Haechan hanya diam seharian di kamarnya setelah sadar tadi pagi. Tidak ada yang bisa dilakukannya, karena Doyoung, Winwin, Renjun dan Seungmin melarangnya melakukan apapun.
Dan kamar, adalah pelariannya.
Dalam hati, Haechan bertanya-tanya, kemana semua orang pergi. Kenapa hanya 5 orang beserta dirinya saja di mansion sebesar ini.
Perasaannya tidak menentu sekarang. Bayangan Mark yang menembak Kun masih jelas teringat di pikirannya.
Haechan masih takut, takut bertemu Mark. Tapi entah kenapa, sekarang rasanya Haechan ingin menepis ketakutan itu. Karena, Haechan merasa sendiri ketika tidak ada pria tampan itu.
"Hah..." helaan nafas itu terdengar kembali. Entah sudah berapa kali dirinya menghela nafas.
Karena bosan, Haechan memutuskan untuk turun ke lantai bawah.
Sampai di ujung tangga, Haechan mendengar Doyoung dan Winwin mengobrol.
"Hyung, apa mereka sudah siap?" tanya Winwin.
"Sepertinya sudah. Entahlah, Ten belum mengirim pesan padaku." jawab Doyoung dengan mata fokus ke tv.
"Hyung, kau tahu kan, Kris itu licik. Ada hal yang aku takutkan sekarang."
"Apa?"
"A-aku, hah... Entahlah hyung."
Winwin mendesah pasrah. Sungguh, perasaannya sekarang sangat bimbang.
Doyoung menepuk pelan pundak Winwin.
"Win, berdoalah agar mereka bisa pulang tanpa ada luka. Aku yakin, mereka pasti bisa menghabisi Kris dan Yangyang. Ku dengar, para istri itu akan menghabisi Yangyang. Mereka berperan sebagai pahlawan transparan, kau tahu?" Doyoung terkekeh dengan jawabannya sendiri.
Sedangkan Winwin menatap heran pada orang yang satu tahun lebih tua darinya.
"Apa maksud mu, hyung?"
"Maksud ku-"
"Apa maksud kalian? Kalian membohongi ku?"
Suara itu menghentikan kalimat Doyoung. Dan dua orang dewasa itu menoleh cepat kearah tangga.
Disana, Haechan berdiri dengan mata berkaca-kaca.
"H-Haechan?"
"Apa? Apa yang kalian sembunyikan dari ku? Kemana sebenarnya oemma, appa, hyung dan semua orang? Kalian tidak ingin menjawab?"
Doyoung dan Winwin saling diam. Masih mencari jawaban atas pertanyaan Haechan.
"Hyuck-"
"Jangan panggil nama itu lagi!! Dia sudah mati! Sekarang hanya ada HAECHAN. DONGHYUCK SUDAH MATI!!!"
Winwin tersentak di tempat duduknya. Bangkit lalu berjalan menghampiri Haechan.
"Baik, Haechan. Dengarkan dulu penjelasan kami-"
"Tidak. Aku tidak mau mendengar apapun. Aku hanya ingin jawaban dimana oemma dan appa berada. Cukup jawab itu tanpa yang lain."
Winwin bungkam. Haechan sudah tidak bisa dilawan jika seperti ini.
Lalu Doyoung ikut mendekat. Menjatuhkan kedua tangannya ke bahu Haechan yang bergetar.
"Kau yakin ingin aku menjawab?"
Pertanyaan Doyoung itu mendapat anggukan semangat dari Haechan.
"Sebelumnya, kami minta maaf karena membohongi mu. Mereka semua, ada di China sekarang. Disini, hanya ada kita, Renjun dan Seungmin sedang pergi berbelanja-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Hyuckie || MarkHyuck [END]
Fiksi Penggemar[COMPLETE] Nb. Sebagian alur cerita mungkin tidak sesuai dengan deskripsi. Ini murni dari pemikiran author sendiri tanpa menjiplak milik orang lain. Fiksi ini hanya sebagai gambaran, dan imajinasi author. Seo Donghyuck Namja manis yang memiliki mas...