07 Ksatria sihir

995 121 5
                                    

Pagi-pagi sekali, Asta sudah terbangun dan mulai membersihkan markas. Dimulai dari koridor dan perpustakaan.

"Wahh, rajin sekali. Selamat pagi Asta" sapa Nacht.

Asta tersenyum dan membalas sapaan Nacht.

"Selamat pagi juga, wakil komandan! "

Kemudian Asta melanjutkan kegiatannya dengan mencuci baju seluruh anggota. Tentu saja dibantu oleh Yuno yang membantu mengeringkan pakaian dan melipatnya dengan sihir angin miliknya.

"Asta... Bukankah ini sama seperti saat kita di ehmm gereja... " kata Yuno.

Tapi Asta yang terlalu asyik dengan cuciannya tak mendengar kata-kata Yuno dan terus berteriak penuh semangat.

"Sudah kuduga, dia tidak akan mendengarku" gerutu Yuno sebal. Rasanya ia ingin melempar teman masa kecilnya ke udara menggunakan anginnya.

"Ah, Yuno aku nanti ingin memberi makan hewan-hewan di kandang. Mau ikut? " tawar Asta.

Yuno menggeleng cepat.
"Aku ada urusan dengan Gauche-senpai. Kapan-kapan saja"

setelah menyelesaikan semuanya, Yuno berjalan meninggalkan Asta.

"Cih, dasar ikemen kono yaro! Baru beberapa hari dan dia sudah akrab dengan senpai senpai disini. Dan dia sudah akrab dengan senpai aneh yang suka mimisan itu. " gerutu nya kesal.

Asta kemudian berjalan menuju kandang hewan sihir. Disana ia bertemu dengan Tsukiko yang tengah mengawasi hewan sihir itu.

"Tsukiko ohayo! " sapa Asta. Suaranya yang tinggi membuat Tsukiko tersentak kaget.

"Ooh, Ohayou. Mau memberi makan? Aku sudah memberikannya " ujar Tsukiko.

Asta melihat Tsukiko dari atas ke bawah. Tsukiko benar-benar memberikan hewan-hewan itu makan dilihat dari bagian atas tubuhnya yang basah.

Baiklah sebelum itu, mari kita mundur ke lima menit yang lalu..

Sinar matahari nampak bersinar dan menembus jendela. Pemuda bersurai blonde secerah Mentari terbangun dari tidurnya.

"Huhh... Sudah pagi" serunya dan melakukan beberapa peregangan setelah bangun.

[Selamat pagi tuan~ berjumpa lagi dengan saya, System. Ahh pagi ini tuan harus mengumpulkan poin untuk biaya kembali ke dunia tuan. Caranya dengan membantu tokoh utama ]

Tsukiko melotot pada layar transparan di depannya. Pagi-pagi, ia baru saja bangun dan sudah disuruh oleh system nya yang beberapa hari terakhir tidur.

" bagaimana kalau aku menolak? " tanya Tsukiko.

Suara tawa memenuhi kepala Tsukiko.
'Mesin sialan! ' batinnya.

[Maka tuan tidak akan bisa kembali karena kekurangan biaya. Hohoho~]

Tsukiko mendecih kesal. Ia ingin sekali meninju layar transparan di depannya namun tidak bisa.

Tsukiko mendesah berat, ia sungguh lelah. Lalu ia pun menyambar haori nya yang tergantung dan memakainya. Beserta dengan jubah banteng hitam.

Tsukiko berpikir apa yang harus ia bantu. Karna tidak ingat, akhirnya ia pun menuju kandang hewan sihir. Di animenya Asta selalu memberi makan hewan-hewan itu.

"Yosh.. Yosh.. " Tsukiko ragu-ragu untuk mendekat. Ia menyodorkan daging tersebut.

"Baiklah anak baik... Hup! " Tsukiko melempar daging tersebut dan hewan-hewan itu berhasil menangkapnya.

"Huh, syukurlah aku tidak dimakan" ujar Tsukiko

Baru saja dibilang, salah satu hewan sihir menelan bagian atas tubuhnya.

Ketika Aku Masuk Dunia Black Clover Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang