She is mine (END)

•PART 29•

READERS BINA MAAPIN LAMA UP,  TUGAS NUMPUK, DAN GAADA IDE!!

POKOKNYA MINTA MAAF NGGAK BISA UP SESUAI JANJI, BINA SALAH EHEHE;)

JADI JANGAN LUPA VOTMEN OKE.

HAPPY READING❤️!!

.
.
.
.

"Kamu tau apa penyakit yang kamu derita?"

Mengangguk.

"Leukimia"

"Dan kamu tau bahaya nya penyakit itu?"

Mengangguk lagi

"Tau.."

"Kenapa kamu sembunyikan dari keluarga hm?"

hening..

"E-ee saya ngga sembunyikan kok, orang tua saya sudah tau." Ujarnya mengelak

"Saya tau kamu berbohong. Hmm saya tidak memaksa, tapi secepatnya kamu beri tau orang tua agar bisa menyetujui operasi."

Icha mendongak "Harus ada persetujuan orang tua dok?."

"Ya. Bagaimanapun penyakit ini bukan main main, pihak rumah sakit tidak bisa mengambil tindakan sebelum orang tua tau dan menyetujui nya."

"Yaudah dok, makasih ya. Secepatnya saya kabarin."

Dokter itu mengangguk seraya tersenyum

"Saya permisi.."

.
.
.
.

SMA GIHS.

Sapta, Bobby, dan Dino sedang berada dikantin. Setelah pelajaran matematika selesai cepat cepat mereka memutuskan untuk makan

Tanpa ada Alvin, mereka tau karna tadi Alvin sempat mengabari melalui nomor lain, karna ponselnya sengaja ia tinggal.

"Gue masih mikir alesan nanti kalau Alle tanya Alvin dimana." Ucap Bobby

"Sama gila, gue bisa setakut ini. Mana Alvin pergi lama."

"Bilang aja kita gatau, gitu aja binggung."

"BOBBY!" Pekik Alle

"Mampus nama gue dipanggil."

"Gimana Al?"

"Lo tau Alvin gak? Dari semalem gue chat centang satu. Sumpah gue overthingking banget." Cerocos Alle. Bobby menggaruk kepalanya "G-gue gatau h-hehe. Karna dia juga nggak ngabarin kita kita."

"Astaghfirullah, dia dimana ya? Gue chat nggak dibales, sekarang dia nggak masuk."

"Tenang Al, Alvin baik baik aja kok pasti." Ujar Dino. "Kenapa lo seyakin itu? Lo tau dia dimana?"

Jawaban itu membuat Dino gelagapan sendiri

"Hah enggak, gue gak ngerti."

"Yaudah, kalau ada kabar dari Alvin kasih tau ya."

"Hubungan lo gimana?" Tanya Sapta