.
.
mingyu kim telah melihat layar hpnya sejak beberapa menit lalu. Suasana kantor di sekelilingnya masih ramai seperti biasa, semua orang sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing hingga tidak menyadari salah satu atasan mereka hanya diam melihat hp tanpa melakukan apapun.
Bibir mingyu terkatup rapat dan rahang bawahnya terlihat mengeras saat dia memutuskan mematikan layarnya setelah terlihat tulisan 'Delete Now'.
mingyu memasukkan hp itu ke bawah laci mejanya saat seseorang memanggil namanya, "mingyu kim, kau dipanggil sooyoung ke ruangannya."
"Oh, baik. Sampaikan padanya aku akan segera ke sana setelah mengirim email ke klien." Balas mingyu dan seseorang yang sepertinya masih anak baru itu menurut dan menyampaikan pesan mingyu .
Saat anak itu pergi, senyuman ramah mingyu pun ikut menghilang. Dia kembali menatap layar laptopnya dan membuka email baru di akun kantornya untuk dibalas ketika pemberitahuan lain muncul di ujung atas layar. Menyadari dari mana email itu datang, mingyu menghentikan ketikannya dan membuka email misterius itu dalam satu klik. Subject di email itu membuat mingyu memicingkan kedua matanya.
'Subject: JANGAN MENGABAIKAN PESANKU.'
'Content: Aku tidak peduli meskipun kau adalah salah satu agen terbaikku yang sudah menyelesaikan banyak misi. Yang sekarang juga tidak ada bedanya. Jika kau gagal, kau tahu resikonya.
Bawakan dokumen itu secepatnya.
Itu hal yang mudah, 'kan? Aku tahu kau sudah tidur dengan pemilik perusahaan itu, mingyu . Seharusnya tidak ada lagi penghalang besar di antara kau dan dia.
Kutunggu kabar baik darimu malam ini.'
Isi email itu membuat mingyu menggertakkan giginya dengan keras. Tangannya memegang erat mouse di tangannya hingga dia mendengar sedikit retak di sana. Mungkin mingyu benar-benar akan menghancurkannya seandainya tidak ada suara yang tiba-tiba memanggilnya dari belakang, "mingyu?"
Tersentak kaget, mingyu reflek menutup tab email itu dan menoleh dengan ekspresi yang dia paksa tetap terlihat tenang, "...Ya?"
" bu sooyoung sudah menanyakanmu terus dari tadi-"
"Baik baik, aku segera ke sana," potong mingyu cepat. Menahan diri untuk tidak menghela napasnya. Dia mengangkat tangannya pada anak baru yang terlihat bingung dengan sikapnya itu, "maaf sudah merepotkanmu, aku pergi sekarang."
Dia langsung mengangguk namun kali ini menatap mingyu ragu sebelum kembali ke kursinya sendiri yang tidak jauh. mingyu sudah berdiri namun dia kembali menoleh ke arah layar laptop. Mencoba menggerakkan kursornya ke arah email yang sebelumnya dia buka, tapi kali ini langsung muncul tanda silang besar di layar dengan tulisan, 'PESAN INI HANYA BISA DIBUKA SEKALI. KLIK 'OK' UNTUK MENGHAPUS PESAN.'
mingyu mendecak kesal, "...Brengsek." Sinisnya sebelum menekan 'OK' dengan kasar. Dia menutup laptopnya lalu berjalan menuju ruangan dimana sooyoung menunggunya dari tadi.
Di balik pintu, mingyu langsung melihat sooyoung yang sedang memperhatikan kertas-kertas di mejanya dengan bosan. Dia meletakkan kertas-kertas itu kasar sembari melihat mingyu kesal, "Apa jarak dari tempat dudukmu dengan ruanganku jauh sekali?" sinisnya penuh sarkas yang tidak dia sembunyikan sama sekali.
mingyu tertawa kecil sebelum menutup pintu di belakangnya dan menguncinya pelan-tidak ada niat tersembunyi tapi lebih baik berjaga-jaga daripada tidak sama sekali, "Maaf... banyak pesan masuk dari klien, kau tahu sekarang masih jam kerja, 'kan?"
sooyoung mendengus pelan dan membuang mukanya. mingyu menghela napas lalu tersenyum tipis sembari menggeleng kepalanya. Dia melangkah mendekati meja lalu meraih dagu sooyoung . Membuatnya menoleh dan sedikit mendongak. mingyu melihat sooyoung menuruti gerakan tangannya kemudian turun dan mempertemukan bibir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
joy in the house
De Todojoy×boys cerita joy dengan para bujang . . . . random storiette oneshoot twoshoot