Chapter 7

3.3K 318 21
                                    

Keadaan ruang tamu tampak ramai karena tiga laki-laki sedang asik bermain playstation, lebih tepatnya hanya Rangga dan Revan yang tengah sibuk bermain sedangkan Raga asik menontoni mereka dengan memeluk toples makanan.

"Queen pulang jam berapa?" tanya Revan dengan pandangan yang masih fokus pada layar televisi.

"Kayaknya ntar sore," jawab Rangga sambil meletakkan stik PS-nya. Permainan berakhir dengan Rangga yang kalah.

"Dia kepuncak cuma sebentar," ucap Rangga yang kini sudah berada di samping Raga.

"Adek lu tuh, disuruh nanti aja malah ga mau," ujar Raga.

Rangga mengabaikan perkataan Raga, lelaki itu mengambil Handphone miliknya. Dia terlihat mengotak atik sebentar dan tidak lama suara sambung telepon terdengar mengisi ruang tamu.

Revan dan Raga menatap Rangga dengan tatapan bertanya, mereka tidak tahu siapa yang tengah di telepon Rangga saat ini, namun pertanyaan yang langsung keluar dari mulut Rangga saat panggilan terangkat langsung membuat mereka paham.

"Balik jam berapa?" Rangga langsung bertanya tanpa basa-basi terlebih dahulu.

Suara kekehan terdengar dari seberang telepon. "Santai napa, ga balik gua," jawabnya.

"Queen gua nanya serius, lu balik jam berapa?" tanya Rangga untuk kedua kalinya.

"Gua belum mesen tiket bang, nanti gua balik," Sebuah jawaban yang mampu membuat ketiga laki-laki itu kebingungan.

Masih dengan dahi yang berkerut Rangga kembali bertanya. "Tiket? Tiket Apaan?"

"Ya tiket pesawat bego, ya kali tiket nonton," Terdengar sangat jelas bahwa Queen tengah menahan kesal.

"Balik dari puncak butuh tiket?" Entah sudah berapa kali Rangga bertanya dengan kebingungan,

"SIALAN GUA KECEPLOSAN!" teriak Queen setelah sadar dengan apa yang diucapkannya

Sambungan telepon berakhir secara sepihak, Queen mematikan telepon tanpa meminta persetujuan lagi meninggalkan wajah penuh pertanyaan di wajah ketiga laki-laki itu.

"Ke puncak naik pesawat?" Rangga bertanya dengan wajah polosnya.

"Enggaklah bego," jawab Raga.

"Terus kenapa tadi dia bilang belum pesen tiket pesawat?" Wajah Rangga terlihat sangat menggemaskan disaat dia sedang linglung seperti sekarang.

Mereka bertiga saling menatap untuk mencari jawaban, tidak lama kemudia mata mereka membulat sempurna dan terdengar suara teriakan yang nyaring dari mereka. "OASU KTA DITIPU!"

Sebuah suara mampu membuat ketiga laki-laki itu membalikan badan mereka dan menemukan kedua orang tua mereka sedang tertawa, tidak tau apa yang tengah ditertawakan kedua orang dewasa itu.

"Aduh anak Bunda kompak banget sih, kalian ditipu ya? Kasiah banget sih," Bella mengejek ketiga anaknya dengan sangat bahagia. "

Tiga R kini sudah memasang wajah kesal mereka, "Queen kemana, Bun?" tanya Raga.

Bella berusaha untuk tidak kembali tertawa. "Ke Bali," jawab Bella.

"Bali? Kenapa Bunda ga ngasih tau kita?" Wajah kesal yang sekarang malah tampak menggemaskan di wajah Raga.

The Cold Brothers [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang