Haiiii
Apa kabar kalian semuaa?
Author harap baik" smua yaaa
Maaf lama up nya. Kalian tau lah kan tugas ku banyak😭🙏
Jadi maaf yaaaaSeorang gadis terbangun dari tidurnya, ia menatap sekelilingnya dengan tatapan heran. Di mana ini? Pikirnya. Sorot matanya menatap sebuah amplop yang terletak di atas meja.
"Ini upahmu! Terimakasih untuk permainannya!"
Tangan gadis itu bergetar hebat. Sekarang dia sudah sadar akan kejadian yang menimpahnya semalam. Dia menatap tubuhnya yang terbalut selimut. Sial! Dia dijebak!
"Enggak! Ini gak mungkin! Gue harus cari tahu siapa yang sama gue tadi malam. Gue harus minta tanggung jawab, yah, walaupun gue tahu gue salah, tapi itu karena gue dijebak!" Gadis yang bernama Vania Permata itu bermonolog.
*****
Alea, perempuan itu sedang memainkan jari-jari Alex yang belum membuka matanya hingga sekarang. Dia tidak pernah bosan menunggu Alex membuka matanya. Untuk kondisinya, sekarang dia sudah membaik dan tidak perlu menggunakan kursih roda lagi.
"Eh!" Alea tersentak kala tangan Alex bergerak dengan sendirinya. "Alex! Alex!" panggilnya.
"A--alea." Suara lirih dari Alex itu membuatnya tersenyum haru.
"Akhirnya kamu sadar," lirihnya memeluk Alex.
"Iya. Aku udah sadar." Alex tersenyum.
"Aku panggil dokter dulu," ujar Alea lalu beranjak dari sana.
****
"Syukurlah, pasien sudah sadar. Kondisinya juga sudah membaik, mungkin besok sudah bisa pulang," ucap Dokter yang memeriksa keadaan Alex.
"Makasih, Dok." Alea tersenyum ramah. Lalu dia menatap Alex yang hanya menatapnya berinteraksi dengan dokter ini.
"Sama-sama. Saya permisi dulu," ucap Dokter itu berlalu.
****
"Aku gak suka bubur!" bantah Alex.
"Tapi kamu harus makan bubur," lirih Alea menunduk takut saat Alex menatapnya tajam.
"Baiklah." Alex berkata pasrah.
Alea mengangkat kepalanya menatap Alex. Dia mulai menyuapi Alex dengan telaten, walaupun pria itu sesekali mengomel karena bubur itu hambar, tidak ada rasanya.
****
Pagi ini Alex dan Alea sedang berada di parkiran rumah sakit. Yah, hari ini Alex akan pulang. Namun, saat di parkiran, terjadi sedikit masalah.
"Maaf, Tuan. Saya tidak sengaja," ucap Alea menunduk saat tidak sengaja menyenggol seorang pria yabg sedang berjalan dari arah berlawanan.
"Ck! Menjengkelkan!" Orang itu menatap Alea jengkel. Bukan, bukan karena perilah tabrakan ini, tapi saat melihat kedekataan Alea bersama Alex, suaminya.
"Davin? Kamu Davin teman aku pas masih SMA dulu, yah?" tanya Alea.
"Yah!" Setelah mengatakan itu, Davin berlenggang pergi dari sana.
"Ayo!" ajak Alea.
"Siapa?" tanya Alex.
"Temen SMA dulu," jawab Alea seadaanya.
"Oh, awas kalau lebih!" ancam Alex.
"Enggak mungkin, kita juga gak dekat-dekat amat, cuman teman sekelas biasa," jelas Alea jujur.
"Yaudah, ayo." Alex menarik tangan Alea.
"Jangan cemburu, aku gak mungkin berhianat," jelas Alea. Jujur, dia sangat takut saat di dalam mobil ini Alex hanya diam saja.
Alex menyandarkan kepala Alea di dadanya, lalu dia mengecup singkat pipi serta kening Alea. "Gak marah kok, cuman gak suka ajah kalau kamu dekat-dekat sama orang lain. Aku takut kamu berpaling."
Alea mengusap pipi Alex sebentar. "Aku gak pernah berpaling, aku sayang sama kamu," jelasnya.
"Aku juga." Alex membalas, lalu memeluk erat Alea.
BERSAMBUNG ....
Jangan lupa ninggalin jejak yaa
Follow+VotMent+Sharee cerita ini
Diusahakan kok biar cepat up nya
Salam Author cantikkk😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Milik Mafia
Teen Fiction"Alexander Aditya Prasetya. Kau adalah orang yang pertama menghancurkan hidupku, tapi kau juga orang pertama yang membuatku mengerti akan apa artinya sebuah kasih sayang. Tuhan mempersatukan kita dalam suatu kejadian yang hingga akhirnya menjadi sat...