Part 1

1.8K 45 9
                                    

Hari pernikahan seharusnya adalah moment yang paling mendebarkan dan membahagiakan bagi semua orang, begitupula dengan pria tampan yang sudah berdiri gagah dengan balutan tuxedo hitam serta rambut yang sudah disisir dengan apik.
Sempurna.
Ya, sempurna adalah kata yang tepat untuk mendefinisikan pria tersebut. Namun ada perasaan lain yang berbeda dari kebanyakan orang, debaran dan rasa sukacita yang orang lain alami tidak ia rasakan, justru rasa cemas dan gelisah yang mendominasi hatinya saat ini ketika pengantin wanitanya tak kunjung datang. Panggilan berkali-kali dari MC yang memandu acara tersebut dan keriuhan para tamu undangan semakin membuat hati pria bernama Logan Lee itu semakin tak tenang. Tak lama seorang pria datang menghampiri Logan dengan tergesa.

"Sekertaris Hong apa yang terjadi? Dimana Ji ah?"

"Sesuatu telah terjadi, agassi tidak ada diruangannya"

"Mwo bagaimana bisa?"

"Entahlah sajangnim, penata rias agashi mengatakan ada beberapa orang berbaju hitam yang membawanya dan sempat mengancam mereka"

"Brengsek. Kenapa jadi seperti ini"

Logan Lee segera memerintahkan anak buahnya untuk mencari wanita yang seharunya sudah menjadi istrinya, dan pergi meninggalkan tempat resepsi. Sontak saja membuat tamu undangan semakin tak terkendali.

"Jiah-ya kamu dimana?"

Hari semakin petang, namun sosok yang diharapkan keberadaannya tak kunjung datang. Disisi lain disebuah villa mewah di daerah Jeonju, seorang wanita bernama Lee Ji ah tengah tertidur pulas setelah melakukan perjalanan hampir 2,5 jam mulai menggeliat, perlahan ia membuka matanya dan menutupnya kembali. Entahlah rasanya hari ini cukup melelahkan untuknya, setelah melakukan resepsi pernikahan dengan pria pujaan hatinya. Pernikahan?

Seketika nyawanya seperti ditarik pada kenyataan, matanya Kembali terbuka dengan sangat lebar. Dengan cepat matanya menelisik jari manisnya yang seharusnya sudah tersemat cincin pernikahan. Matanya semakin melebar begitu ia tak menemukan cincin itu disana. Ia segera bangkit dengan tiba-tiba, mengabaikan rasa pening yang menyerang kepalanya.

Ditengah kebingunannya Jiah semakin dibuat heran saat menemukan dirinya berada ditempat asing, kini Jiah berada disebuah kamar yang pasti bukan kamar milik Logan -calon suaminya. Jiah mencoba berkeliling kamar yang sangat besar tersebut, melihat luar jendela walaupun yang bisa Jiah lihat hanyalah pepohonan tinggi. Kemudian Jiah berjalan menuju sebuah pintu besar yang kemungkinan besar adalah akses untuk Jiah keluar dari tempat ini. Namun baru beberapa langkah Jiah dikejutkan dengan pakaian yang tengah ia kenakan, dirinya masih mengenakan gaun pernikahannya.

"Astaga. Apa yang terjadi?"

Rasa pening Kembali menyerangnya. Jiah mencoba meredakannya dengan cara memijat pelipis kepalanya secara perlahan. Seketika bayangan orang-orang berbaju hitam yang menerobos masuk ke ruang pengantin yang ia tempati dan manarik paksa dirinya sampai salah satu orang berbaju hitam itu membekap sesuatu pada mulutnya, dan semuanya menjadi gelap.

"ahh apakah saat ini aku sedang diculik?"

"ish tentu saja, aku diculik. Benar-benar bodoh"

Gumaman terus keluar dari mulutnya. Jiah kembali berjalan kearah jendela untuk memastikan apakah memungkinkan jika Ia melarikan diri melalui jendela.

"aah ini benar-benar kuat sekali. Tunggu sebentar, apakah ini ditengah hutan? Kenapa gelap sekali?"

Jiah masih bergelut dengan aktivitas membuka jendela, sampai seseorang membuka pintu dengan cukup keras dan membuat Ji ah mau tidak mau mengalihkan aktivitasnya.

"KAU...."

TBC~

BittersweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang