part 17

1.5K 95 1
                                    

Zelin dkk mendudukkan bokongnya di kursi kantin, jam terakhir ini memang jam kosong karena jam praktek sudah selesai, pak Heri memberikan kesempatan kepada para muridnya untuk istirahat.

"He,, Lo,,,!!"

Panggil Zelin kepada seorang cewek, yang dia duga adalah adik kelasnya.

"Apa kak"? Tanya cewek itu sambil mendekat ke arah Zelin.

"Pesenin gue makanan!"

Zelin merogoh saku bajunya dan mengambil selembar uang kertas berwarna merah muda, lalu dia menyodorkan selembar uang kertas tersebut kepada cewek tadi

Lalu cewek itu pun mengambil uang tersebut. "Pesen apa ya ka?"

"Kalian berdua pesan apa?" Tanya Zelin ke dua sahabatnya.

"Samain lo aja zel," jawab Nila mewakili pertanyaan Zelin.

"Oke,"

"Bakso tiga sama jus jeruk tiga, kembaliannya ambil Lo aja." ucap Zelin memberitahu makanan yang dia inginkan.

"Tapi ini kebanyakan kak kembaliannya."

"Rejeki Lo, udah sana cepetan pesenin!" Suruh Zelin cepat cepat.

"I_ iya kak,,,"

Cewek tersebut pun menjalankan perintah Zelin. Dia kembali dengan membawa nampan yang berisikan pesanan Zelin. Lalu dia meletakkan di atas meja Zelin, dan di sambut Zelin dkk karena mereka sudah merasa lapar.

Zelin dkk mulai menyantap makanan mereka dengan lahap, Yuni merasa kepedasan lantaran dia tadi memberi atau menuangkan sambal ke dalam mangkok cukup banyak, sehingga di mulutnya merasa panas yang tak biasa.

"Hufttt pedes banget gila,"

Ucap Yuni sambil mengibaskan ngibaskan tangannya, lalu tangannya meraih segelas jus tadi untuk menghilangkan rasa pedasnya tersebut.

"Kalau nggak pedes ya kali namanya sambal," balas Nila setelah selesai makannya. "Nanti namanya gula kalau manis." sambung Nila.

"Yey,,,, siapa juga yang bilang itu gula Maimunah!" bantah Yuni.

Yuni mendelik sebal ke arah Nila, heran dia sama Nila karena selalu sewot sama dirinya.

"Lo makan apa ngitung bihun nya zel?" Tanya Nila,

Bukan karena apa dia bertanya, karena mereka berdua sudah selesai makan dari tadi sedangkan Zelin masih asyik dengan makanannya.

"Serah gue lah!!" Jawab Zelin yang sudah selesai makan lalu dia mengambil minumannya untuk di minum.

"Oh ya,,, tadi gimana tugasnya?" Tanya Zelin di sela meletakkan gelasnya.

"Kesambet apa lo?" Tanya Yuni menyelidik.

"Lo fikir gue kesurupan!"

"Ya nggak gitu zel," balas Yuni

Yuni sedikit kaget pasalnya Zelin mengucapkan hal tersebut dengan nada yang sedikit tinggi.

"Lagian Lo aneh sih zel, tadi aja Lo tinggal keluar, eh sekarang malah menanyakan hal tersebut, kan nggak Lo banget."

"Nah bener tuh zel," Ucap Nila yang ikut menimpali.

"Benar juga ya? Kan gue queen bullying masa mikirin tugas sih?" jawab Zelin yang heran sama dirinya sendiri.

"Iya zel, nggak cocok banget, secara kita kan bad girls nggak cocok buat mikirin tugas, cocoknya kita itu bully orang, buat onar, sama jahilin pak Dandi!" Ucap Yuni.

"Bener itu, itu baru kita,,,"  Tambah Nila.

Tet,,,,,
Tet,,,,,,
Tet,,,,,,
Tet,,,,,,

Bel pertanda pulang telah berbunyi, sehingga membuat siapa saja yang mendengar nya sangat senang di buatnya.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang