nyonya, kami baru lima tahun...
"Hanya lima menit" sambung ibu meyakinkan, matanya melirik ke arah freezer yang berisi ice cream, ternyum tipis sebelum kembali menatap dua makhluk gemas di depannya
"Kalau ibu belum kembali selama lima menit, kalian boleh mengambil ice cream disana" kali ini tawaran ibu membuat kepala keduanya naik, semangat saat mendengar kata ice cream
"Baiklah, kalau begitu jangan kemana-man, oke?"Setelah itu ibu berjalan keluar, menyisahkan mereka berdua yang masih canggung satu sama lain
"Eung, nama ku Jungwon." Bermodal senyum dengan selung pipit di kedua pipi dan sejumput keberanian, Jungwon lebih dulu menyapa Sunwo
Walaupun takut-takut, ia tetap membiarkan tangan gemuknya mengambang diudara, menunggu di balas
Ayo cepat balas jabatan tanganku
Lima detik yang memalukan, senyuman yang tadinya tulus mulai dipaksakan, apa ia baru saja diacuhkan? Ayolah Sunwo aku baru lima tahun?!
"Aku Sunwo"
Eh! Jungwon nyaris berteriak, ia kira Sunwo tidak ingin berteman dengannya, hampir saja ia menangis saat jabatannya tak kunjung di balas
"Apa kau sebahagia itu dengan jawaban ku?" Tanya Sunwo sambil meniup coklat panasnya
PERTANYAAN MACAM APA INI?!
"Apa kau tidak...senang?" Jungwon balas bertanya, jengkel karna pertanyaan konyol yang dilontarkan barusan
Sunwo tersenyum, menggeleng tanda tak benar. Tentu saja ia senang, Jungwon adalah orang pertama yang berani berkenalan denganya duluan
"Tidak, aku senang kau mau berkenalan dengaku" jelas Sunwo
Jungwon menepuk dahi bingung, sifat macam apa ini? Tadi ia terlibat dingin dan kasar, sekarang malah baik dan lembut?!
Kau ini kenapa sih Sun
Dan begitulah seterusnya, obrolan mereka bersambung sampai ibu dan seorang pemuda jangkung masuk
"Sunwo?! Kau kemana saja huh?!" Pemuda itu berjalan mendekat, tampangnya dingin membuat Jungwon disebelah Sunwo ketakutan
Beda dengan reaksi Jungwon, Sunwo malah menghela nafas
"Ya ampun aku ketahuan" gumamnya, lalu berpura-pura sedih karna baru saja ditemukan, padahal ia sengaja diam-diam pergi dari pantauan abangnya untuk membeli ice cream
"Huhuhu, maafkan aku." Tangisnya dibuat-buat, untuk orang dewasa mungkin akting Sunwo di katakan sangat sempurna, sedangkan untuk Jungwon yang dari tadi melihat perilaku Sunwo hanya tersenyum tak percaya
Wah dia aktris yang handal, aku harus belajar darinya!
Jungwon mengangguk yakin, tekadnya sudah bulat. Ia harus berguru kepada Sunwo!
—
"Sekali lagi, terima kasih telah menemukan adikku" ucap Sunghoon, kakak laki-laki Sunwo
Ibu Jungwon tersenyum, "Bukan masalah besar, makhluk gembil ini yang tak sengaja menemukan adikmu" tunjuk ibu pada Jungwon yang sedang sibuk menjilat ice creamnya
"Benarkah? Terima kasih telah menemukan Sunwo" ujar Sunghoon
Ia hanya balas mengangguk, tak terlalu peduli, yang lebih penting sekarang adalah ice cream ini harus habis sebelum sampai rumah
Setelah acara terimaksih-terimakasih itu selesai, Sunghoon dan Sunwo pamit pulang, katanya orang rumah sudah panik karna mahkluk bulat ini hilang
Sunwo melambaikan tangannya, berteriak mengatakan kalau kapan-kapan main ke rumah. Jungwon yang tadinya hanya sibuk menjilat ice cream pun sadar, walaupun telat ia balas berteriak mengatakan hal yang sama
Dan begitulah pertama kalinya Jungwon dan Sunwo berteman.
—
KAMU SEDANG MEMBACA
Found.
Fanfiction(ʜɪᴀᴛᴜs) untk sementara. Tentang Jungwon yang selama ini mencari alasan untuk tetap hidup.