PROLOG

13 3 3
                                    

Selamat datang di
•|I'm Arkan|•

Story by : Yeni Rahmawati

Aku harap kalian suka sama ceritaku yang ke-3. Dan bisa betah di lapak ini.

Di kawal yaa💞 tenang aja. Alurnya ringan, kok:)

Sebelum baca, Yuk klik bintang di pojok kiri.

Happy Reading!

•|I'm Arkan|•

Gollll!!!

Gollll!!!

Penonton bersorak heboh kala sang kapten futsal berhasil memasukan bola kedalam gawang, mencetak poin terakhir menandakan bahwa mereka telah memenangkan pertandingan.

Para penonton berteriak histeris kala Rigel membuka kausnya memamerkan perut kotak-kotaknya. Melakukan selebrasi dengan memutar-mutar kausnya diatas, dan melakukan dance dengan gerakan yang mampu membuat semua orang menganga.

Tidak ingin kalah dengan Rigel, Jayden memberikan flying kiss kearah penonton, mengangkat kaus membawanya kedepan bibir kemudia ia gigit, lalu berlari mengelilingi lapangan membuat mereka semua semakin histeris.

Sedangkan Satria hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Rigel dan Angga. Mereka berdua paling banyak melakukan selebrasi, padahal yang berhasil mencetak gol adalah Arkan. Cowok dengan wajah kalem itu berjalan ke pinggir lapangan meminta Darren untung memijat kakinya.

Tama berjalan ke arah Satria dengan nafas ngos-ngosan, tubuhnya di penuhi keringat. Dia mengambil air minum yang di sediakan oleh anak kelas. Tama langsung meminum airnya lalu menyisakannya sedikit, sisanya cowok itu guyurkan ke kepalanya yang terasa sangat panas.

Anggota pemain futsal berkumpul, setelah sang guru olahraga menyuruh mereka untuk berkumpul. Mereka saling berpelukan dengan gaya khas seorang lelaki, dan memberikan selamat.

"Jelas jelas disini gue yang paling seksi!"

"Gue! Ke seksian lo gak ada apa-apa nya dibandingkan ke seksian punya gue."

"Hilihh badan gede doang. Gue punya roti sobek."

" Wehh, menang tinggi doang, nih otot gue gede!"

"Apaan. Muka kayak bayi gitu, gak cocok."

Mereka semua memandang jengah dua orang yang terus saja beradu argumen tentang siapa yang paling seksi. Rigel dan Jayden memang tidak pernah akur, mereka bagai Tom and Jarry versi dunia nyata.

"Gue----."

"Dah dah bacot lo berdua. Sini-sini." Ujar Satria menarik kaos bagian depan Rigel dan Jayden

Akhirnya mereka semua menuju tempat duduk penonton menghampiri seorang laki-laki yang sedari tadi duduk anteng dengan kaca mata hitam bertengger apik di hidung mancungnya.

Adyan laki-laki itu hanya diam saat teman-temanya mengejeknya, ia diam karena sebenarnya itu sudah biasa. Dia adalah laki-laki yang sangat peduli dengan tubuh dan kulit putih bersinarnya. Itu sebabnya dia hanya duduk manis disini menjadi seorang pengamat.

"Ahhh!" Desah Darren mengusap tenggorokannya.

Tama menoyor kepala Darren, "anjing gak usah ngedesah juga kali."

Mereka semua tertawa mendengar umpatan Tama, sedangkan Arkan dia hanya tersenyum tipis. Perhatiannya di curi oleh seorang gadis yang berjalan kearahnya dengan membawa botol minum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm Arkan | Kim Mingyu✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang