delapan

3.2K 252 25
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Paris, France.

Asap mengepul dari bibir pink gelap seorang lelaki bermata elang yang sedang memusatkan perhatiannya ke satu foto polaroid di genggamannya.

"I'll bring you back my queen."

Tak lama kemudian pria itu menginjak kecil barang bernikotin yang tadinya bertengger apik di bibirnya.

"Justin, prépare tout, je serai de retour pour ma reine."

"Justin, siapkan semuanya, aku akan kembali menjemput ratuku"

Logat prancisnya begitu sempurna meski ia bukan orang asli negara tersebut.

Setelah mendapatkan jawaban yang ia inginkan, pria tersebut memutuskan panggilan secara sepihak dan kembali menatap sendu foto tadi.

"tu n'es que mienne chérie. "

"kamu hanya milikku sayang."

Ya. Gadisnya akan selalu menjadi miliknya, tak peduli kesalahan fatal yg pernah ia perbuat, yang pasti apapun yang ia klaim menjadi miliknya tidak akan ia lepas.

Seringai manis namun kejam terpatri di wajah tampan pria tersebut.

"See you my queen."

***

Cuaca cerah di luar tak membuat Violin ikut menampakkan raut muka cerah.

Rajendra penyebabnya, sedaritadi ia terus saja direcoki bosnya padahal Violin sedang merevisi ulang laporan keuangan.

Seperti,

"Violin, pijat jempol tangan kananku."

See? Bagaimana Violin tidak dongkol kalau pekerjaannya terus diganggu seperti ini.

Oke kalau permintaan Rajendra tidak aneh, namun daritadi Rajendra terus memanggilnya untuk sesuatu yang sebenarnya bisa Rajendra kerjakan sendiri.

"Violin, rambutku menutupi mataku."

"Violin, cangkir kopinya bergeser tiga centi"

"Violin, jariku ada sepuluh, jari mu masih lengkap?"

Violin, Violin, dan Violin yang lainnya membuat telinga Violin panas sendiri.

Demi tuan krab yang besanan dengan plankton, bosnya ini benar benar cerewet dan menyebalkan.

Mana Rajendra yang digadang gadang es batu dan singa galak? yang ada Rajendra adalah kucing kecil bawel.

"Sebentar ya pak bos, Olin selesain dulu ngerekapnya."

Gurat senyum paksa Violin membuat Rajendra gemas sendiri.

MY ARROGANT BOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang