BAB VIII - Liputan Hantu Sekolah

86 35 0
                                    

Seperti yang sudah kuduga, ibu sempat melarangku ketika aku pamit mengerjakan tugas ba'da maghrib. Tapi setelah meyakinkan ibu bahwa ini sangat mempengaruhi nilai akhir, maka ibu merelakanku pergi.

Kami berkumpul di depan gerbang sekolah tepat setelah maghrib. Tidak dikunci. Aku masuk ke dalam lebih dulu untuk memanggil Pak Bon sekaligus izin akan melakukan liputan malam. Pak Bon mengiyakan, tapi ia tidak bisa menemani, sebab ia mau keluar sebentar beli makanan kucing. Di sekolahku memang ada beberapa kucing. Kupikir itu kucing liar, ternyata Pak Bon yang memeliharanya.

Laras, Wening dan Edo sudah siap dengan barang masing-masing. Sebelum mulai liputan, kami mengadakan briefing sejenak. Tentu saja Laras yang memimpin.

"Do, menurutmu bagusnya kita bikin video sekalian nggak, sih?" Laras mengutarakan ide gilanya. "Tahun ini kan ada kompetisi mading online. Kita bisa masukkin video yang isinya gosip sekolah. Kali ini, gosip horor sekolah. Ghost at school!"

"Wah ide bagus tuh, Ras! Oke, ini aku set jadi video dulu. Biar kayak acara tivi horor gitu."

Lalu malam itu kami merasa seperti penjelajah misteri. Kadang terlintas di pikiranku, jika Laras atau Wening kesurupan, pasti lebih oke nih. Tapi pikiran itu lalu kutepis jauh-jauh, sebab jika hal itu benar terjadi, mungkin aku orang pertama yang akan melarikan diri. Hiiii !

"Oke, pertama kita akan berjalan ke parkiran sekolah," Laras memberi intro. Dibelakangnya ada Edo dan aku. Sedang Wening terus menggamit lenganku, ketakutan.

"Pause dulu videonya, Do. Ambil foto!" Perintah Laras. Melihat gayanya, sepertinya dia cocok jadi pimred tahun depan.

"Video lagi, Do" Laras memberi aba-aba. Dia mencatat beberapa hal di notes. Aku juga mengeluarkan notes ku. Tapi bingung apa yang akan kucatat, selain gosip tentang salah satu tempat bertanda X.

Mitos 1 : Parkiran Silang Putih

Di bagian pojok parkiran motor, ada satu tempat yang selalu kosong. Tempat itu ditandai dengan pylox putih bertanda silang. Mitosnya, dulu parkiran itu sering ditempati salah satu siswa terkenal dari kelas XII. Mantan Ketua Osis. Dia selalu datang paling pagi ke sekolah dan memarkir motornya dipojok. Sehingga secara tidak langsung, warga sekolah menganggap pojokan itu adalah parkir khusus si ketua osis. Betapa baiknya si ketua osis sehingga ia disayang guru dan teman teman.

Hingga suatu hari saat hendak berangkat ke sekolah, ia mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat. Untuk pertama kalinya setelah dua setengah tahun, parkir pojokan itu kosong. Tidak ada motor sang ketua osis. Hingga esoknya ada siswa lain yang mengisi tempat parkir itu. Siangnya ketika akan pulang, ban motornya bocor. Pun begitu esoknya lagi, ketika ada siswa lainnya lagi yang mengisi parkiran itu, siangnya ban motornya bocor. Hal itu terus terjadi berulang kali. Hingga akhirnya Pak Bon memberi tanda pylox di parkiran itu. Tidak ada yang boleh menempati. Mungkin sang ketua Osis masih memarkir motornya disana.

Liputan di tempat pertama ini, kami tidak menemukan apapun selain parkiran motor yang lengang dengan satu tanda X putih. Di malam hari sekolah begitu sepi dan mencekam. Sangat berbeda dengan kondisi siang hari yang ramai dan ceria. Laras membawa kami ke tujuan berikutnya : kamar mandi perempuan.

Mitos 2 : kamar mandi perempuan

Konon katanya, dulu ada siswi kelas XII yang hamil diluar nikah menjelang ujian nasional. Pacarnya tidak mau bertanggung jawab. Mereka memutuskan untuk mengaborsi janinnya dengan meminum obat penggugur kandungan. Obat itu bereaksi justru ketika ia sedang di sekolah. Perutnya mules dan melilit. Siswi itu lalu masuk ke bilik paling pojok di kamar mandi. Disitu janin yang dikandungannya keluar, tapi ia juga mengalami pendarahan parah.

Catatan Kecil MikhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang