Chapter XXIII

3.9K 198 0
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
◇◇◇

Lagi-lagi Briyan membawa dirinya kerooftop.

"Cemburu? " tanya Saniya mengelus kepala Briyan yang tertidur dengan pahanya sebagai bantalan.

Bukannya menjawab Briyqn malah menelusupkan kepalanya keperut Saniya.

Saniya menghembuskan napasnya kasar. Lalu bangun dari duduknya sehingga Briyan terjatuh kebawah.

"Akhh.. " pekik Briyan kaget.

"Sakit? " tanya Saniya bersedekap dada. Tanpa menolong Briyan untuk beediri.

"Ckk, " decak Briyan bangun dari jatuhnya dan duduk kesofa kembali.

"Kenapa sihh! " ucap Saniya yang melihat Briyan malah diam tak bicara.

"Cemburu." gumam Briyan hampir berbisik tanpa memandang Saniya. Saniya tertawa keras dengam memegang perutnya. Tak ada anggunnya sama sekali.

"HaHahahaha... Cemburu." Briyan menatap Saniya dengan jengkel. "Diem!" ucap Briyan datar.

"Haaa... Iya, iya. " ucap Saniya bangun dari jongkoknya. Berjalan kearah Briyan dan duduk disampingnya.

"Ga ada keren-kerennya jadi cowok." ucap Saniya menepuk paha pelan. Memberi isyaratAgar Briyan menaruh kepalnya dipahanya sebagai bantal.

Briyan menuruti isyarat Saniya dan menelusupkan wajahnya pada  perut Saniya. "Gue gak suka, milik gue di sentuh! " ucap Briyan pada Saniya.

"Bilang aja cemburu! "

"Gue emang cemburu. " balas Briyan mengeratkan pelukannya.

"Jangan marah, aku gak suka." pinta Saniya. "Balik kekantin
yuk! "  ajak Saniya pada Briyan.

"Lima menit lagi. "

◇◇◇

"Bisa tahu tempat gak sih! " seru Lista yang melihat kebucinan Kanya dan Raka yang tidak tahu tempat.

"Bilang aja iri. " balas Kanya.

"Kelaman jomblo jadi gini, cari pacar gihh! " timpal Raka ikut memanasi Lista.

"Mana ada yang mau sama dia, sayang. Tiap hari kerjaannya marah sama ngegas malu, mana ada yang berani sama dia! Tuhh liat dehh...! " tunjuk Kanya pada wajah Lista yang menatapnya tajam.

"Kedip Lis, bisa keluar bola mata lo nanti. "

"Ya,udah  lo aja yang jadi pacar gue, mau? " ujar Lista menyesap pop icenya rasa taronya dengan muka tanpa dosa.

"Gila! "

"Awaww.. Apannsih lo! " pekik Lista sakit saat kepalanya dipukul dengan sendok oleh Kanya.

"Najis bener lo, ngajak selingkuh orang depan pacarnya. " ucap Kanya memasukkan mie ayam kedalam mulutnya. "Tikung dari blakang dong Lis, biar kaya di luaran sana kan bagus! " imbuhnya lagi. Raka membelalakan matanya saat Kanya malah mendukung Lista untuk menikung dirinya.

S A N I Y A [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang