Chapter 9 : Nembak

786 50 11
                                    

"...."

"........"

"..........."

"NGOMONG KEK!" Nami gregetan dengan orang didepannya ini.

"GUA HARUS NGOMONG APAAN ANJIR?!" Luffy menjawabnya dengan nada tinggi juga.

"YA NGOMONG SESUATU GITU! LO KAN COWOK, BISA KALI BUKA TOPIK!"

"LAH YANG ADA JUGA CEWEK TU LEBIH CEREWET! HARUSNYA LO YANG BUKA TOPIK!"

Seketika tidak ada gugup-gugupan lagi di antara mereka.

Luffy dan Nami terkunci di ruang olahraga. Dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Saat Nami bertanya kalau Luffy bawa hp atau tidak..

"Ha? Hp? Gua gabawa. Ga mungkin kan gue naro hp di saku celana basket"

Nami kehilangan harapan lagi saat mendengar itu.

"Jadi.. KITA HARUS NUNGGU SAMPE BESOK GITU BARU PINTUNYA DIBUKA?!" Emosi Nami meledak.

"Ya mau gimana lagi!" Respon Luffy.

"Lo kok kayak santai gitu- jangan bilang ini rencana lo ngunci kita berdua disini?!" Curiga Nami sambil agak menjauh dari Luffy.

"Kok malah gue lagi yang salah? Jelas jelas tu pintu nutup sendiri pas gue udah didalem! Tangan gua cuma dua woi, gua gabisa magic!"

Mereka berdebat lagi:").

Nami memasang muka kesal. Otaknya mulai tidak bisa diajak kerjasama.

Gue kekunci sama Luffy.. huaaaa! Jadi mikir yang aneh-aneh kan gueee!

"Yaudah gue mo tidur aja, capek habis ekskul" Kata Luffy sambil mencari posisi duduk yang nyaman di lantai. Di ruang olahraga tidak ada kursi, hanya meja dan lemari serta keranjang-keranjang berisi alat olahraga.

"Lo mau tidur di lantai kek gitu?" Nami menatap Luffy sambil memasang muka 'seriusan lo?'.

"Ya gue gatau mau tidur dimana lagi Ya udah gue tidur ya, bangunin kalo pintunya tiba-tiba dibuka" Dan Luffy langsung molor.

"Ni anak.. " Nami menghela napas melihat Luffy yang sudah tidur. Lalu Nami duduk dekat tempat Luffy duduk. Ya lagipula ruang olahraga itu tidak terlalu besar.

Karena sangat sunyi, Nami pun ketiduran.

_________________

Tik..tik..tik..

Nami membuka matanya perlahan-lahan saat mendengar suara rintikan hujan.

Hmm.. ngapa gue kek nyandar ke sesuatu gini ya..?

"Hm? Lo udah bangun?"

.....

"WHATTHEFUCKKK?!"

Nami kaget saat sadar kalau dirinya menyandar di bahu Luffy.

Seketika wajah Nami sudah seperti tomat. Dia langsung cepat-cepat menyingkir.

"A-APA-APAAN?!" Gadis itu menutupi mukanya dengan tangan kirinya.

Luffy menyaksikan reaksi Nami dengan bingung. Dia memiringkan kepalanya.

"Apanya yang apaan? Lo napa malah teriak-teriak dah?" Jawab Luffy dengan sedikit blush di wajahnya.

"G-Gue sejak kapan nyender di bahu lo?! A-atau lo?! Modus yakk?! Anjeng lo!!" Nami memukul Luffy tanpa melihat kearahnya. Saking merahnya wajahnya.

"Lo yang tiba-tiba nyender njeng, gue ga salah apa-apaa!" Luffy membela diri.

"I-ish! Jangan deket-deket lo ya!" Kata Nami sambil menjauh dari Luffy.

i don't like him! -LuNa-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang